Jumat, 22 Juni 2012

KUNCI menjadi WANITA SHOLEHAH yang SUKSES


♥ Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ♥

~~*******************************~~

Bismillaahirrohmanirrohiim...

Sobat Fillah smg di Rahmati Álloh SWT..

Ada seorg wanita sukses dan sholehah bernama
Salma.

Dia mempunyai keluarga yg sangat berbahagia
dgn suami dan 4 org anaknya.

Dia cantik berhiaskan jilbabnya, rajin beribadah
dan berakhlak mulia.

Dia juga seorg pengusaha garmenn yg berhasil.

Dari keberhasilannya dia sudah membangun
mesjid.
Dan panti asuhan dengan 150 anak yatim.

Dia tidak pernah terlihat sedih, bahkan ketika anak
bungsunya meninggal.

Ada seorg temannya bernama Zahrah yg selalu
memperhatikannya dan bertanya kepadanya :

“Jeng, saya sangat kagum pada Kamu.”
“Kamu itu sangat rajin ibadah, dari sholat wajib,
baca Quran, puasa sunnah, sholat malam, sholat
dhuha, selalu tersenyum ramah dan baik kepada
setiap orang.”

“Kamu juga mempunyai keluarga yang
berbahagia, sabar memberi pelayanan kepada
suami dan membimbing serta menyayangi anak-
anakmu.”

“Kamu juga seorang pengusaha yang sukses, bisa
membangun mesjid dan mempunyai panti asuhan
dengan biaya dari usahamu.”

“Jeng….saya ingin seperti kamu, memakai jilbab,
rajin ibadah, berakhlak mulia, punya keluarga
yang sangat bahagia, dan sukses dalam usaha….”

“Bahkan waktu perusahaanmu dibobol maling
dan anak bungsu kesayangan kamu meninggal…
saya lihat kamu sangat tenang sekali.”

“Kalau boleh tahu apa KUNCI dari semua itu
Jeng..?

Salma tersenyum mendengar penuturan dan
pertanyaan Zahrah, kemudian menjawab :

“Zahrah sahabatku….. sebenarnya setiap manusia
yg memahami dan mengakui ALLAH sebagai
Tuhan harusnya bisa seperti itu…”

“Hanya kebanyakan manusia tidak memahami
dan mengakui ALLAH sebagai Tuhan.”

“Maksudnya Jeng?”

“Mereka tahu Allah adalah Tuhan Sang PENCIPTA,
tapi kadang tidak memahami bahwa karena
SEMUANYA adalah CIPTAAN Allah dan atas
KUASANYA berarti SEMUANYA adalah MILIK Allah
dan mereka tidak mengakuinya.”

“Saya memakai jilbab…karena rambut saya
BUKAN MILIK SAYA SENDIRI, tetapi MILIK Allah…
dan Allah memerintahkan untuk menutupnya di
depan orang yang bukan mahram.”

“Saya sholat, puasa, haji, berusaha berbuat baik
kepada semua orang…karena DIRI SAYA BUKAN
MILIK DIRI SAYA SENDIRI…Sehingga saya bebas
semau saya…tapi DIRI SAYA MILIK ALLAH…saya
harus mengikuti semua aturan-aturan-Nya.”

“Saya bersabar melayani suami saya dan
mendidik dan menyayangi anak-anak saya
walaupun saya sibuk dengan usaha saya…karena
suami dan anak saya BUKAN MILIK SAYA…tetapi
MILIK Allah yg diamanahkan kepada saya.”

“Saya mempunyai usaha yang berhasil…bukan
karena saya hebat…tetapi karena Allah telah
membukakan pintu rizki untuk saya dan untuk
karyawan-karyawan saya… dan itupun semuanya
MILIK Allah..saya hanya diberi amanah saja.”

“Dan saya mempunyai anak bungsu yang sangat
saya sayangi…itupun MILIK Allah…saya tidak
berhak menahannya waktu diambil oleh-Nya…
karena itu BUKAN MILIK SAYA….dan Allah masih
memberikan 3 anak yang lain serta PINJAMAN-
PINJAMAN-NYA YANG LAIN….YANG SANGAT
BANYAK…”

Zahrah termenung…..dan tak berasa butiran-
butiran air matanya jatuh dan menangis sambil
memeluk Salma…..

” Selama ini saya tahu Allah sebagai Tuhanku…
tetapi saya tidak paham bahwa SEMUANYA
ADALAH MILIKNYA……Kita tidak mempunyai
apapun di dunia ini….dan saya sering TIDAK
MENGAKUI bahwa Allah adalah PEMILIK
SEGALANYA.”

” Benar Zahrah …….dan kita berkewajiban
mensyukuri semua nikmat PINJAMAN dari ALLAH.

Allah berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7 :
Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan :

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’un

“Sesungguhnya kita adalah milik Allah…..dan kita
semuanya akan kembali kepadanya ”.

♥♥♥

★ Salam Santun Erat silaturrahmi dan Ukhuwah fillah ★ Keep Istiqomah wa Barakallahu fiikum ★

Kamis, 21 Juni 2012

ƸӜƷ✿Dua Sayap Cinta dalam Rumah Tangga ✿ƸӜƷ

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم


Sahabat Fillah.....

Untuk bisa terbang tinggi, burung membutuhkan dua sayapnya sekaligus. Saat satu sayapnya patah, ia tak bisa membelah angkasa lagi. Pasangan suami istri juga membutuhkan dua sayap cinta agar kehidupan rumah tangganya bahagia. Dua sayap cinta itu adalah mawaddah dan rahmah.

Mawaddah adalah cinta karena faktor fisik; karena gagah dan seksi, tampan dan cantik, menawan dan menarik. Tentu saja setiap orang memiliki sesuatu yang menarik secara fisik, dan sifatnya relatif-subyektif. Ada nuansa syahwat di sana. Dan umumnya masa terbaiknya adalah saat masih muda. Semakin tua, semakin ia pudar dan tak lagi mempesona.

Rahmah adalah cinta karena faktor non fisik. Bisa karena akhlaknya, ilmunya, kepemimpinannya, ibadahnya, semangat dakwahnya, dan sebagainya. Ada nuansa kasih mulia di sana. Inilah yang menumbuhkan sikap dewasa dan bijaksana. Semakin tua usia pernikahan, semakin mengenal karakter pasangan, semakin kuat kasih sayang jenis ini dan makin kokoh tertanam.

Mawaddah dan rahmah, keduanya harus ada dalam rumah tangga. Rumah tangga yang hanya didasari mawaddah tanpa rahmah, ia hanya bertahan sementara. Karena cantik dan tampan tidak bertahan lama, gagah dan seksi juga sebentar saja. Seiring bertambahnya usia, keindahan fisik semakin berkurang, dan cinta bisa terkikis hilang.

Rumah tangga yang hanya didasari rahmah saja tanpa mawaddah juga tidak sempurna. Rumah tangga seperti itu bisa menjadi rumah tangga yang sangat serius, tanpa canda, tanpa tawa, tanpa bisik mesra, tanpa romantisme, dan… seterusnya. Mungkin suami istri ketika bertemu hanya sedikit menyapa, lalu bicara agama dan ibadah. Rumah tangga serasa forum mutaba’ah.

Rumah tangga yang ideal adalah rumah tangga Rasulullah; mawaddah dan rahmah keduanya ada dengan sempurna. Rasulullah dan Aisyah yang mandi berdua, balap lari bersama, bercumbu mesra, itulah wujud mawaddah dalam rumah tangga. Saling memuliakan, menangis panjang dalam shalat Malam, merawat saat sakit datang, itulah wujud rahmah di sana.

Mawaddah sebenarnya tumbuh alami dengan sendirinya. Ia mulai bersemi bersamaan dengan hadirnya kimia jiwa. Dan itu bisa datang pada pandangan pertama atau saat ta’aruf dengannya. Selanjutnya, tinggal bagaimana menjaga dan mengembangkannya. Carilah momen-momen untuk memantiknya. Melihat segarnya istri sesudah mandi, misalnya. Atau bahkan mandi bersama.

Menguatkan rahmah bisa dilakukan dengan menyadari sisi-sisi unggul dan kelebihan pasangan kita. Mungkin ilmunya, kesabarannya, kehebatannya mendidik anak-anak, giatnya shalat malam dan membangunkan kita, dan sebagainya. Pandanglah ia saat tidur dalam kondisi lelah setelah seharian mengurus rumah tangga dan anak-anak kita dan temukan kedamaian cinta di sana.

Semakin lama usia pernikahan dan semakin tua usia kita, rahmah ini yang akan lebih dominan. Maka ia harus terus ditumbuhkan. Rahmah yang akan mengabadikan cinta, meski suami istri tak lagi kuasa berpeluk mesra. Rahmah yang akan tetap mengikat hati, meski tidur telah saling memunggungi. Rahmah yang akan menyatukan jiwa pada masa tua, di mana raga tak butuh lagi sentuhan dan kehangatan.

Gabung juga yuk Di FP ini http://m.facebook.com/profile.php?id=224517487652438&refid=5.

Jika sekiranya ada kekurangan dan kesalahan kami dalam penyampaian atau-pun penulisan, mohon dimaafkan.


." silahkan di share/ di BAGIKAN

.....人
...( ◎)________人
..║ ∩║_____.-:'''"''";-.
..║ ∩║___(*(*(*|*)*)*)
..║ ∩║_. ║∩∩∩∩∩∩∩∩∩║ ░
(¯`♥´¯)░Allahu Akbar░(¯`♥´¯)
’`•.¸.•_____________ `•.¸.•´
(´'`v´'`) ♥ SALAM UHIBBUKUM. FILLAH ♥
`•.¸.•´♫ ♥ Smoga bermanfaat...
.¸.•´¸.•*¨)♥ Smg ALLAH merahmati kita smua....!
(¸.•´ ♥ Aamiin ya Rabbal 'alamiin ♥♫♥•*•.¸♥♫•

Wassalam
Dari Almukarom : Habib Sultan Maulana

ƸӜƷ✿Sungguh Indah Suaramu, Wahai Wanita✿ƸӜƷ

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم


Wanita... makhluk yang sangat indah, yang tercipta dari sebuah kuasa yang Maha indah.

Wanita... sesuai dengan kodratnya yang selalu lekat dengan sejuta pesona yang dapat membawa siapapun masuk dalam kefanaan yang terindah.

Wanita... puing kesejatian kemegahan surga yang akan membahagiakan, mendamaikan bahkan melenakan siapapun yang melihat dan kemudian mengenalnya.

Maha suci Allah, sang maha pencipta hambanya yang bernama Wanita.

Keindahan wanita itu salah satunya terpancar dari suaranya. Dan Lekatnya sebuah keindahan suara dalam diri wanita, menjadikan dia lebih dari makhluk yang diberi nama laki- laki.

Canda tawanya yang begitu renyah dan menggemaskan akan menimbulkan rindu bagi hati yang tergoda. Kelembutannya seperti menyihir siapapun yang ikut mendengar. Nada kemaanjaannya, menambah gairah laki- laki untuk semakin melindunginya. Lekuk suaranya, bahkan sampai terbawa dalam hati dan perasaan. Dan Bagai buluh perindu, suara halus mengalun manja menimbulkan ketertarikan bagi siapapun yang telinga mereka menyaksikannya.

Wahai wanita....

Seandainya saja saja kau sadar dengan semua keindahan suaramu dan apapun yang melekat pada dirimu itu. Dan kau tak akan membiarkan kesemuanya terserak dan dinikmati orang yang tidak berhak bagimu dan kemudian seakan terlihat murahan. Lihatlah, betapa sebuah mutiara pasti tak akan terbuang dijalan. Begitu rapi tersimpan dan terbalut dengan iman.

Wahai wanita...

Begitu besar pesona yang terkaruniakan untuk dirimu, sekalipun kau tak menilainya indah. Namun sadarilah, bahwa keindahan itu memanglah ada. Dan keberadaannya bukan hanya sekedar menjadi hadiah untukmu, tetapi pada sisi yang lain, juga menjadi cobaan bagimu. Bahkan Allah subhanahu wata`ala memberi peringatan kepada kaummu, untuk berhati- hati dengan satu sisi kelebihanmu itu, kelembutan suaramu, dengarlah....

`Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma`ruf.` (Al Ahzab: 32)

Wahai wanita...

Takutlah engkau kepada Allah, dan berhati- hatilah. Bahwa dalam suaramu adalah memang tersimpan sebuah keindahan. Dan keindahan itu akan bermuara dimana, pada kebaikan ataukah maksiat, dirimu sendiri yang menentukan. Jika kau bertanya mengapa harus menghiraukan hal sepele dan remeh yang bernama menjaga suaramu?. Masyaallah, bahkan berapa banyak laki- laki di dunia ini yang sudah terlalu banyak kehilangan akal sehatnya karena godaan wanita?

Kemudian janganlah hanya kita menyalahkan kekurangan mereka, namun ada baiknya jika kita lebih menjaga untuk tidak memancing kekurangan mereka menjadi lebih kurang. Dan saat kau menjaga, semua yang kau miliki akan menjadi semakin dan semakin indah. Dan sebaliknya, betapapun indahnya dirimu saat ini, namun jika hanya murah saja kau tampilkan dirimu diluaran sana, atau kau jadikan dirimu umpan bagi setiap laki- laki yang hanya akan gratis melihatmu terpampang begitu saja, maka nilai keindahan itu akan benar- benar hilang, dan hanya akan sekedar selesai dalam nilai lumrah.

Kau adalah mahal, dan termahalkan, jika kau menjadikan dirimu terhormat dan terlalu mahal untuk hanya sekedar terendahkan.

Maka hargailah dirimu dengan segenap keindahan yang memang bukan milikmu. Ya, saat ini jika kau mengira semua itu mungkin milikmu, tapi bukan. Sekali lagi bukan, pemilik yang sebenarnya akan setiap saat meminta kembali kepadamu, sesuatu yang telah dititipkannya kepadamu. Dan tentu saja lengkap dengan sepaket pertanggungan jawabmu atas perlakuanmu terhadap sesuatu milikNya tersebut.

” Wallahu a’lam والله أعلم

♥♥.•*´*•.(`'•.¸(`'•.¸LOVE¸.•'´)¸.•'´)•**•.♥♥
♥♥♥───────────────█─█──────♥♥♥
♥♥♥──────████──█──█─█──────♥♥♥
♥♥♥──────█──█──█──█─█──────♥♥♥
♥♥♥──────████──█──█─█──────♥♥♥
♥♥♥─────────███████─█──────♥♥♥
(´'`v´'`) ♥ SALAM UHIBBUKUM FILLAH ♥
`•.¸.•´♫ ♥ Smoga bermanfaat...
.¸.•´¸.•*¨)♥ Smg ALLAH merahmati kita smua....!
(¸.•´ ♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥♫♥•*•.¸♥♫•

Dari Al Mukarom
♥•°♣♧• Habib Sultan Maulana•♧♣ ♥

Rabu, 20 Juni 2012

Surat Untuk Istriku

Buat istriku yang kucinta, semoga kita slalu erbahagia.

Tidak tahu dari mana harus memulai menuliskan beberapa rumpun kalimat buatmu, wahai istriku. Aku juga tidak tahu apakah kepolosanku dan ketulusanku ini akan mendapat sambutanmu. Tapi aku tiada pedulikan itu. Yang pasti, aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku adalah suamimu.

Aku tahu bahwa sebagai suami ternyata aku sangat membutuhkanmu, aku katakan ini sejujurnya. Lalu apakah engkau juga sangat membutuhkan aku, suamimu, wahai istriku? Maafkan aku atas pertanyaan ini. Bukan aku meragukan cintamu padaku, aku hanya ingin meyakinkan diriku. Sebab, kebanyakan istri kerabat maupun sahabat-sahabatku pun sangat besar rasa butuhnya terhadap suami mereka. Oleh sebab itulah aku mencarimu untuk kujadikan istri, sebab engkau adalah seorang wanita yang sholihah, lembut, sopan santun, mulia, bertakwa, suci, menjaga diri dan penuh kasih sayang.

Istriku, aku tidak segan-segan berterus terang kepadamu, meski hanya dalam bentuk goresan tinta kita ini di atas lembaran kertas yang juga milik kita, bahwa aku sangat membutuhkanmu. Dan aku tidak menginginkan dari itu semua selain agar tumbuh rasa dalam dada kita berdua akan pentingnya saling menjaga hubungan baik di antara kita. Dan bahwa hubungan yang baik itu jauh lebih mulia daripada kita berlomba-lomba dengan maksud agar diketahui siapa di antara kita berdua yang lebih unggul. Aku berharap engkau pun telah memahaminya.

Istriku, jujur aku katakan bahwa keberadaanmu sebagai istri bagiku kurasakan sangat penting bagi diriku, akalku, hati serta jiwaku. Bahkan sangat penting bagi kehidupanku juga setelah kematianku. Maka kutuliskan suratku ini untukmu, semoga engkau benar-benar mengerti betapa tingginya kedudukanmu sebagai seorang istri, betapa beratnya wasiat agama kita yang telah dibebankan kepadaku setelah aku menikahimu, dan betapa berartinya dirimu bagiku, suamimu.



Istriku, jujur kukatakan, bagiku engkau laksana permata yang sangat berharga yang tadinya aku tak tahu dimana engkau berada dan ke mana aku harus mencari.

Sungguh dunia ini penuh dengan perhiasan, sampai aku tidak kuasa memilih perhiasan mana yang harus kuambil untuk kumiliki, sampai akhirnya Alloh memberikan petunjuk kepadaku, suamimu ini, yang telah payah dan lelah mencarimu sampai akhirnya aku menemukanmu dan menjadikanmu sebagai istri. Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian bagi-Nya . Aku tidak mengada-ada untuk sekedar membesarkan hatimu, namun begitulah Rosululloh telah menyatakannya :
إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ

“Dunia ini tiada lain hanyalah perhiasan, dan tak ada satu pun dari perhiasan dunia ini yang lebih utama daripada seorang istri yang sholihah.”(1)

Semoga engkau mengerti ini.

Istriku, jujur kukatakan, bagiku engkau adalah sumber kebahagiaan dan penderitaanku. Engkau adalah penghias rumah tempat tinggalku dan kendaraan mewahku, dan engkau adalah sebaik-baik tetanggaku. Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian bagi-Nya . Aku tidak mengada-ada untuk mendapat tempat di hatimu, namun begitulah Rosululloh telah mengabarkannya.
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ : الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ ، وَ الْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ ، وَ الْجَارُ الصَّالِحُ ، وَ الْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ . وَ أَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاءِ : الجْاَرُ السُّوْءُ ، وَ الْمَرْأَةُ السُّوْءُ ، وَ الْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ”

“Ada empat hal yang termasuk kebahagiaan; istri sholihah, rumah yang lapang nan luas, tetangga yang sholih dan kendaraan yang nyaman. Dan ada empat hal yang termasuk kesengsaraan; tetangga yang jelek (akhlaknya), istri yang jelek (akhlaknya), rumah yang sempit dan kendaraan yang tak nyaman.” (2)

Istriku, tahukah kau bahwa aku bisa berbahagia bersamamu dan bisa sengsara lagi menderita olehmu? Bukan aku tidak percaya kepadamu bahwa engkau akan membahagiakanku, tentunya engkau bisa memilih. Sebab, aku sudah tahu engkau adalah seorang wanita yang memiliki kecerdasan, apakah engkau akan menjadi sumber kebahagiaanku atau menjadi sumber penderitaanku? Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian bagi-Nya , aku berbahagia bersamamu di atas keberkahan hidup bersamamu yang telah dianugerahkan kepadaku, tentunya juga kepadamu. Aku merasa bahagia meski menurut orang lain aku sengsara, aku tidak menyesali banyaknya penderitaan, namun aku sangat berharap keberkahannya. Semoga engkau mengerti ini.

Istriku, jujur kukatakan bahwa tiada sebuah rumah pun yang akan kupandang indah dan kurasa nyaman meski seluas apapun rumah itu bila aku tinggal di dalamnya tanpamu. Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian bagi-Nya , sungguh aku bangga padamu, istriku, karena kini aku rasakan rumahku begitu teduh, tentram dan nyaman bagiku setelah engkau yang menjadi pendampingku sejak pernikahan dulu. Semoga engkau mengerti ini.
Istriku, jujur kukatakan, tiada kendaraan mewah yang nyaman aku kendarai meski apapun jenisnya dan berapa rupiah pun harganya jika engkau tidak bersamaku di atas kendaraan itu. Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian bagi-Nya , sebab aku merasa tiada tetangga yang berdampingan denganku saat ini, baik di rumahku maupun di kendaraanku yang kurasakan kesholihannya selain dirimu. Semoga engkau mengerti ini.

Istriku, sejujurnya kukatakan, bagiku engkau adalah ukuran kebaikanku di duniaku. Semoga engkau tahu dan memahami ini. Betapa berat amanah yang telah dipikulkan di atas pundakku setelah aku menikahimu. Aku diwasiati untuk menjagamu, bahkan aku diingatkan sekali lagi dan berikutnya dan berikutnya demi kebaikanmu. Aku mengetahui hal ini bukan sekedar mengikuti perasaanku, juga bukan berdasarkan buaian mimpiku, bukan pula dari lamunan dan khayalanku. Namun aku mengerti dan paham lalu seyakin-yakinnya aku yakini dari sabda seorang manusia yang tidak didustakan kabarnya dan tidak dimaksiati perintahnya. Tahukah dirimu bahwa beliau telah menjadikan bagaimana caraku mempergaulimu dalam kebersamaan ini sebagai tanda baik buruknya akhlakku? Beliau pernah bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

“Kaum mukminin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik di antara kalian ialah yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya”(3)

__________________________________________________
(2)    HR. Ibnu Hiban no: 1232 dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-shohihah 1/509
(3)    HR. Tirmidzi no. 1082, dishohihkan oleh al-Albani dalam ash-Shohihah no. 284.

Oleh karenanya, istriku, aku tidak ingin menjadi seorang yang berakhlak buruk sebab tidak bisa berbuat baik kepadamu, dan aku berharap engkau membantuku agar aku bisa memperbaiki akhlakku, (yaitu) dengan memudahkan caraku agar bisa berbuat baik kepadamu. Semoga engkau mengerti ini.
Istriku, bila engkau mendapati kebaikanku, sesungguhnya aku tidak berharap perhatianmu, aku juga tidak berharap pujianmu. Namun, aku hanya ingin semoga Alloh menjadikanmu istri yang sholihah yang berbuat baik kepadaku. Dan, bila engkau mendapatiku tidak berbuat baik kepadamu, semoga kesholihanmu bisa membuka pintu maafmu bagiku, dan semoga Alloh Yang di atas sana memaafkan kekhilafanku.

Istriku, sebenarnya masih banyak yang ingin aku goreskan dalam lembaran ini. Namun, aku cukupkan dengan mengatakan di ujung suratku ini, bahwa pada akhirnya engkau adalah pelabuhan bahteraku yang aku akan merasa tenang setelah tadinya jiwaku diliputi kecemasan dan ketakutan akan dalam dan dahsyatnya gelombang samudra kehidupan saat masih sendiri sebelum kehadiran seorang istri, dan bagiku ialah dirimu. Aku memuji Alloh dengan sebanyak-banyak pujian kepada-Nya, dan semoga Dia memberkahi hari-hari kita berdua dan anak2 kita kelak, dalam suka maupun duka.

Dari yang mencintaimu karena Alloh dan untuk Alloh ,

Aku, suamimu.

TA'ARUF: YES, PACARAN: NO WAY, NIKAH: YES


Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

TA'ARUF: YES, PACARAN: NO WAY, NIKAH: YES

Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu. (HR.Hakim dan Abu Dawud)

Sobat remaja, jangan pernah terpesona dengan aktivitas pacaran yang menjurus pada zina. Ingat kan batasan yang diberikan ALLOH di QS. Al-Isra: 32, "wa laa taqrabuz-zina". Janganlah berdekatan dengan zina. Berdekatan saja tak boleh apalagi sampai melakukan. Na’udzubillahimindzalik

Pacaran itu aktivitas orang jahiliyah yaitu orang-orang yang masih bodoh karena belum mendapat cahaya Islam. Hanya saja jahiliyah yang ada terbungkus dengan istilah modern padahal intinya mah sama saja yaitu kemaksiatan. Pacaran ini hanya pantas dilakukan oleh orang zaman purba ketika mereka masih belum mengenal peradaban. Nah, bagi kamu-kamu yang merasa sudah jadi orang beradab, maka udah nggak zamannya lagi main pacaran deh.

Muslimah shalihah pasti ogah banget dengan aktivitas pacaran ini. Sudah gak produktif, maksiat lagi. Bisa sih dikatakan produktif yaitu ketika perut si cewek bertambah besar alias MBA (Married By Accident) alias hamil akibat berzina. Hii…astaghfirullah, na’udzubillah. Memproduksi calon jabang bayi yang tak tahu-menahu perbuatan dosa besar yang dilakukan oleh dua anak manusia ini. Asli, gak level banget kamu berada di posisi ini.

Tak ada asap bila tak ada api, kata pepatah. Tak ada perzinaan selama tak ada aktifitas mendekati zina. Dan pacaran adalah ajang yang pas bagi bagi kedua insan berlainan jenis untuk baku syahwat. Jadi kalo kamu tak mau terjebak dalam bujuk rayu syaitan dalam hal ini, maka JAUHI pacaran! Jauhi berdua-duaan tanpa mahrom, jauhi hal-hal yang bisa mengundang fitnah dan jauhi juga segala berbau dosa. Kalo kamu mengaku remaja muslim yang keren dan cerdas, pasti deh gak bakal memilih pacaran sebagai aktivitas masa muda kamu. So, hari gini pacaran? Gak level banget tuh..!!

Rasululloh bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

Cinta adalah Anugrah dari Allaah....


Assalaamu'alayku warahmatullaahi wabarakaatuh
Bismillaahir rahmaaqnir raahim...

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allaah sayang banget deh sama nanda. Allaah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....



Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...



Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allaah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda...
jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda...
Walaupun dulu, waktu bunda mengeluarkan nanda, sakit banget bunda....
badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.



Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allaah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga- Nya.



Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allaah, mengapa bunda mengeluarkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini...???
Apa bunda tidak sayang sama nanda...???
Bunda tidak ingin mencium nanda...???
Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan...???
Lalu Allaah bilang, bunda kamu malu sayang...

kenapa bunda malu Bunda...??? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak yg tidak sah...
anak tdk sah itu apa ya Allaah...???

Anak tidak itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allaah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu...???
Kecuali nabi Adam dan Isa...
Allaah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allaah Ridhoi...
Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.



Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allaah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja...
pernikahan itu apa sih...???
Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah...??? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda...???

Hehehe,,,maaf ya bunda... nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu



Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka, Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga.
Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh...
banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda...



Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...
di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya...
Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ....
nanda sayang bunda...
nanda kangen dan ingin bertemu bunda...
nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga...
nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...



Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allaah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut..
ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk...
bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.



Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allaa itu baik banget bunda....
Allaah akan memaafkan semua kesalahan makhluk-Nya asal mereka mau bertaubat nasuha...
bunda taubat ya...
Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini...
nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh...
nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allaah di sana panas banget bunda...
antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu...
tapi bunda jangan khawatir, Allaah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.



Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...
jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu...
Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak...



Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga....
nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama ayah & bunda....muach!



Cinta adalah Anugrah dari Allaah....
maka dr itu peliharalah Cinta seperti keinginan Sang Pemilik Cinta, krn kalau tidak maka ia akan berbalik menjadi azab yg sangat pedih....
SAY NO TO FREE LIFE...!!!
FREE SEX...!!!
mg bermanfaat dalam rangka meraih Cinta N Ridha Allaahu subhaanahu wata'aalaa....aamiin Allaahumma aamiin...

Selasa, 19 Juni 2012

Anakku… Jangan Marah Pada Bundamu…

Anakku…..
Jangan marah pada Bundamu…….
Bila Bunda selalu mencarimu bila engkau terlambat pulang dan menghubungi seluruh teman-temanmu untuk menanyakan keberadaanmu.
Mungkin engkau akan berkata… “Ah Bunda… Aku kan bukan anak kecil lagi yang harus terus dikhawatirkan”
Seandainya engkau mengetahui, betapa cemas dan khawatirnya Bundamu karena tidak mengetahui dimana keberadaan dan kondisi kamu.

Anakku….
Jangan marah pada Bundamu……
Bila berkali kali Bundamu menasihati dan mengingatkanmu akan pengaruh pergaulan dan kehidupan yang bebas di luar sana
Mungkin engkau akan mengatakan …. “Aduuuh cerewet banget sih Bunda, ngga ngerti amat sama pergaulan anak muda zaman sekarang”
Seandainya engkau mengetahui, betapa inginnya Bunda selalu berada di dekatmu tuk melindungi dan menjagamu dari gangguan orang-orang yang zhalim dan dari kejahatan lainnya.

Anakku…..
Jangan marah pada Bundamu…..
Bila Bunda setiap kali selalu mengingatkanmu agar selalu ingat dan taat pada Allah.
Mungkin engkau akan mengatakan…. “Mumpung masih muda Bu, aku mau nikmati hidup ini dulu, nanti kalo dah puas dan sudah tua baru deh mikirin akhirat…”
Seandainya engkau mengetahui, betapa inginnya Bundamu melihatmu bahagia dan selamat di dunia dan akhirat.

Di saat engkau terlelap dalam tidurmu
Di sepertiga malam yang berkah dan penuh Rahmat Allah,
Dengan penuh keikhlasan, sejumlah doa dipanjatkan oleh Bundamu di atas sajadah yang indah
Memohon kebaikan, kemudahan, perlindungan dan keberkahan Allah atasmu

Anakku….
Bagi Bunda, engkau akan selalu menjadi anak Bunda kapanpun dan di manapun engkau berada.
Bahkan saat engkau menjadi bagian dari diri Bunda, hidup dan tidur di dalam rahim Bundamu,
Bunda masih tetap merasakan kekhawatiran akan kesehatan dan keselamatanmu, apalagi bila engkau jauh dari sisi Bundamu

Anakku…..
Dapatkah engkau bayangkan…..
Seandainya Bunda tidak ada lagi di sampingmu?
Tidak ada lagi seorang Bunda yang setiap saat mendengarkan keluhanmu
Tidak ada lagi seorang Bunda yang akan menjaga dan merawatmu di kala engkau sakit
Tidak ada lagi seorang Bunda yang akan menangis melihat anaknya bersedih
Tidak ada lagi seorang Bunda yang tertawa bahagia bila melihat anaknya bahagia
Tidak ada lagi seorang Bunda yang akan memeluk dan menciummu dengan hangat dan penuh cinta yang tulus saat menyambut kedatanganmu
Tidak ada lagi seorang Bunda yang selalu mengkhawatirkanmu
Tidak akan terdengar lagi alunan doa yang indah dan tangisan di tengah malam yang memohon kebaikan untukmu

Anakku….
Ingatlah selalu bahwa Cinta dan Kasih Sayang Bunda tak kan hilang dimakan waktu.
Dahulu…..Sekarang….dan akan datang….Engkau akan tetap menjadi anakku.
Kasih anak sepanjang badan, namun Kasih Bunda sepanjang hayat
Doa dan Ridha Bunda akan selalu menyertaimu
Semoga Allah memberkahi dan meridhaimu anak-anakku

Salam Senyum Santun..