( Dari Seorang Akhi, 01 Maret 2012)
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*
BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIM ...
HAMBA MENCARI ISTRI SEMPURNA. LELAH HATI DAN JIWA. HAMBA MENCARI KEMANA-MANA,
ALHASIL HAMBA TAK SANGGUP TEMUKAN BELAHAN JIWA ITU. SETIAP HARI HAMBA
BERDOA, NAMUN BELUM JUGA TERKABUL. MUNGKIN INILAH PERJUANGAN. LAMA-LAMA HAMBA
MULAI MENIKMATI KEHIDUPAN INI. WALAUPUN JEMU PERNAH HINGGAP DALAM KAMUS
KEHIDUPAN HAMBA, MERAUNG-RAUNG DALAM SUNYI.
SUNGGUH, DI DUNIA YANG MAYA INI, HAMBA MENCOBA MENGHINDAR DARI GUNDUKAN DOSA,
NAMUN LARON-LARON DOSA ITU SESEKALI BERDUYUN MENDEKATI HAMBA. SEKUAT RUH HAMBA
BERLARI-BERLARI MENUJU CAHAYA, DAN KONON, SALAH SATU KENDARAAN UNTUK
MENDEKATKAN DIRI DENGAN CAHAYA ITU ADALAH MENDAPATKAN SEORANG ISTRI. YA, HAMBA
MENCARI ISTRI SEMPURNA, AGAR HAMBA BISA MENYEMPURNAKAN NIAT HAMBA, BERCENGKRAMA
DENGAN CAHAYA SEJATI.
HAMBA BERGELUT DENGAN HARI-HARI, MENCARI SECERCAH CAHAYA UNTUK BISA HAMBA HUNI
DARI KEGELAPAN YANG SEMAKIN GANDRUNG MENYELIMUTI HATI HAMBA LAGI. HAMBA AKUI DI
SETIAP ARAH JAM YANG BERGULIR ADA
TERPENDAM BERJUTA RAHASIA YANG TAK BISA HAMBA SINGKAP KEBERADAANNYA, TAK MAMPU
HAMBA KULITI SATU PERSATU APA GERANGAN YANG DIINGINKAN ALLAH. TADINYA HAMBA
BERPIKIR BAHWA HAMBA TELAH MAMPU MEREDAM SATU NIATAN HAMBA ITU, MENGUBUR
RIAK-RIAK KEHIDUPAN YANG HAMBA BANGUN DENGAN PONDASI RAPUH. RUPANYA DETAK SUARA
JARUM JAM SEMAKIN BESAR MENGHENTAK-HENTAK DAN MEMEKAKAN TELINGA HAMBA, LALU
HAMBA KEMBALI TERPURUK, PIKIRAN HAMBA TERHUYUNG-HUYUNG MELANGKAHKAN KAKI TAK
TENTU ARAH.
SUATU HARI, HAMBA BERTEMU DENGAN MAWAR. DI TAMAN ITU IA HIDUP SENDIRI. WARNANYA
YANG MERAH MEREKAH MEMBUAT MATA TERKAGUM-KAGUM. INGIN RASANYA HAMBA
MEMPERSUNTINGNYA, MEMETIK SEGALA HASRAT YANG MULAI BASAH KUYUP DENGAN SEGALA
KEINGINAN.
SANG MAWAR TAK SADAR BAHWA ADA YANG MENGAMATINYA. YA TUHAN HARUM SEKALI. YA,
KETIKA PAGI MERAMBAT, HAMBA MERASAKAN KEHARUMAN YANG LUAR BIASA. MERAMBAT KE
SELURUH UBUN-UBUN, KEHARUMAN YANG MENAKJUBKAN. HAMBA MEMBERANIKAN DIRI UNTUK
MENYAPANYA.
"SELAMAT PAGI, MAWAR." MAWAR TERSENYUM, SENYUM YANG MENYEJUKKAN.
"SELAMAT PAGI. ADA APAKAH GERANGAN, SEHINGGA PAGI-PAGI BEGINI ANDA BERTAMU
KE TAMAN YANG SEPI INI?"
"HAMBA BERNIAT MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA. SETIAP HARI TANPA
SEPENGETAHUAN ANDA, HAMBA MENGAMATI ANDA, LALU TUMBUHLAH SEJUMPUT RASA TERTENTU
YANG TAK BISA TERDEFINISI. ANDA TELAH MENYAMPAIKAN KEHARUMAN ITU LEWAT
WEWANGIAN YANG DISAMPAIKAN ANGIN. HAMBA PIKIR ANDALAH YANG HAMBA CARI, BELAHAN
JIWA YANG SEKIAN LAMA MEMIKAT HAMBA UNTUK HIDUP DALAM KEMBARA."
"BETULKAH AKU YANG ANDA CARI? TAK MALUKAH ANDA MENIKAH DENGAN BUNGA
SEDERHANA SEPERTIKU? APA YANG MEMBUAT ANDA TERKAGUM? TAK BANYAK YANG BISA AKU
BERIKAN UNTUK ANDA."
"MAWAR, SUDAH LAMA HAMBA MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA. MUNGKIN INILAH
HARAPAN TERAKHIR. MELIHAT WARNAMU YANG MEMERAH, HAMBA TERKESIMA. JIKA ANDA
MENGIZINKAN, HAMBA INGIN MELAMAR ANDA. MARI KITA ARUNGI BAHTERA HIDUP
INI."
"KALAU BETUL ITU YANG ANDA INGINKAN, BAIKLAH. TUNGGU BARANG SATU MINGGU,
SETELAH ITU JENGUKLAH AKU KEMBALI."
"TERIMAKASIH MAWAR. TERNYATA HAMBA TAK SALAH PILIH. SEMINGGU LAGI HAMBA
AKAN KESINI."
HAMBA LANTAS MENINGGALKANNYA SENDIRI DI TAMAN ITU. HAMBA PERGI DIIRINGI SENYUM
YANG DRAMATIS. HATI HAMBA SEKETIKA TERBANG KE LANGIT. SEBENTAR LAGI PENANTIAN
HAMBA BERAKHIR, HAMBA AKAN MENDAPATKAN ISTRI YANG SEMPURNA.
SEMINGGU BERLALU, HAMBA MENDATANGI TAMAN ITU. LANGKAH KAKI BERSIJINGKAT DENGAN
SEMPURNA, CEPAT DAN GEMULAI. KETIKA HAMBA TIBA DI TEMPAT ITU, TIBA-TIBA HATI
HAMBA MELEPUH, BERTERBANGANLAH HARAPAN YANG SEMPAT MEWARNAI RELUNG HATI YANG
BASAH DENGAN TINTA PENANTIAN. MAWAR YANG AKAN HAMBA PERSUNTING, YANG AKAN HAMBA
PETIK TERNYATA TAK LAGI BERADA DI TANGKAINYA.IA TELAH LURUH KE TANAH MERAH,
BESERAKAN TAK KARUAN, TAK JELAS LAGI JUNTRUNGANNYA. HAMBA TAK HABIS MENGERTI,
MENGAPA SEMUA INI HARUS TERJADI? WARNA YANG TADINYA MEMERAH, KINI BERUBAH
KECOKLAT-COKLATAN, MENJADI KERIPUT, TAK SESEGAR SEPERTI MINGGU KEMARIN. HAMBA
MENGHAMPIRINYA, DUDUK TERMENUNG SEPERTI SEORANG BOCAH YANG MERENGEK MEMINTA
MAINAN YANG TELAH RUSAK. DENGAN TERBATA-BATA HAMBA BERUSAHA MENYUSUN KATA-KATA,
MENUAI KALIMAT-KALIMAT. NAMUN MULUT HAMBA TERAMAT KELU, TAK BISA LAGI DENGAN
SPORADIS MENELURKAN DERETAN HURUF.
"SELAMAT PAGI. MASIHKAH ADA KEINGINAN UNTUK MENIKAH DENGAN
KETIDAKSEMPURNAANKU? INILAH AKU, SANG MAWAR YANG SEMPAT MEMBUATMU TERKAGUM.
MENGAPA WAJAH ANDA TERCENGANG DAN SEOLAH TAK MEMAHAMI HAKIKAT HIDUP?"
"MENGAPA ANDA MENJADI SEPERTI INI? APAKAH GERANGAN YANG SALAH?"
"TAK ADA YANG PATUT DISALAHKAN. INI ADALAH SIKLUS KEHIDUPAN. HAMBA HANYA
BISA BERTABAH MENGHADAPI TAKDIR YANG MEMBELENGGU. INI JALAN YANG HARUS HAMBA
JALANI."
"TAPI HAMBA MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA, MAWAR."
"JIKA DEMIKIAN, AKU BUKANLAH BELAHAN JIWAMU."
HAMBA BERANJAK DARI TEMPAT ITU. KEKECEWAAN MENGHANTUI SETIAP LANGKAH YANG HAMBA
BANGUN. AIR MATA MENDERAS. MAWAR YANG SEMPAT MENCENGKRAM JIWA, KINI HANYA
ONGGOKAN KETAKUTAN YANG TAK PERNAH HAMBA MIMPIKAN SEBELUMNYA.
***
KINI HAMBA BERJALAN LAGI MENYUSURI WAKTU, MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA. DI
TENGAH PERJALANAN, HAMBA MELIHAT MERPATI YANG TERBANG, MENARI DI UDARA.
SAYAP-SAYAPNYA IA SOMBONGKAN KE SELURUH PENJURU ALAM. SUNGGUH CANTIK IA,
MEMBUAT CEMBURU PARA PETUALANG. LAGI-LAGI TERBERSIT SEBUAH KEINGINAN. KEINGINAN
KLASIK: INILAH ISTRI YANG SEMPURNA, SEMOGA HAMBA BISA MENDAPATKANNYA. MERPATI
ITU HINGGAP DI RANTING POHONAN. HAMBA MEMBERANIKAN DIRI UNTUK MEMULAI
PERCAKAPAN.
"WAHAI MERPATI, TADI HAMBA MELIHATMU BERCENGKRAMA DENGAN ANGIN. BULU
PUTIHMU YANG KUDUS, MENJADIKAN HARAPAN DALAM BATIN KEMBALI TUMBUH."
"APA YANG HENDAK ANDA INGINKAN?"
"HAMBA MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA. ANDALAH YANG HAMBA CARI."
"BETULKAH AKU YANG ANDA CARI?"
"YA TENTU. HAMBA INGIN ANDA TERBANG BERSAMA HAMBA, MEMBANGUN SEBUAH
KEINDAHAN, MENGARUNGI BAHTERA KEHIDUPAN."
"JIKA DEMIKIAN, SILAHKAN TANGKAP AKU. APABILA ANDA BERHASIL MENANGKAP
DIRIKU, AKU BERANI MENJADI BELAHAN JIWA ANDA. AKU AKAN BELAJAR MENJADI APA YANG
ANDA INGINKAN."
"TAPI BAGAIMANA MUNGKIN HAMBA BISA MENANGKAP ANDA? ANDA MEMPUNYAI DUA
SAYAP YANG INDAH DAN MEMESONA, SEDANGKAN HAMBA HANYA MANUSIA YANG BISA
MENERBANGKAN IMAJINASI SAJA, SELEBIHNYA HAMBA ADALAH PEMIMPI YANG TAKUT DENGAN
KEHIDUPAN."
"SEGALA SESUATU MUNGKIN SAJA TERJADI, ASALKAN ADA MAKSUD YANG JELAS DAN
LURUS. LEBIH BAIK ANDA PIKIRKAN KEMBALI NIATAN ANDA ITU. BETULKAH AKU PASANGAN
YANG ANDA CARI? MAAF, HAMBA AKU BERCENGKRAMA DULU DENGAN ANGIN, SAMPAI
JUMPA."
HAMBA TAK BISA BERKATA BANYAK, MERPATI TELAH TERBANG BERSAMA ANGIN. ANGIN,
OH...RUPANYA KEKASIH SEJATI MERPATI ADALAH ANGIN. HAMBA TAK MAU MERUSAK TAKDIR
MEREKA. BAGAIMANA KATA DUNIA KALAU HAMBA DENGAN PAKSA MENIKAHI SANG MERPATI?
DUNIA AKAN MENCEMOOH HAMBA SEBAGAI MANUSIA PALING BODOH YANG PERNAH DILAHIRKAN.
TAPI KEMANAKAH LAGI HAMBA HARUS MENCARI PASANGAN JIWA?
***
ITULAH KABAR HAMBA DULU. MENITI BERBAGAI PENDERITAAN UNTUK MENYEMPURNAKAN
SEGALA BEBAN YANG MELINGKAR DI DASAR PALUNG JIWA HAMBA. ITULAH GELAGAT HAMBA
DULU, SEPERTI SEORANG PECINTA YANG BERKELANA TAK JELAS ARAH DAN TUJUAN,
MENGHUJANI KULIT LEPUH PARA BIDADARI, MENJADIKAN MEREKA GUNDAH, BERENANG DI
ATAS LAUTAN HAMPA. BEGITU JUGA HAMBA. YA, KABAR HAMBA DULU! MEMEKIK CINTA YANG
BERGEMURUH, MEMBADAI, BERCENGKRAMA, MERAJA, BERSENGKETA, MERACAU SEPERTI BURUNG
KONDOR YANG RINDU BANGKAI-BANGKAI KEMATIAN. DULU HAMBA TERSESAT DALAM LABIRIN
SUNYI TANPA NAMA. HAMBA NYARIS SEPERTI MAYAT YANG BERGENTAYANGAN DI SIANG HARI,
DIPERBUDAK ANGAN-ANGAN, BERTUBI-TUBI MULUT HAMBA MEMUKUL ANGIN.
SAMPAI SUATU MALAM, KETIKA KEHENINGAN MENGAMBANG DI UDARA, BERDERINGLAH SEBUAH
TELEPON SELULAR YANG TERONGGOK DI ATAS SAJADAH HARAPAN. KALA ITU HAMBA TIDUR
LELAP, MENCIPTA MIMPI YANG SAMAR. HAMBA DIBANGUNKAN OLEH GEMURUH SUARA RING
TONE. ANEHNYA, SUARA SELULAR ITU TIDAK LAGI MENGGELAYUTKAN MELODI SEPERTI
BIASANYA. SUARANYA ANEH TAPI NIKMAT DAN MENYEJUKKAN. KALAU TIDAK SALAH SEPERTI
INI: ALLAHUAKBAR....ALLAHUAKBAR...ALLAHUAKBAR... KONTAN SAJA HAMBA TERHENYAK
DAN SEMPAT KAGET. HAMBA MENCOBA MEMICINGKAN MATA YANG BERAT SEPERTI TERBEBANI
SATU TON SERBUK BESI. DI DINDING KAMAR HAMBA MELIHAT DETAK JAM YANG MENGARAH
PADA NOMOR TIGA. MASIH SEPERTIGA MALAM. SIAPA GERANGAN YANG BERANI MENGUSIK
PERSEMAYAMAN INDAH INI? LALU HAMBA MULAI MERUNUT KATA-KATA.
"HALO, SIAPA ANDA? MENGAPA MEMBANGUNKAN HAMBA? BIARKAN HAMBA BERISTIRAH
BARANG SEJENAK." HENING, TAK ADA JAWABAN. HAMBA PIKIR, INI PASTI GELAGAT
ORANG JAHIL YANG MENCOBA BERIMPROVISASI. TAPI KETIKA HAMBA MAU MENUTUP TELEPON
SELULAR, HAMBA MENDENGAR SUARA YANG MENGGELEGAR. BUKAN, SUARA INI BUKAN DARI
TELEPON SELULAR, TAPI DARI SEGALA PENJURU MATA ANGIN. KERINGAT MULAI MENGHUJAN,
KETAKUTAN BERSALAMAN DI BATIN, AIR MATA TAK BISA HAMBA BENDUNG, DAN RASA RINDU
MENCENGKRAM HAMBA DARI BELAKANG, RINDU YANG TAK TERDEFINISI. MUNGKINKAH DOA-DOA
HAMBA YANG TERDAHULU AKAN TERKABUL? SIAPAKAH GERANGAN YANG BICARA? SETELAH
BERMILYAR DOA BERJEJALAN DI UDARA, HAMBA HARAP SEJUMPUT CAHAYA ITU YANG BICARA
YA, SEMOGA BUKAN KEPALSUAN YANG BICARA. SUARA ITU MAKIN KERAS TERDENGAR. SUARA
ITU BERKATA SEPERTI INI.
"BETULKAH KAU MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA?" DENGAN TERBATA-BATA HAMBA
BILANG,
"YA...YA..HAMBA MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA. MAMPUKAH ANDA MENGABULKAN
KEINGINAN HAMBA YANG BELUM TERWUJUD INI?" SUARA ITU KEMBALI BERUJAR.
"BERBARINGLAH, LALU TUTUPLAH MATAMU. BUKALAH KETIKA SUARAKU TAK TERDENGAR
LAGI." HAMBA IKUTI KEINGINANNYA. HAMBA TUTUP MATA HAMBA, DAN BERBARINGLAH.
RIANGNYA HATI HAMBA, SEBENTAR LAGI HAMBA AKAN BERJUMPA DENGAN ISTRI SEMPURNA.
JODOH HAMBA AKAN HADIR. AH, SUARA ITU HENING. HAMBA MULAI MEMICINGKAN MATA.
HAMBA LIHAT DI SEKELILING. MENGAPA YANG TERLIHAT HANYA GUMPALAN-GUMPALAN TANAH
YANG KECOKLATAN? MENGAPA BEGITU SEJUK? KEMUDIAN HAMBA MELIHAT PAKAIAN HAMBA.
PUTIH! SEMUA SERBA PUTIH. BUKANKAH INI KAIN KAFAN? ALAM BARZAH, PIKIR HAMBA.
LALU HAMBA MELIHAT SESOSOK TUBUH DATANG MENGHAMPIRI, BEGITU BERCAHAYA, CANTIK
RUPAWAN.
"SIAPA ANDA?"
"HAMBA ADALAH AMALAN ANDA. HAMBA TERCIPTA DARI ANDA, ISTRI SEMPURNA YANG
ANDA CIPTAKAN SENDIRI. MENIKAHLAH DENGAN HAMBA, SAMBIL MENUNGGU SEMUA MANUSIA
KEMBALI KE ALAM SUNYI INI."
BEGITULAH KABAR HAMBA KALI INI. ADA LAGI YANG MAU MENCARI ISTRI SEMPURNA?