Jumat, 08 Juni 2012

Waw.... CANTIK BANGET

Ada cara yang mudah dan murah untuk membuat perempuan cantik, meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut. Cantik bukan masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih dengan memaknakan kecantikan sebagai berikut:
1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan mata suaminya.
Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan memesona.Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, laki-laki akan tertarik padanya.
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan suami.Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat laki-laki bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya.
3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnyaKelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan seperti roti. Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti manapun roti berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia mau berusaha.
4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat. Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan bisa memiliki mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi tingkah laku sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang menyalakan semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari bibirnya.
5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya. Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda apalagi berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya

6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari sekitar, yang membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik. Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan menjadi istri dan ibu yang baik.
7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia. Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya. Dibalik kesuksesannya, pasti ada perempuan tangguh yang menemaninya. Menjadi pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan lelah berjuang.
8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun sosoknya biasa-biasa saja.
Sahabatku...
Kecantikan-kecantikan ini sifatnya abadi.
Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada.
Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara.
Setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.
Manakah yang akan Anda pilih?
Kecantikan sementara atau kecantikan abadi?

(oleh Zafiruddin Ziyaad dalam kumpulan kata-kata hikmah)

Rabu, 06 Juni 2012

Alergi ama…. KAMU!!!

Maafkanku untuk semua salah yang tak termaafkan….

Apaan ya artinya alergi…?
Ada yang bilang, alergi itu ga mau deket-deket ama debu karena bisa bikin asma kambuh, ga mau makan udang karena bisa gatel-gatel, ogah makan telor karena bisa bisulan, pengen jauh-jauh dari ikan karena selalu bikin mau muntah….

Yup! Itu dia alergi, suatu reaksi abnormal dalam tubuh yang disebabkan zat-zat yang tidak berbahaya. Sedang allergen adalah sesuatu yang tidak mau kita dekati karena kita sudah tahu akan punya dampak buruk bagi kita, yang bisa bikin alergi kita kambuh. Lha, kalau alergi sama saudara sendiri bagaimana ceritanya? Alergi jenis akut yang dapat merusak diri dan orang lain.

Banyak teman yang cerita, banyak sahabat yang mengungkapkan, bahkan diri ini mengakui, bahwa kita semua pernah mengalami -bahkan mungkin sedang mengalami- masa dimana kita menjadi allergen atau sedang alergi kepada saudara kita sendiri. Efek samping alergi jenis ini pun macam-macam.

1. Tidak mau dekat-dekat

Ini yang paling jelas terlihat, jika ada kita dalam komunitas tertentu, maka dia akan pelan-pelan menjauhi komunitas itu karena ada kita di dalamnya. Kalau dia sedang berkumpul dengan teman yang lain, saat kita mendekat, maka dia tiba-tiba undur diri dengan berbagai alasan. Apabila terpaksa berada dalam lingkungan yang sama, maka ingin cepat-cepat pergi dari lingkungan tersebut dan terlihat resah dan gelisah, “Malas lihat mukamu!“

2. No Smile, no salam

“Tidak ada salam dan senyum untuk dirimu!” Bisa dibilang kasarnya begitu kalau kita menyelam ke dalam hati orang tersebut. Saat kita memberikan senyum dengan maksud untuk mencairkan suasana maka dengan dingin dia akan berpaling. Jika kita menyengajakan mengeraskan salam di suatu ruangan yang hanya ada kita dan dia saja saat itu, maka tak ada salam yang dibalas. Jika kita berada pada acara bersama, maka dia akan cepat-cepat pergi tanpa memberikan tangan untuk salaman seperti biasa.

3. Tidak saling bicara

Jangan ditanya, alergi jenis ini bisa buat mulut jadi hilang kemampuan untuk bicara, khususnya saat ada kita. Enggan tunjukkan karakter dirinya di depan orang lain saat ada kita. Yang periang jadi banyak diam, yang kalem bisa tiba-tiba jadi ribut banget. Berbeda karena kita ada. Dan jika kita bertanya sesuatu dengan tujuan agar akrab lagi, maka hanya diam yang kita dapat, dia melengos pergi tanpa respon apapun dengan muka tanpa ekspresi. Seram….

4. Su’udzan

Ini dia yang parah, bisa bikin su’udzan tiap kali melihat kita. Jika kita melakukan sesuatu, maka dibilang bikin provokasi. Jika kita ramah dibilang pura-pura. Jika kita terlihat bareng dengan teman yang biasanya bersamanya, dibilang mau merebut hati teman-temannya. Ini tahapan paling akut dari alergi jenis ini. Tidak boleh dibiarkan.

Lalu bertanya-tanya kenapa hal selebay pernyataan-pernyataan di atas bisa terjadi? Kenapa kita bisa menjadi sebuah allergen bagi saudara kita?

Maka dipercaya bahwa saat itu terjadi karena kita dianggap mengkhianatinya, menusuknya dari belakang, kita sudah benar-benar membuat hatinya sakit, idak hanya sekali bahkan barkali-kali. Dia berusaha untuk memaafkan untuk yang pertama kali, lalu ternyata kau lakukan itu yang kedua kali, lalu dia maafkan lagi, namun tidak jera juga kau lakukan yang ketiga kali, keempat, kelima, dan seterusnya, sehingga dia tak mampu menahan dan akhirnya…. Alhasil kita menjadi allergen untuknya. Dan saat kau sudah benar-benar ingin berubah maka saat itu adalah sudah sangat terlambat, saat yang sulit untuk memaafkan. Sangat MANUSIAWI.

Siapa yang salah? Bisa jadi dua-duanya yang salah. Tidak ada mekanisme saling mengingatkan, tidak ada komunikasi, tidak ada yang mengalah, tidak ada yang menurunkan gengsi pribadinya duluan, terlalu banyak faktor yang bisa menyebabkan ini. Ustadz Khozin Abu Faqih, dalam suatu kesempatan pernah menjelaskan, “Maka kenapa Rasulullah menganjurkan tidak boleh manusia sampai menyimpan rasa dengki lebih dari 3 hari, karena jika sudah melebihinya maka akan merusak hati.” Hati rusak maka rusak seluruh tubuh pun rusak.
Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu!”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Apakah kesabaran ada batasnya? Sabar tidak ada batasnya. Emangnya sabar gampang! Betul banget, sabar itu tidak gampang. Tapi beruntunglah orang-orang yang sabar.

Jika ini terjadi maka kedua belah pihak harus bisa instrospeksi. Tapi ada ungkapan yang menyatakan, nasi sudah menjadi bubur. Berusaha sekuat tenaga agar semuanya kembali seperti semula dan azzamkan dalam diri bahwa kita tak akan ulangin kesalahan itu lagi, mungkin dapat mengubah bubur itu menjadi bubur ayam. Saling mengingatkan dan lihat saudaramu hanya sebagai manusia yang punya potensi besar berbuat SALAH adalah obat paling manjur untuk hilangkan virus setan yang menyebabkan alergi ini menjangkiti. Wallahu a’lam.

Ah…, tidak pernah tahu yang mana yang benar, yang mana yang salah. Maka hanya kepada ALLAH-lah kita memohon agar kita selalu ditunjuki jalan yang benar, tidak bertindak hanya sesuai dengan pikiran kita semata. Pikiran kita yang dhaif lagi penuh salah. Semua hal pasti bisa jadi hikmah.

Hanya kepada ALLAH-lah aku memohon ampun….

Rasulullah juga pernah bersabda, “Tidak ada satu kebaikan pun yang pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yang adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.”

(Mutafaq’alaih)

Maafkanku untuk semua salah yang benar-benar tak termaafkan…

Tidak Cukup Menghapus Dosa


Tidak cukup dengan infaq seribuku setiap hari untuk mengapus dosa-dosaku yang banyak.

Tidak cukup rawatibku setiap waktu untuk menutupi betapa melimpah salahku.

Tidak akan cukup 1 juz tilawah untuk menggugurkan dosa-dosa itu karena saking meruah.

Tidak cukup shalat dluhaku untuk merontokkan ‘gunung penghinaan diri’ yang akan mencampakkanku dalam jahannam.

Tidak, sekali-kali aku tidak merasa qiyamul lailku akan cukup untuk menghapusnya, membuangnya, memberangus semua salah sehingga ancaman hukuman tidak membuatku resah.

Tidak cukup! Sedang shalat lima waktuku tidak pernah khusyuk karena selalu terselip diskusi tentang dunia saat melakukannya. Tidak cukup! Sedang infaqku dihiasi dengan riya. Tidak cukup! Sedang rawatibku selalu cepat-cepat karena dikejar deadline dunia yang belum tentu membuatku bertemu syurga. Tidak cukup!!! Sedang tilawahku hanya mengejar target semata, menyelesaikan target hanya untuk lembar mutabaah belaka. Tidak akan cukup!!! Sedang shalat dluhaku tidak khusyuk, qiyamul lailku selalu mepet waktu. TIDAK CUKUP!!! Tidak akan cukup menghapus dosa, apalagi sebagai tanda rasa syukur atas semua nikmat!

Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal
radhiallahuanhuma dari Rasulullah saw beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “ (HR. Timidzi)

Hanya berusaha untuk jadi lebih baik. Diam untuk tidak tergoda oleh bujuk rayuan setan. Bergerak untuk menuju kebaikan. Ya Allah…, istiqamahkan hamba.

Walau ini tak akan pernah terasa cukup, buat hamba tidak bosan untuk melakukannya, buat hamba makin baik dalam melaksanakannya.

Wallahu a’lam.



Senin, 04 Juni 2012

Renunganku...


Saat kurasa diri ini sendiri, saat itu aku bisa rasakan bahwa aku ini hanya makhluk yang tak lebih dari seonggok daging yang tak ada apa-apanya jika tak Dia berikan ruh. Maha besar ALLAH yang tak pernah tidur. Tak pernah lelah. Yang menentukan semuanya. Yang paling tahu yang mana yang terbaik, tahu yang paling baik. Karena Dialah yang yang merancang semuanya. Skenario indah yang tak ada cacat sedikit pun. Tak ada yang tidak berguna. Tak ada yang sia-sia. Tidak ada yang dibuang. DIRIMU adalah salah satu penggerak dunia.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (Al Imran: 191)

Maka dari itu Cintailah dirimu karena dirimulah satu-satunya yang kau punya. Satu-satunya aset besar untuk mencapai syurga. Sayangi dirimu. Berikan ruh ALLAH di dalamnya. Pupuk akidah dan akhlak yang indah. Tumbuhkan semangat berjuang. Jangan biarkan putus asa dan menyerah membuat benih-benih ini layu. Bercita-citalah untuk melakukan apapun hanya untuk menolong agama ALLAH dan untuk menggapai ridlaNya. Rebut simpati ALLAH. Karena sebaik-baik pujian adalah pujian ALLAH.

Hidup itu pilihan. Terserah dirimu. Mau ikut jalan ALLAH yang terang benderang, tapi dikeliling banyak duri, sakit, susah, kesengsaraan, masalah, hujatan, fitnah, cemooh, cerca, dan semuanya seperti yang telah Rasul saw dan para Sahabat dapatkan selama berda’wah untuk agama ini. Atau… Mau ikut jalan gelap setan yang penuh kesenangan, kenikmatan, kesempunaan, pujian, gelimang nikmat, kehormatan, keindahan, dan semua hal indah menurut manusia yang melihat hanya dari mata yang banyak menipu. Keindahan dunia yang semu.

Kadang kita tidak punya waktu untuk diam sejenak. Duduk sendirian. Hanya untuk menghisab. Menghitung diri. Menyadari hati. Membangun pola pikIr yang seharusnya dimiliki yang begitu mudah hilang hanya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang kadang manfaatnya hampir tidak ada. Membangun fitrah jiwa insani. Kembali Islami.

Kita tidak punya jeda untuk duduk merenung. Termenung. Menangis. Sadar akan gunungan dosa. Untuk ber-Istighfar ….

Hatimu sudah membatu. Keras. Berkerak. Tak ada lagi kelembutan di dalamnya. Tak ada lagi cinta yang menyisip barang sedikit. Tak ada lagi nyanyian tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang menggema di dinding-dinding hati. Tak ada lagi hujan air mata cinta yang membasahi, walau hanya setetes, hanya untuk membuatnya lunak dan kembali lembut.

Harusnya saat ini dirimu ketakutan.

Harusnya saat ini kau mulai kembali untuk membenahi hati. Menyelimuti jiwa dengan cinta. Melingkupinya dengan rindu bertemu ALLAH seperti rindu saat pertama kali menemukanNYA. Saat dirimu kesakitan tapi ALLAH menyembuhkan, saat dirimu lemah tapi ALLAH menguatkan, saat dirimu tak punya apa-apa tapi ALLAH selalu memberi, saat dirimu sendirian tapi ALLAH selalu menemani, dan saat diri ini bingung tapi ALLAH memberikan jalan, pada saat diri ini menangis tapi ALLAH selalu mengelus dengan kasih sayangNYA, saat dirimu bersyukur dan ALLAH selau menambahkan, saat dirimu tahajud dan ALLAH mendengarkan, saat dirimu tilawah dan ALLAH menambahkan rahmatNYA, saat dirimu shaum dan ALLAH memuji dirimu, saat dirimu berinfaq dan ALLAH melipatgandakan, saat dirimu bersilaturahim dengan saudaramu dan ALLAH mmanjangkan umur serta menambah rizkimu. DAN saat dirimu lupa akanNYA, berbuat dosa, melakukan apa yang DIA larang, jauh dariNYA, dan mencampakkan nikmatNYA, tapi ALLAH selalu mau memaafkan saat dirimu minta maaf , walau mungkin kesalahan itu akan diri ini lakukan lagi.

Ini seharusnya saatnya untuk dirimu ketakutan. Karena telalu sering dirimu melakukan salah. Melakukan apa yang ALLAH tidak suka. Walau dirimu telah berulang kali meminta maaf. Walau dirimu telah berulang kali katakan bahwa taubatmu adalah taubat nasuha, tapi berulang kali juga dirimu melanggarnya. Saatnya ketakutan, karena ALLAH mungkin sebentar lagi akan meninggalkanmu sendirian. Meninggalkanmu sehingga dirimu menjadi yang tercampakkan. Meninggalkanmu sehingga dirimu menjadi yang terhina dan terbuang. Tak ada lagi pertolonganNYA. Tak ada lagi kekuatan yang akan mendorongmu agar tetap berdiri saat dirimu sedih.

Tak ada lagi….

Ah…, manusia tempatnya lupa….

Saat kurasa diri ini sendiri, saat itu aku bisa rasakan bahwa aku ini hanya makhluk yang tak lebih dari seonggok daging yang tak ada apa-apanya, aku adalah si lemah, aku si kecil, aku yang tidak berdaya. Sungguh tak ada daya dan upaya ku untuk melakukan segalanya tanpa ijinMU. Sungguh semua amalku tidak mungkin bias membuatku masuk ke syurgaMU. Mataku bisa melihat, kakiku mampu berjalan, tanganku dapat meraih, kulit ini dapat merasa, indraku sempurna bekerja semua atas ijinMU. Tak mungkin dapat ku lakukan semua amal tanpa ijinMU.

Cinta hamba hanya untukMU. Terimalah cinta hambamu yang hina ini Ya Rabb….

Aku mengakhiri renunganku dengan termenung. Aku tidak pernah benar-benar sendirian. Aku selalu diawasi oleh Dzat yang Maha Melihat, aku selalu disayangi oleh Dzat yang Maha Pengasih, aku selalu bersamaNYA. Ya ALLAH…, hamba rindu ingin segera bertemu. AMIN.

Menangis Karena Takut ALLAH


Di antara jam 21.03-21.15 Kumpul bareng dengan adik-adik tercinta.

Ada yang berbeda dengan pertemuan tadi malam ….

Salah satu adik didikku menangis di depan kami semua. Menangis karena takut, mengangis karena merasa diperingatkan, menangis karena merasa telah lalai, menangis…, Oh lembut benar hatinya. Aku buka pertemuan ini dengan membaca ayat terakhir surah Fathir, surah Fathir ayat 45,

Dan kalau sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan oleh apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di atas permukaan bumi ini, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah akan melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (QS. Fathir: 45)

Aku tidak pernah merencanakan untuk membaca ayat itu. Aku membuka pertemuan ini dengan surah itu karena aku tidak sengaja membukanya dan melihatnya terstabilo. Tapi ternyata tidak ada yang tidak sengaja. Tidak ada yang namanya kebetulan, semuanya telah ALLAH takdirkan. Aku sudah lihat perubahan wajah adikku itu dari awal aku memberikan materi karena posisi duduknya tepat di depanku. Subhanallah, hatinya benar-benar ada untuk ALLAH.

Tiba saat sesi mutabaah, tiba saat gilirannya berbicara, aku tidak mendapatkan apapun kecuali melihat kepalanya yang tertunduk. YA ALLAH…, dia menangis. Dia menangis ketakutan. Sungguh saat itu pun aku ketakutan, rasanya ingin menangis bersamanya. Apa yang dia katakan? Sungguh sangat sederhana (kurang lebih seperti ini):

“Mas, seminggu sebelum minggu ini, aku merasa ibadahku sangat baik. Mau tahajud bangun, targetan tilawah nyampe, semuanya lancar. Aku juga rasa semuanya berjalan sangat gampang, saat aku perlu sesuatu pasti langsung ada, saat aku butuh sesuatu pasti terpenuhi.” Matanya berkaca-kaca saat berbicara ini.

“Tapi mas, minggu ini itu berantakan. Semuanya tidak tercapai. Aku merasa sangat lalai. Aku terlena dengan keadaan minggu lalu.” Tangisnya tidak terbendung. “Mas tau? Surah Fathir yang tadi mas baca itu, udah dua kali aku baca hari ini. Yang pertama aku yang baca dan yang kedua aku denger langsung dari mas….”

Kami yang mendengar hanya bisa diam. Sungguh Maha Besar Engkau ALLAH. Di depanku sekarang duduk seorang yang merasa diperingatkan langsung oleh penciptanya. Di depanku sekarang duduk seorang yang menangis karena ketakutan, menangis karena takut kepadaMU.

Nabi Shalallaahu alaihi wa salam bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mengingat Alloh kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tidak akan diazab pada hari Kiamat kelak.” (HR. al-Hakim dan dia berkata sanadnya shahih)

Dari Bahaz Bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya semoga Alloh meridhai mereka, kakeknya berkata, “Saya mendengar Rasululloh saw. bersabda, “Diharamkan neraka membakar tiga golongan manusia yang disebabkan matanya, (pertama) mata yang menangis karena takut pada Allah, (kedua) mata yang dipergunakan untuk berjaga-jaga (begadang) di jalan Alloh, (ketiga) mata yang terpelihara dari hal-hal yang diharamkan Alloh.” (HR: At-Thabrani, Al-Baghawi dan yang lainnya, al-Hakim mengatakan hadits ini shahih dan disepakati oleh adz-Dzahabi)

Sekarang aku pun bercermin pada hatiku. Seberapa takutkah aku kepada ALLAH? Seberapa dekatkah aku denganMU, ya RAbb? Aku yang mengaku aktivis dakwah kampus, sudah seberapa seringkah aku berkhalwah berdua hanya denganMU? Menangis karena TAKUT, bukan menangis karena merasa terhimpit, bukan menangis karena mendapatkan masalah saja, bukan menangis karena ada maunya aja.

Aku terlalu sibuk dengan urusan dunia, aku terlalu senang mengurusi yang belum tentu ada manfaatnya, tapi dengan tenangnya aku melupakan bahwa ada yang lebih dan harusnya aku lakukan. Dapatkah hamba menjadi hambaMU yang mendapatkan naungan dimana tiada naungan selain naunganMU?

Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, Rasululloh saw. bersabda, yang artinya: “Tujuh golongan yang mendapat naungan Alloh pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Alloh; …(dan disebutkan di antaranya) seseorang yang berdzikir (ingat) kepada Allah dalam kesendirian (kesunyian) kemudian air matanya mengalir.”(HR: Al-Bukhari, Muslim dan lain-lainya)

Wallahu a’lam bish shawab.

Pertemuan malam td berakhir sangat tenang. Tangisan adikku menjadi tausiyah yang sangat berharga, sangat kuat, sangat berbekas. Tausiyah tanpa kata-kata tapi berarti sangat dalam, berarti sangat amat dalam.

Akankah suatu hari nanti aku dapat melihat wajahMU, ALLAHku?

Aku mau. Amin….

PR Hidup Amanah ALLAH


Setiap individu dilahirkan untuk menjalankan misi tertentu yang ALLAH amanahkan. Mau disadari atau tidak, ternyata ALLAH membuat kita lahir ke dunia dan ada sekarang karena alasan tertentu, alasan yang tidak pernah kita tahu apa, alasan yang membuat dunia ini berjalan sempurna, alasan ALLAH yang hanya DIAlah yang tahu. Kita? Kita hanya hamba, Bung! Semua pasti tahu apa pengertian hamba, so pasti bertugas untuk menjalankan perintah juragannya. Apakah kita adalah hamba ALLAH yang baik?


Pertanyaan yang harus dijawab baik-baik, pertanyaan sederhana yang mungkin saja sekarang kita baca selintas dan menjawab dengan cepat dalam hati. Tidak hanya untuk dibaca, Saudaraku. Oke lah, misal jawaban cepat yang terlintas dalam pikiran kita adalah kita belum bisa jadi hamba yang baik. Tidak boleh selesai sampai di situ saja, perlu instrospeksi, perlu muhasabah diri untuk mengevaluasi apa yang harus kita lakukan agar bisa jadi hamba yang baik di mata ALLAH. Hamba yang baik yang istiqamah, karena untuk istiqamah dalam kebaikan itu sulit, sedang konsisten dalam keburukan maksiat itu mudah.


Tidak perlu tulisan panjang untuk membuat diri ini tersadar dengan berbagai jenis kemaksiatan yang terlalu sering kita gilir satu persatu tiap harinya. Aku pun menulis karena sudah mulai lelah dalam kesalahan diri ini. Dalam setiap goresannya, aku menuliskan rasa penyesalan yang mendalam, namun tak yakin apakah diri ini mampu dalam menjalankan misi hidup yang ALLAH amanahkan di pundakku.


Setiap individu dilahirkan untuk menjalankan misi tertentu yang ALLAH amanahkan, misi yang dibawa untuk membuat kehidupan dunia menjadi seimbang, semua dalam skenario indah ALLAH. Semua sudah digariskan, semua sudah dijanjikan, dan semua sudah ditakdirkan.


Suraqah bin Malik bin Ju’syum datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan, “Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepada kami tentang agama kami, seolah-olah kami baru diciptakan pada hari ini, yaitu mengenai amal perbuatan hari ini, apakah berdasarkan pada apa yang telah tertulis oleh tinta pena (takdir) yang sudah mengering dan takdir-takdir yang telah ditentukan, atau berdasarkan dengan apa yang akan kita hadapi?”


Beliau menjawab: “Tidak, bahkan berdasarkan pada tinta pena yang telah kering dan takdir-takdir yang telah ada.” Ia bertanya, “Lalu, untuk apa kita beramal?”


Beliau menjawab:“Beramallah! Sebab semuanya telah dimudahkan.” Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Setiap orang yang berbuat telah dimudahkan untuk perbuatan-nya.”[HR. Muslim]


Setiap individu dilahirkan dengan PR hidupnya masing-masing, setiap individu pasti mati, namun apakah setiap individu mati dalam keadaan menuntaskan PR hidupnya?


Masih bingung dengan misi hidup yang diamanahkan kepadamu apa? Atau masih bertanya-tanya tentang PR hidup apa yang harusnya diselesaikan? Cari sendiri! Maka engkau pasti akan menemukan dirimu dalam keadaan benar-benar lalai.


Ya ALLAH, ampuni hamba….

Lalu Mengapa Takut Dikritik?

Menurutmu, kritik punya konteks negatif atau konteks positif?

Barusan sahabatku mengatakan bahwa dia baru bisa marah kepada orang lain jika dia sudah kenal benar dengan orang itu. Kalau belum kenal dia tidak akan sekali- kali marah apalagi mengkritik. ” Karena saya care maka dari itu saya mengkritik.” Katanya sambil tersenyum.

Tapi terkadang memang kritikan tidak seenak menerima pujian. Kritikan terkadang lebih menekan di hati. Kritikan itu menyebalkan. Kritikan itu membuat gerun di hati. Tapi seharusnya kita sadar bahwa jika kita dikritik maka sebenarnya orang tersebut peduli dengan kita.

Lalu buat apa takut dikritik?

Apakah diri ini merasa sempurna sehingga takut dikritik?

Apakah diri ini merasa sudah baik sehingga anti teguran?

Atau apakah diri ini merasa tidak pernah berbuat salah lalu tak mau menerima bisik-bisik yang sedikit sakit?

Tenanglah saudaraku, kritikan ini ingin membangunmu. Kritikan ini hanya teguran kecil ALLAH melalui tangan saudara- saudaramu. Kritikan ini tanda sayang saudaramu kepadamu seorang. Lalu buat apa takut dikritik?

Sungguh ALLAH menegur RAsulullah langsung dengan firmanNYA. Karena ALLAH sayang atas hambaNYA. KArena ALLAH peduli akan hambaNYA. Karena ALLAH tidak ingin hambaNYA tersesat lebih dalam.

Dan wahai bagi para pengkritik. Tidak boleh ada niat untuk menjatuhkan, tidak boleh ada niat untuk buat saudaramu merasa berbuat salah, tidak boleh ada perasaaan untuk membuat saudaramu hilang semangat, tidak boleh sekali- kali bahkan dilarang keras membuat hati saudaramu TERLUKA.

Jika engkau sayang maka kritikan adalah nasihat kecil,

Jika engkau cinta maka kritikan adalah motivasi pembuat semangat,

JIka engkau peduli maka kritikan adalah tausiyah pembangun jiwa,

JIka engkau perhatian maka kritikan adalah sumber pemahaman dan pengertian.

Lalu buat apa takut dikritik?

Menurutku, kritik selalu dalam konteks positif…. :)


Salam Senyum Paling LEBAR bnget dariku



Minggu, 03 Juni 2012

Dakwah Pesbuk


Tiba-tiba saja ada pesan di inbox pesbuk:
assalamualaykum,mas af1 neh mo nanya….. kenapa sih kayaknya mas mulai berubah??? ga kayak dulu wktu masih di ROHIS ? kalo dulu hampir setiap perkataan atau tulisan mas2 banyak yang bermanfaat, tapi sekarang2 ini kenapa kayaknya tulisan2 mas mengenai statusnya di pesbuk kok mulai lebay yah???? kayaknya banyak yang ga manfaat??
kenapa mas??? apa kurang kesibukan??? sampai2 hal yang kurang pentingpun antm update??? kenapa????bukannya pesbuk bisa di jadiin media dakwah???kenapa??? af1…..


Wedew, dikritik guwa…. Yah mau gimana lagi. Angkat tangan deh…. Dalama hati, yang mana yang lebay ya? Tapi pasti ada.
Hati terdalam maunya menolak, kayaknya biasa aja deh…. Hati yang lebih dalam lagi mulai congkak, waduh enak aja nih anak kritik-kritik, ini pesbuk urusan guwa, mau guwa apain terserah guwa. DAN lebih dalam lagi, apa urusan lu….

Tapi kalau mau ditelaah, memang pesbuk sudah mengambil sebagian besar hidup kita  (pasti lang sung ada yang comment dalam hati, ga juga tuh atau gua nggak kok). Sedikit-sedikit update, mau makan eh statusnya diupdate, mau mandi juga update status, eh dia mau jalan update juga. Sedikit-sedikit update, Sedikit- sedikit update. Weleh-weleh…
Tidak masalah, senangnya diingatkan kembali. Kembali lagi kepada hakikat seorang da’i. Lha apalagi tugas kita kalau bukan untuk berdakwah. Apa lagi tugas kita kalu bukan untuk memberi penerangan untuk yang masih diliputi kegelapan. Lho tugas da’i untuk menjelaskan pada dunia bahwa ISLAM itu rahmatan lil ‘alamin. Tugas kita untuk memberi bukti bahwa ISLAM bukan agama yang menebarkan teror. Kalu bukan kita, siapa lagi?

Ya, diserahkan pada diri masing-masing sih. Ampun deh…. Aku angkat tangan. Saudaraku ini bersedia menyatakan hal ini karena melihat aku mulai melenceng. Mudah-mudahan ini bermanfaat.
Semuanya tergantung niatnya lagi. Tapi sangat baik sepertinya jika setiap hal bisa jadi ibadah. Bahkan berpesbuk ria pun bisa jadi ibadah…. Kalau mau….

Wallahu a’lam bish shawaab….

Tapi, orang ini mantap banget dah!!! Two thumbs up!!! Semoga kita selalu diliputi kebaikan dan dikelilingi oleh orang-orang yang baik. Orang-orang yang mau mengarahkan saat kita tersesat, mau mengingatkan jika kita lupa.

Salam Senyum Santun buat sahabat2ku smua....

Perhiasan Seorang Pria


Sekarang aku baru tahu, kenapa Rasulullah saw. melarang bahkan mengharamkan seorang pria menggunakan emas dan sutra sebagai perhiasan. Karena jika kau tahu, Allah sudah menyiapkan sebuah perhiasan paling cantik. Bukan perhiasan biasa, perhiasan yang lebih indah dan dan perhiasan terbaik di dunia…, yaitu seorang istri sholehah.

”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.”[HR. an-Nasa’I dan Ahmad]

Nabi Muhammad saw bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang sholehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” [HR Thabrani dan Hakim]

Mengutip beberapa kata dari sebuah artikel di salah satu blog,

Wanita sholehah adalah wanita yg taat pada Allah azza wa jalla dan  taat pada Rasulullah saw.. Kecantikannya tidak menjadi fitnah untuk orang lain. Wanita sholehah adalah wanita yang menyenangkan bila dipandang mata, menyejukkan jika dilihat dan menentramkan hati suaminya.

Wanita yg di dunia solehah akan menjadi cahaya bagi keluarga, melahirkan keturunan yang baik, dan kelak di akhirat akan menjadi seorang bidadari yang lebih cantik daripada seluruh bidadari bidadari surga.

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, dan semangat ibadah suami. Suami yakin tak akan dikhianati, jika dipandang benar-benar menyejukkan qalbu, bicara dengan tutur kata menentramkan jiwa. Tak ada keraguan terhadap sikapnya.

Mereka akan membawa kebaikan bagi dirinya maupun orang lain karena kedekatannya dengan Allah swt. Pesona wanita sholehah tidak kalah dari kecantikan wanita manapun. Dari wanita sholehah lah kelak akan lahir generasi-generasi yang berkualitas.

[Keluarga-Madinah; http://bit.ly/mOxrfs]

Tapi tidak semudah itu mendapatkan seorang istri yang sholehah. Tidak semua pria bisa, dan bukan sembarangan laki-laki yang mampu.

“…dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” [QS. An Nuur: 26]

Jika Allah Rasulullah bilang wanita sholehah itu perhiasan terbaik, maka mari jadi seorang yang layak untuk berdampingan dengan mereka. Menjadi pria yang mampu menjaganya agar tetap cantik, tidak pernah rusak, dan mampu memperbaikinya jika ada yang retak kelak.

Wallahu a’lam…