Senin, 04 Juni 2012

Lalu Mengapa Takut Dikritik?

Menurutmu, kritik punya konteks negatif atau konteks positif?

Barusan sahabatku mengatakan bahwa dia baru bisa marah kepada orang lain jika dia sudah kenal benar dengan orang itu. Kalau belum kenal dia tidak akan sekali- kali marah apalagi mengkritik. ” Karena saya care maka dari itu saya mengkritik.” Katanya sambil tersenyum.

Tapi terkadang memang kritikan tidak seenak menerima pujian. Kritikan terkadang lebih menekan di hati. Kritikan itu menyebalkan. Kritikan itu membuat gerun di hati. Tapi seharusnya kita sadar bahwa jika kita dikritik maka sebenarnya orang tersebut peduli dengan kita.

Lalu buat apa takut dikritik?

Apakah diri ini merasa sempurna sehingga takut dikritik?

Apakah diri ini merasa sudah baik sehingga anti teguran?

Atau apakah diri ini merasa tidak pernah berbuat salah lalu tak mau menerima bisik-bisik yang sedikit sakit?

Tenanglah saudaraku, kritikan ini ingin membangunmu. Kritikan ini hanya teguran kecil ALLAH melalui tangan saudara- saudaramu. Kritikan ini tanda sayang saudaramu kepadamu seorang. Lalu buat apa takut dikritik?

Sungguh ALLAH menegur RAsulullah langsung dengan firmanNYA. Karena ALLAH sayang atas hambaNYA. KArena ALLAH peduli akan hambaNYA. Karena ALLAH tidak ingin hambaNYA tersesat lebih dalam.

Dan wahai bagi para pengkritik. Tidak boleh ada niat untuk menjatuhkan, tidak boleh ada niat untuk buat saudaramu merasa berbuat salah, tidak boleh ada perasaaan untuk membuat saudaramu hilang semangat, tidak boleh sekali- kali bahkan dilarang keras membuat hati saudaramu TERLUKA.

Jika engkau sayang maka kritikan adalah nasihat kecil,

Jika engkau cinta maka kritikan adalah motivasi pembuat semangat,

JIka engkau peduli maka kritikan adalah tausiyah pembangun jiwa,

JIka engkau perhatian maka kritikan adalah sumber pemahaman dan pengertian.

Lalu buat apa takut dikritik?

Menurutku, kritik selalu dalam konteks positif…. :)


Salam Senyum Paling LEBAR bnget dariku



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..