Kamis, 23 Februari 2012

BILA ORANG TUA MEMASUKI USIA SENJA

SEBAGAI SEORANG ANAK, SUDAH MENJADI KEWAJIBAN KITA UNTUK BERBAKTI PADA ORANGTUA. TERLEBIH LAGI JIKA ORANGTUA KITA SUDAH BERUSIA LANJUT, DIMANA BIASANYA KONDISI TUBUH MEREKA MULAI LEMAH DAN SAKIT-SAKITAN. UNTUK ITU, PERLU KIRANYA KITA SEBAGAI ANAK MENGETAHUI BAGAIMANA CARA MERAWAT ORANGTUA DENGAN BAIK. PADA KESEMPATAN KALI INI, AKAN DIBAHAS MENGENAI BERBAGAI HAL YANG BERKAITAN DENGAN PERMASALAHAN KESEHATAN YANG BIASA TERJADI PADA ORANG YANG TELAH LANJUT USIA DAN BAGAIMANA KITA BISA MEMBANTU MEREKA DALAM MENJALANI HARI-HARI DI USIA SENJA.

BERTUKAR PERAN 
KITA PERLU MEMAHAMI BAHWA SETIAP FASE DALAM HIDUP KITA AKAN TERUS BERJALAN DAN MENGALAMI PERUBAHAN. JIKA DULU ORANGTUALAH YANG MENGASUH KITA SEWAKTU KECIL DENGAN PENUH KETELATENAN, KINI TIBA SAATNYA KITA MEMBALAS BUDI BAIK MEREKA DENGAN MERAWAT MEREKA KETIKA TELAH LANJUT USIA. PROSES “BERTUKAR PERAN” INI MERUPAKAN HAL YANG SANGAT WAJAR DAN PERLU KITA SYUKURI. BETAPA TIDAK, BAHKAN TERDAPAT HADITS RIWAYAT MUSLIM, DARI ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU ‘ANHU BERKATA BAHWA RASULULLAH SHALLALLAHU ’ALAIHI WA SALLAMPERNAH BERSABDA : “CELAKA! CELAKA! DAN BENAR-BENAR CELAKA!” ADA YANG BERTANYA, “SIAPA WAHAI RASULULLAH?”. BELIAU MENJAWAB, “ORANG YANG MENDAPATI SALAH SATU ATAU KEDUA ORANGTUANYA SAMPAI LANJUT USIA, TETAPI TIDAK BISA MENYEBABKAN DIA MASUK SURGA (KARENA SIKAPNYA KEPADA KEDUA ORANGTUANYA).”



PROSES PENUAAN.
BANYAK PERUBAHAN YANG TERJADI PADA BERBAGAI ORGAN TUBUH YANG BISA KITA TEMUI PADA ORANG YANG BERUSIA LANJUT, SEPERTI : KEMAMPUAN PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN BERKURANG, JANTUNG MENJADI AGAK MEMBESAR, PENGGUNAAN OKSIGEN SECARA MAKSIMAL MAKIN MENURUN, TEKANAN DARAH MENINGKAT, DINDING PEMBULUH DARAH ARTERI MENINGKAT, MASSA OTOT SERTA DAYA GENGGAM TANGAN MENURUN, KAPASITAS PERNAPASAN MAKSIMAL MENURUN, OTAK MENGALAMI KEMUNDURAN SERTA KERUSAKAN SEL-SEL SARAF, DAYA TAMPUNG KANDUNG KEMIH MENURUN SEHINGGA MAKIN SERING KENCING (BAHKAN KADANG SAMPAI MENGOMPOL), DAN GINJAL MAKIN KURANG EFISIEN DALAM MEMBUANG LIMBAH DARI ALIRAN DARAH. KONDISI-KONDISI SEPERTI INILAH YANG AKAN MEMUNCULKAN BANYAK PERMASALAHAN KESEHATAN PADA ORANG YANG LANJUT USIA.

APA YANG BISA KITA LAKUKAN?

DALAM MERAWAT ORANGTUA YANG TELAH LANJUT USIA, KITA PERLU MENGETAHUI BEBERAPA HAL PENTING SEBAGAI BERIKUT:

NIATKAN UNTUK MENCARI KERIDHOAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA. DENGAN NIAT YANG TULUS IKHLAS, KITA AKAN MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN HATI YANG LAPANG, SEHINGGA PEKERJAAN YANG BERATPUN AKAN TERASA RINGAN. MERAWAT ORANGTUA BUKAN PERKARA YANG SEPELE, KARENA DIBUTUHKAN KESABARAN, TERLEBIH LAGI JIKA ORANGTUA KITA SAKIT-SAKITAN, LEMAH, ATAU BAHKAN SUDAH TIDAK MAMPU LAGI MELAKUKAN AKTIVITAS SECARA MANDIRI.
 
BERTUTUR KATA DAN BERSIKAP LEMBUT. SESEORANG YANG BERUSIA LANJUT SANGAT RENTAN TERHADAP DEPRESI. MEREKA MUDAH BERSEDIH DAN STRES KARENA MEMIKIRKAN SESUATU HAL. DIBUTUHKAN SUASANA YANG HANGAT DAN KEKELUARGAAN SUPAYA ORANGTUA KITA BAHAGIA DAN MERASA DIPERHATIKAN. SELAIN ITU, AJARI ANAK-ANAK KITA UNTUK MENGHORMATI DAN MENYAYANGI ORANGTUA KITA. JIKA ORANGTUA SUDAH MENGALAMI PENURUNAN PENDENGARAN, MAKA HENDAKNYA KITA MENDEKAT KETIKA BERBICARA PADA MEREKA, DAN BUKAN DENGAN BERTERIAK ATAU BERSUARA KERAS. JANGAN SESEKALI MEMBENTAK MEREKA, KARENA HAL TERSEBUT AKAN SANGAT MELUKAI HATI ORANGTUA YANG TELAH BERSUSAH PAYAH MENGASUH DAN MENDIDIK KITA SEDARI KECIL. ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA BERFIRMAN DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-ISRA’ AYAT 23 (YANG ARTINYA): “DAN TUHANMU TELAH MEMERINTAHKAN SUPAYA KAMU JANGAN MENYEMBAH SELAIN DIA (BERBUAT SYIRIK) DAN HENDAKLAH KAMU BERBUAT BAIK PADA IBU BAPAKMU DENGAN SEBAIK-BAIKNYA. JIKA SALAH SEORANG DI ANTARA KEDUANYA ATAU KEDUA-DUANYA SAMPAI BERUSIA LANJUT DALAM PEMELIHARAANMU, MAKA SEKALI-KALI JANGANLAH KAMU MENGATAKAN KEPADA KEDUANYA PERKATAAN “AH” DAN JANGANLAH KAMU MEMBENTAK MEREKA DAN UCAPKANLAH KEPADA MEREKA PERKATAAN YANG MULIA. ”
    BEROLAHRAGA BERSAMA. JIKA KONDISI ORANGTUA MEMUNGKINKAN, SESEKALI AJAK MEREKA BEROLAHRAGA BERSAMA ANGGOTA KELUARGA YANG LAIN. TENTU SAJA KITA HARUS MENYESUAIKAN DENGAN KONDISI FISIK ORANGTUA. TIDAK PERLU BEROLAHRAGA SECARA BERLEBIHAN, YANG PENTING DILAKUKAN DENGAN BENAR DAN SECARA RUTIN. KITA BISA MEMILIH OLAHRAGA SEPERTI JALAN SEHAT, JOGGING, ATAU BERSEPEDA SANTAI. BEROLAHRAGA BERSAMA ANAK DAN CUCU TENTU AKAN MENAMBAH SEMANGAT DALAM MELAKUKANNYA.
    MENEMANI ORANGTUA MENJALANKAN KEGIATAN KESUKAAN MEREKA.DUKUNG DAN TEMANI ORANGTUA KITA UNTUK MELAKUKAN HOBINYA, SEPERTI MISALNYA BERKEBUN, MENYULAM, ATAU MEMBUAT KUE. DENGAN DEMIKIAN, ORANGTUA AKAN TERHINDAR DARI STRES DAN BISA MENGISI WAKTU LUANGNYA DENGAN KEGIATAN YANG BERMANFAAT.
    MENYIAPKAN MENU MAKANAN SEHAT. HENDAKNYA KITA TAHU MAKANAN APA SAJA YANG TIDAK BOLEH DIKONSUMSI ORANGTUA KITA DAN MAKANAN APA SAJA YANG DISARANKAN UNTUK DIKONSUMSI. DENGAN BEGITU, SECARA TIDAK LANGSUNG KITA SUDAH MEMBANTU MEREKA SUPAYA TIDAK MENGALAMI KEKAMBUHAN PENYAKITNYA. MEMASAK MAKANAN SENDIRI DI RUMAH TENTU SAJA LEBIH TERJAMIN KEBERSIHAN DAN KESEHATANNYA. DISAMPING ITU, DENGAN MEMASAK SENDIRI, KITA BISA MEMBUAT VARIASI MAKANAN YANG SESUAI DENGAN KONDISI DAN KEBUTUHAN ORANGTUA KITA.
    RUTIN MEMERIKSAKAN KONDISI KESEHATAN ORANGTUA. USAHAKAN UNTUK MENGINGATKAN DAN MENEMANI ORANGTUA UNTUK KONTROL KE DOKTER JIKA MEREKA MEMBUTUHKANNYA. PADA WAKTU PERTEMUAN DENGAN DOKTER, HENDAKNYA KITA BANYAK BERTANYA MENGENAI PENYAKIT YANG DIDERITA ORANGTUA DAN CARA-CARA PERAWATANNYA. SELAIN ITU, INGATKAN ORANGTUA UNTUK MEMINUM OBAT YANG DIBERIKAN DOKTER SECARA TERATUR.
    JANGAN SEPELEKAN KELUHAN ORANGTUA. WALAUPUN TERKESAN SEPELE, KELUHAN DAN CURAHAN HATI MEREKA PANTAS UNTUK KITA DENGAR DAN PERHATIKAN. TERUTAMA JIKA MENYANGKUT KELUHAN SEPUTAR KESEHATANNYA. HAL INI MENGINGAT BEBERAPA MASALAH PADA ORANG BERUSIA LANJUT BISA BERAKIBAT FATAL JIKA TIDAK SEGERA DITANGANI.
    BANYAK BELAJAR DAN BERLATIH. KITA BISA MENAMBAH ILMU DENGAN MEMBACA BUKU YANG MEMBAHAS TENTANG PERAWATAN ORANG SAKIT DI RUMAH. SELAIN ITU, KITA JUGA BISA BERTANYA BAHKAN BERLATIH TENTANG CARA MERAWAT ORANG SAKIT DARI PERAWAT ATAU DOKTER DI SEKITAR KITA. MISALNYA, TENTANG BAGAIMANA MEMINUMKAN OBAT YANG BENAR, BAGAIMANA CARA MEMBERSIHKAN LUKA, MENGGANTI PERBAN, DAN LAIN-LAIN. TERLEBIH LAGI JIKA ORANGTUA KITA HANYA BISA TERBARING LEMAH DI TEMPAT TIDUR, MAKA KITA HARUS TAHU BAGAIMANA CARANYA MENGGANTI POSISI MEREKA (MEMIRINGKAN, MENDUDUKKAN) SUPAYA TIDAK TERJADI ULKUS DECUBITUS (LUKA PADA KULIT KARENA TERLALU LAMA BERADA PADA POSISI TERTENTU SEHINGGA MENGALAMI TEKANAN PADA TEMPAT YANG SAMA).
    MENGINGATKAN ORANGTUA UNTUK SEMAKIN MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH. KEBUTUHAN SPIRITUAL ORANGTUA SANGAT PENTING UNTUK KITA PERHATIKAN. INGATKAN MEREKA UNTUK MENGERJAKAN SHOLAT DAN AJAK MEREKA UNTUK MENGIKUTI PENGAJIAN JIKA KONDISINYA MEMUNGKINKAN. JIKA KITA HENDAK MENGINGATKAN ATAU MENYAMPAIKAN NASEHAT, MAKA HENDAKNYA DENGAN CARA YANG SOPAN DAN HALUS. SELAIN ITU, JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENDO’AKAN ORANGTUA KITA.

MENGASIHI ORANGTUA DENGAN SETULUS HATI

DALAM MERAWAT ORANG YANG TELAH LANJUT USIA, KITA PERLU TAHU BAHWA KONDISI MEREKA SUDAH TIDAK SESEHAT DAN SEKUAT KETIKA MASIH MUDA. OLEH KARENA ITU, KITA PERLU BELAJAR DAN BANYAK BERTANYA PADA AHLINYA, SUPAYA DAPAT MELAKUKAN PERAWATAN DENGAN BENAR.

SELAIN PERAWATAN SECARA FISIK, KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN PERLUNYA PERLAKUAN DAN SIKAP YANG BAIK PADA ORANGTUA. MENGUCAPKAN KATA “AH” KEPADA ORANGTUA TIDAK DIBOLEHKAN OLEH AGAMA, APALAGI MENGUCAPKAN KATA-KATA ATAU MEMPERLAKUKAN MEREKA DENGAN LEBIH KASAR DARIPADA ITU. TERLEBIH LAGI, ORANGTUA YANG TELAH BERUSIA LANJUT BIASANYA MENGALAMI PERUBAHAN PERILAKU DAN LEBIH PEKA TERHADAP SIKAP ATAU UCAPAN YANG KASAR. UNTUK ITU, DIBUTUHKAN KESABARAN DAN KETELATENAN DALAM MERAWAT MEREKA. DEMIKIAN PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PERAWATAN ORANG TUA YANG TELAH LANJUT USIA. SEMOGA BERMANFAAT DAN BISA MENJADI BEKAL BAGI KITA UNTUK BERBAKTI PADA ORANGTUA.

PENULIS: DR. AVIE ANDRIYANI (DIMUAT DI MAJALAH AS SUNNAH EDISI 11/THN XIII/ RABI’UL AWWAL 1431H/FEBRUARI 2010M)

SUMBER:

    IBRAHIM BIN ABDULLAH MUSA AL-HAZIMI, BUKU “KISAH-KISAH TELADAN BAKTI ANAK KEPADA IBU BAPAK“, TAHUN 2001. PENERBIT MEDIA HIDAYAH, YOGYAKARTA.
    SCOTT C. LITIN, M.D (EDITOR), BUKU “MAYO CLINIC, FAMILY HEALTH BOOK EDISI KEDUA”, TAHUN 2007. PENERBIT PT INTISARI MEDIATAMA, JAKARTA.
    DAVID B. REUBEN, MD DKK, BUKU “GERIATRICS AT YOUR FINGERTIPS “. TAHUN 2001. PENERBIT EXCERPTA MEDICA, INC. USA.














Rabu, 22 Februari 2012

❤..❤ SUKA & DUKA ,,after merrid ❤..❤

✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰ ✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰ ✰◠◡◠✰◠◡◠✰◠◡◠✰
 
❤❤ SUKANYA :
  
<=> ALHAMDULILLAH, TELAH SEMPURNA 1/2 DIN.

<=> ALHAMDULILLAH, LEBIH MENJAGA PANDANGAN DAN HATI.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMPAT TUK MELABUHKAN CINTA.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENCINTAIKU.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENAFKAHIKU (TERUTAMA NAFKAH BATIN).

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMPAT BERBAGI KEBAHAGIAAN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMPAT CURHAT.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMPAT TUK MENANGIS MENUMPAHKAN KESEDIHAN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG SELALU MENGHIBURKU KETIKA SEDIH.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MEMBANTUKU MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MEMIJITKU KALAU BADAN PEGAL-PEGAL.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MERAWATKU KETIKA SAKIT.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENEMANIKU MAKAN SEPIRING BERDUA.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENEMANIKU PERGI JALAN-JALAN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMAN BELAJAR BERSAMA.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMAN BERMAIN BERSAMA (AKU MASIH KEKANAK-KANAKAN LHO).

<=> ALHAMDULILLAH, ADA TEMAN TILAWAH QUR’AN BERSAMA.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG SELALU MEMOTIVASIKU MENGHAFAL QUR’AN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG SELALU MEMBERIKU TAUSHIYAH DAN NASIHAT MENUJU KEBAIKAN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG SELALU MEMOTIVASIKU BERBUAT KEBAIKAN.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG SELALU MENDOAKANKU.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENGINGATKANKU UNTUK SHALAT TEPAT WAKTU.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MEMBANGUNKANKU UNTUK SHALAT TAHAJJUD.

<=> ALHAMDULILLAH, ADA YANG MENGINGATKANKU AGAR TIDAK BEGADANG MALAM-MALAM.

<=> ALHAMDULILLAH, … SATU HALAMAN WEB INI TAK CUKUP UNTUK MENULISKAN BETAPA BAHAGIANYA MENIKAH…

DUKANYA :

❤❤ APA YA??????????? GA ADA DEH… :-D 

=================== =======================

°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°...°•°°•°

DI SHARE KEMBALI DARI NOTES UKHTIFILLAH "DEVI LIEDANY AT-THAHIRAH" 
DIAMBIL DARI RITA.DZIKR.COM





MELAMAR WANITA YANG BAIK

Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk 
memperhatikan beberapa sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, diantaranya :

1. Wanita itu disunahkan seorang yang penuh cinta kasih.

Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya, sementara sang suami pun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya. Selain itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang berbincang dan berbagi kasih sayang dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan firman Allah Ta’ala, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan saying. (ar-Ruum:21) .

2. Disunahkan pula agar wanita yang dilamar itu seorang yang banyak memberikan keturunan.

karena ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi harapan setiap pasangan suami-istri. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta’ala berfirman, Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa’. (al-Furqan:74) . Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa’I, al-Hakim, dan ia mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih.

3. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu seorang yang masih gadis dan masih muda.

Hal itu sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepadanya, Apakah kamu menikahi seorang gadis atau janda? dia menjawab,”Seorang janda.”Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu? . Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan. Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda, Hendaklah kalian menikahi wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan. Demikian hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayah nya, dari kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami’ ash_Shaghir, al-Albani mengatakan, “Hadits ini shahih.”

4. Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi’I pernah mengatakan, “Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya pikir yang lemah.”

5. Disunahkan bagi seorang muslim untuk menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan terhormat, karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).

6. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu taat beragama dan berakhlak mulia.
Karena ketaatan menjalankan agama dan akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya. Selain itu ia juga akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta’ala, “Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka”. (an-Nisa:34) . Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim, Nasa’I dan Ibnu Majah).

7. Selain itu, hendaklah wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan setiap insan dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang hal-hal yang disukai dari kaum wanita. Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita yang tinggi. Sedangkan sebagian lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih, kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada keindahan suara dan kelembutan ucapannya. Demikianlah, yang jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan.

tentang-pernikahan.com - Sumber: Fikih Keluarga, Syaikh Hasan Ayyub, Cetakan Pertama, Mei 2001, Pustaka Al-kautsar

silahkan di share... Jika dirasa manfaat....

Pilihlah wanita dengan niat semata kerna Allah.. begitu pun sebaliknya.










Ya akhi, cintailah istrimu !



Ada sepasang suami istri mendatangi seorang ustad yang dikenal sangat bijak dalam menuntaskan perkara umat.

Ustad, tolong bantu kami ustad !! Kami sudah menikah selama 20 tahun, lama-kelamaan rasa cinta itu mulai hilang, kini kami sudah tidak saling mencintai, ustad !  Tolong beri kami solusi ?

Ya akhi, cintailah istrimu ! Jawab ustad itu singkat.

Sang suami merasa bingung, justru itulah masalahnya, maka ia mulai mengulangi pertanyaannya : 

ustad, kami sudah menikah selama 20 tahun dan kini kami sudah tidak lagi mencintai ?

Ya akhi, cintailah istrimu !! Jawab ustad itu yang kedua kalinya dengan tegas.

Merasa tidak puas lagi dengan jawabannya, ia bertanya lagi :

tapi ustad, saya sudah tidak lagi mencintai istri saya ?

Ya akhi, cintailah istrimu !!!

Kata cinta bukanlah kata benda dan bukan pula kata sifat yang tiba-tiba ada, Tapi cinta adalah kata kerja !
Kata kerja yang harus dikerjakan, diperjuangkan dan terus-menerus diupayakan !!! Jawabnya tegas.

Seorang yang ingin mendapatkan dan merasakan cinta, ia harus berjuang dan berusaha mencintai.
Bagaimana mungkin cinta itu bisa tumbuh jika tidak pernah ditanam dan bagaimana mungkin bisa berbuah jika tidak pernah dipupuk, dirawat dan dijaga. Seorang yang ingin mendapatkan manisnya cinta harus berjuang hingga cinta itu berbuah.

Sungguh sering dari kita menginginkan cinta tanpa berusaha mencintai terlebih dahulu, ingin di dengar tanpa berusaha untuk mendengar, ingin di hargai tanpa berusaha untuk menghargai.
Siapa yang menanam pastilah dia akan memetiknya.

Hidup ini adalah sebab-akibat, tanpa ada sebab tidak akan ada akibatnya.
Yang harus kita lakukan bukanlah take and give Tapi give and take, berikan maka anda akan mendapatkan.
Karena satu biji yang kita taman, pasti akan Allah beri 700 biji atau lebih, karena Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.

Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat.






SEJENAK DALAM TAFAKKUR


*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
SAUDARAKU,
SUDAHKAH KITA SEJENAK BERFIKIR DAN MERENUNG, BAHWA BEGITU BESAR RASA KETERGANTUNGAN KITA TERHADAP APA YANG TERSEDIA DI ALAM INI? KETIKA KITA HENDAK BERNAFAS, YANG KITA BUTUHKAN ADALAH ASUPAN OKSIGEN YANG CUKUP UNTUK MEMENUHI PARU-PARU. KETIKA KITA HENDAK MELIHAT DENGAN JELAS, YANG KITA BUTUHKAN ADALAH CAHAYA YANG CUKUP UNTUK DAPAT MENERANGI OBJEK YANG INGIN KITA LIHAT. KETIKA KITA HENDAK BERJALAN, KITA BUTUH LANDASAN UNTUK BERPIJAK DAN MELANGKAH, DIMANA DARATAN BERSEDIA MEMBENTANGKAN PUNGGUNGNYA UNTUK KITA PIJAK DAN KITA PUN BUKAN BERJALAN DI AWANG-AWANG. SUNGGUH, SEMUA YANG KITA BUTUHKAN ITU BUKANLAH MUNCUL DENGAN SENDIRINYA, MELAINKAN ALLAH SWT- LAH YANG TELAH MENGADAKANNYA DAN MENUNDUKKANNYA UNTUK KITA, PARA MAKHLUK-NYA.

ALLAH SWT SUDAH BENTANGKAN MALAM UNTUK KITA BERISTIRAHAT DAN SIANG SEBAGAI SARANA BAGI KITA UNTUK MENGAIS KARUNIA-NYA, UNTUK MENJEMPUT REZEKI YANG SUDAH DITETAPKAN-NYA. ALLAH TUNDUKKAN LAUTAN, SEHINGGA KAPAL-KAPAL BESAR DAPAT BERLAYAR MENGARUNGI SAMUDERA-NYA. ALLAH HIASI KEDALAMANNYA DENGAN SEGALA KEINDAHAN LUAR BIASA, YANG MEMBUAT BANYAK MATA TERBELALAK DAN HATI BERDECAK KAGUM, HINGGA SESUNGGUHNYA BIBIR-BIBIR DAN HATI KECIL MANUSIA TAK AKAN MAMPU BERBOHONG DAN TAK KUASA BERUCAP SELAIN PUJIAN AKAN KE MAHA BESARAN-NYA ATAS KEINDAHAN SEGALA CIPTAAN-NYA.

SAUDARAKU,
SEKIRANYA KITA MENYADARI SEGALA KEBESARAN ALLAH ITU, MAKA SUDAH TENTU KITA AKAN MERASA KECIL DAN MALU. SEKIRANYA KITA SENANTIASA YAKIN DAN MENYADARI DALAM BANYAK WAKTU, BAHWA DIRI KITA ADALAH HAMBA DAN ALLAH SWT ADALAH DZAT YANG WAJIB KITA SEMBAH, MAKA PASTI KITA TIDAK AKAN MAU UNTUK BERPALING DARI-NYA. SEKIRANYA DIRI KITA HANYA BERHARAP RAHMAT DAN KERIDHOAN-NYA, MAKA TAK AKAN BANYAK HATI YANG AKAN TERLUKA SAAT DIHINA DAN DICERCA SERTA LARI DARI MENUJU SELAIN KEPADA-NYA.
SEKIRANYA KITA MENYADARI, BAHWA SESUNGGUHNYA ALLAH SENANTIASA MELIHAT KITA, MENDENGAR PERKATAAN DAN BISIKAN HATI KITA, MAKA SUDAH TENTU KITA AKAN MERASA GENTAR JUGA TAKUT SEKIRANYA SETIAP PERBUATAN BURUK KITA SEGERA DITAMPILKAN-NYA DI HADAPAN MAKHLUK-MAKHLUK-NYA. BEGITU KASIHNYA ALLAH SWT, SEBESAR APAPUN KEJELEKAN DIRI KITA, NAMUN DIA MASIH BERSEDIA MENUTUPINYA HINGGA KINI.

SAUDARAKU,
TIDAKKAH KITA RINDU UNTUK MENGGAPAI RIDHO ALLAH SEMATA? DALAM SETIAP PEKERJAAN YANG KITA BUAT, DALAM SETIAP PERKATAAN YANG KITA UCAP, DALAM SETIAP DENYUTAN JANTUNG DAN DALAM SETIAP TARIKAN NAFAS KITA? TIDAKKAH KITA RINDU UNTUK SENANTIASA BERUPAYA MENELADANI RASUL-NYA, SEBAGAI BAGIAN DARI PENGAKUAN RASA CINTA KITA, DIMANA UCAPAN BELIAU JAUH DARI GHIBAH, DARI KATA-KATA DUSTA DAN MENGHINA, JUGA MERENDAHKAN ORANG LAIN? TIDAKKAH KITA RINDU UNTUK SENANTIASA MENDAPAT HIDAYAH DAN PETUNJUK DARI-NYA, DI SETIAP JEJAK LANGKAH HIDUP KITA? SEHINGGA SEMUA TERARAHKAN DENGAN BAIK DAN BERMANFAAT JUGA BERMAKNA, BAGI DIRI DAN LINGKUNGAN, DUNIA DAN AKHIRAT.

SAUDARAKU,
MARI BERSAMA KITA LURUSKAN NIAT, KITA PERBAIKI IKHTIAR DAN USAHA, JUGA TAK PERNAH LEPAS BERMOHON DAN BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH SWT AGAR SEMUA HAL YANG KITA RAJUT DAN ANYAM DI ATAS PERMUKAAN BUMI INI DILAKUKAN SEMATA-MATA KARENA-NYA DAN UNTUK MENCARI KERIDHOAN-NYA.

SALAM UKHUWAH
 


Selasa, 21 Februari 2012

Tersenyumlah Untuk Hidup!

*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Meski setebal apapun mendung melintasi langit, 
namun sinar mentari tak pernah kehilangan cirinya. 
Ia senantiasa menghadirkan sinarnya untuk dibagi.
 Ia senantiasa tegar tanpa kehilangan jati dirinya sebagai sumber penerang di hari ini. Ia tak pernah menunda bersinar hingga esok, meskipun ia dapati mendung menghalangi keindahan sinarnya. Setiap tumbuhan kembali terjaga dari tidurnya. Kembang-kembang kembali bermekaran ceria menyambut harinya. Burung-burung terbang dan berkicau dengan merdunya. Semua hadir tanpa rasa sedih, gelisah, dan amarah. Semua ceria untuk menjelang setiap detik anugerah-Nya. 

Saudaraku,
Sudahkah kita berniat bahwa hari ini akan kita hiasi dengan senyum ceria dan kebahagiaan? Sudahkah kita bertekad untuk menyongsong hari ini dengan rasa optimis dan semangat hidup yang akan kita bagi dan tularkan? Dan sudahkah kita menjadikan berbaik sangka sebagai modal bagi kita untuk meneruskan perjalanan ini?
Saudaraku,
Begitu sia-sia rasanya perjalanan hidup jika setiap detiknya tidak pernah kita hargai dan syukuri. Begitu menyiksanya perjalanan hidup jika setiap ujian yang menerpanya kita hadapi dengan kemarahan dan wajah yang muram. Dan begitu berat rasanya langkah hidup jika kita tak mau berbagi sedikitpun. Kesedihan tidak akan mengembalikan segala yang hilang menjadi kembali. Tangisan penyesalan akan terasa hampa tanpa kesungguhan usaha untuk bangkit dari kelalaian diri. Setiap nasehat hanya akan menjadi penghias belaka jika sedikitpun tak diniatkan untuk dilakoni. Semua usaha akan terasa sia-sia jika sedikitpun tak berserah diri kepada-Nya.

Tersenyumlah atas anugerah hidup hari ini. Bersyukur dan berbaik sangkalah bahwa Dia masih memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali. Sebut setiap asma-Nya dengan penuh kerendahan hati. Besarkan Dia dalam setiap aktifitas dan detik perjalanan ini. Jangan engkau halangi senyuman itu jika akan tersungging di ujung bibirmu hanya karena kegundahan yang tak jelas asal usulnya. Jangan engkau gantikan keceriaan diri dengan kesuraman hati yang engkau tampakkan lewat wajah yang bermuram durja.
Saudaraku,
Berbagilah hari ini. Berbagilah untuk setiap kebahagiaan yang engkau rasakan di hati. Tak perlu kau ukur dengan besar atau kecilnya nilai berbagi itu. Berbagilah walau sekedar berwajah ceria dan sepatah kata sapa dan salam. Tetaplah berbagi dan tersenyum dalam rangka mensyukuri segala anugerah-Nya hari ini. Tetaplah berbagi dan tersenyum layaknya mentari yang tak menunda hadirnya meski mendung menyelimuti indah sinarnya hari ini.



Senin, 20 Februari 2012

JODOH DAN KEDEWASAAN KITA


Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah,pertanyaan-pertanyaan “kreatif” tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang
pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?


Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita.
Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi ‘bagian masalah’, namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.


Di sini orang berlomba mengajukan “standardisasi” calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.


Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan,“Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?” Memang, ada juga jawaban lain, “Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja.” Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.


Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah.
Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.


Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.


Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah,bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.


Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?


Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya.
Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.




Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh,jika kita tidak pernah siap untuk itu? “Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.” (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena “telat nikah” sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.


Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati
seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.


Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?


Wallahu a’lam bisshawaab.


wassalamu’alaykum wr wb