Jumat, 14 September 2012

...DIALAH ISTRI KESAYANGANKU...


Bismillah ...Saat pertama kali dia datang sebagai ratu di rumahku, aku terkesan ketika memandangnya. Memang tidaklah terlalu cantik atau teramat istimewa, namun ada sesuatu yang begitu mengusikku. Berbeda, s
angat berbeda, dia berbeda dengan perempuan kebanyakan.

Matanya tidaklah lentik, namun sangat memancarkan keteduhan. Tampilannya pun biasa, bukan penuh permak atau berlapis bedak. Sangat natural ketika dilihat. Tapi sekali lagi aku merasakan sebuah keanehan saat bersama perempuan ini. Dia yang selalu menggandeng kesejukan hati dalam setiap aku mengingatnya. Keharuman damai yang akan terasa tersebar dalam lingkungan yang melingkupinya. Terutama kepadaku.
Alunan kalimatnya tidak terlalu banyak menggambarkan kata, hanya sesaat, namun penuh makna. Mengajak siapa saja yang mendengarnya berpikir dan merenung. Sama sekali tiada kalimat tersia- tersia tanpa berkah. Tiada kekasaran apalagi cacian yang menghapus elegannya seorang wanita.

Aku memperhatikan, saat dia berjalan, dan saat dia bekerja, dzikrullah selalu terlantun mengiringi langkah kakinya. Perumpamaan tapak kaki yang penuh dengan bekas bunga, meninggalkan keharuman bagi detik- detik yang berlalu dengan penuh kedamaian. Semua terasa sangat indah bagi pasang mata yang menyaksikan.

Aku memperhatikan, saat dia sedih ataupun bahagia, yang terjadi hanya sekedarnya. Tidak terlalu dia larut dalam pada keduanya.
Akupun juga memperhatikan, saat terdalam baginya adalah ketika terbenam kepalanya dalam sujud dan kedekatan yang sangat dengan sang maha Rahman. Tiada waktu ataupun celah yang dapat mengusiknya karena keindahan kedekatan hubungan dengan sang maha Pencipta. Aroma kedamaian ini pula yang akhirnya disebarkanya ke seluruh bagian rumah.

Siapa yang dapat menandingi kesantunannya dalam menghormati aku, lihatlah betapa ketundukan melingkupi ruang batin dan raganya. Sampai- sampai aku mulai sungkan untuk lebih memerintahnya ini dan itu.

Ingin rasanya marah kepadanya, saat dia menerima nafkah dariku yang seadanya, malah dengan sebuah kebanggaan dan kesyukuran yang sangat. Tak ada, tak ada sama sekali tuntutan atas sebuah ego duniawi, yang ada malah semangat yang diberikannya kepadaku hari demi hari demi sebuah tanggung jawabku sebagai kepala keluarga. Ketabahannya mendampingiku, merupakan sebuah cambuk yang membuat aku semakin malu saat aku tak dapat lebih membahagiakannya.

Dialah perhiasan paling berharga, ratu tercantik yang membuat biadadari cemburu kepadanya. Tanpanya rumahku seakan tiada lagi berharga. Dia mendidik anak-anakku dengan baik dan membimbing adab dengan baik pula.
Mungkin aku dapat menyebut diriku sebagai lelaki yang begitu sangat beruntung di dunia. Ya, apalagi kebutuhan seorang suami yang lebih besar dari pada pengertian, penghargaan dan kesabaran pendamping belahan jiwanya. Dan tiada kesedihan yang lebih besar bagi para suami selain akhlak buruk, dan hilangnya penghargaan serta ribetnya tuntutan dari istrinya.

Ah, rasanya ingin aku umumkan kepada dunia bahwa aku merasa telah sangat lengkap dan begitu bahagia sebagai lelaki. Akan aku jaga baik- baik wanita bidadari surgaku ini. Karena Dialah istri kesayanganku.

(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)

Kamis, 13 September 2012

♥ Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.. ♥


Foto: ♥ Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.. ♥


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
Bismillaahirrohmaanirrohiim


Wahai Muslimah, selamatkanlah diri anda dari Neraka! Sesungguhnya Anda tidaklah lebih baik dari Fatimah Az Zahra puteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang sering diperingatkan oleh Ayahnya agar menyelamatkan dirinya dari api neraka. Sabda Rasulullah:

"Mintalah dari harta bendaku sesukamu, karena dihadapan Allah aku tidak berguna sama sekali bagimu. 
Selamatkanlah dirimu dari neraka"


عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر و إن من الناس مفاتيح للشر مغاليق للخير ، فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه ، و ويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه “

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Sesungguhnya diantara manusai ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”.[1]

Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :

1. Ikhlas untuk Allah dalam perkataan dan perbuatan. Karena ikhlas adalah asas segala kebaikan dan mata air segala keutamaan.

2. Senantiasa berdo’a kepada Allah memohon bimbingan untuk menjadi kunci kebaikan. Karena do’a adalah kunci segala kebaikan. Allah tidak akan menolak hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya serta tidak akan menyia-nyiakan seorang mukmin yang menyeru-Nya.

3. Bersemangat menuntut dan mendapatkan ilmu. Karena ilmu mengajak kepada keutamaan dan akhlak yang mulia, serta penghalang dari akhlak tercela dan perbuatan keji.

4. Menjalakan ‘ibadatullah terutama yang fardhu, dan khususnya lagi sholat. Karena ia mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

5. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.

6. Berteman dengan orang-orang baik dan sholeh. Karena duduk bersama orang-orang yang sholeh dinaungi malaikat dan diliputi rahmat. Serta menjauhkan diri dari duduk di majelis orang-orang yang jahat dan tidak baik, sesungguhnya itu adalah tempat singgah setan.

7. Menasehati manusia ketika bergaul dan berbaur dengan mereka, dengan cara menyibukkan mereka dengan kebaikan dan memalingkan mereka dari keburukan.

8. Mengingat hari berbangkit dan sa’at berdiri di hadapan Robbul ‘Alamiin. Ketika Ia membalas orang yang baik dengan kebaikan dan orang yang jahat dengan hukuman. (Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.[2])

9. Dan pilar penyanggah semua itu adalah keinginan seorang hamba kepada kebaikan serta memberi manfaat kepada orang lain. Apabila keinginan seseorang kuat, niat dan tekad sudah bulat serta memohon pertolongan kepada Allah dalam melakukan itu, lalu melakukannya sesuai jalurnya. Maka dengan izin Allah akan menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan.[3]

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Aamiin.




~❤~
※Sahabat saudaraku fillah..Silakan di Tag/Share….Semua untuk Umat dan Syiar Islam, Silakan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain, Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

~※~SaLam Santun Erat SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah~※~

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu...
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Wahai Sahabat Akwat, selamatkanlah diri anda dari Neraka! Sesungguhnya Anda tidaklah lebih baik dari Fatimah Az Zahra puteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang sering diperingatkan oleh Ayahnya agar menyelamatkan dirinya dari api neraka. Sabda Rasulullah:

"Mintalah dari harta bendaku sesukamu, karena dihadapan Allah aku tidak berguna sama sekali bagimu.
Selamatkanlah dirimu dari neraka"


عن أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر و إن من الناس مفاتيح للشر مغاليق للخير ، فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه ، و ويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه “

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Sesungguhnya diantara manusai ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”.[1]

Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :

1. Ikhlas untuk Allah dalam perkataan dan perbuatan. Karena ikhlas adalah asas segala kebaikan dan mata air segala keutamaan.

2. Senantiasa berdo’a kepada Allah memohon bimbingan untuk menjadi kunci kebaikan. Karena do’a adalah kunci segala kebaikan. Allah tidak akan menolak hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya serta tidak akan menyia-nyiakan seorang mukmin yang menyeru-Nya.

3. Bersemangat menuntut dan mendapatkan ilmu. Karena ilmu mengajak kepada keutamaan dan akhlak yang mulia, serta penghalang dari akhlak tercela dan perbuatan keji.

4. Menjalakan ‘ibadatullah terutama yang fardhu, dan khususnya lagi sholat. Karena ia mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

5. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, serta menjauh dari akhlak tercela.

6. Berteman dengan orang-orang baik dan sholeh. Karena duduk bersama orang-orang yang sholeh dinaungi malaikat dan diliputi rahmat. Serta menjauhkan diri dari duduk di majelis orang-orang yang jahat dan tidak baik, sesungguhnya itu adalah tempat singgah setan.

7. Menasehati manusia ketika bergaul dan berbaur dengan mereka, dengan cara menyibukkan mereka dengan kebaikan dan memalingkan mereka dari keburukan.

8. Mengingat hari berbangkit dan sa’at berdiri di hadapan Robbul ‘Alamiin. Ketika Ia membalas orang yang baik dengan kebaikan dan orang yang jahat dengan hukuman. (Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.[2])

9. Dan pilar penyanggah semua itu adalah keinginan seorang hamba kepada kebaikan serta memberi manfaat kepada orang lain. Apabila keinginan seseorang kuat, niat dan tekad sudah bulat serta memohon pertolongan kepada Allah dalam melakukan itu, lalu melakukannya sesuai jalurnya. Maka dengan izin Allah akan menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan.[3]

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Aamiin.




~❤~
※Sahabat saudaraku fillah..Silakan di Share….Semua untuk Umat dan Syiar Islam, Silakan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain, Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.

~※~SaLam Santun Erat SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah~※~

Rabu, 12 September 2012

♥ Istri Sholehah Nyaman Di Hati ♥

Foto: ♥ Istri Sholehah Nyaman Di Hati ♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Istri sholehah nyaman di hati suami..


Membuatnya senang hati, membuat dada bermekaran bak bunga indah di taman yang berseri...


Tatkala suami pulang dia menyambutnya dengan senyuman yang menawan..

Pandangannya memancarkan kasih sayang, cinta dan kelembutan...


Istri sholehah nyaman dipandang, mengenakan busana terindah untuk suami tercintanya...


Pandangan mata yang teduh akan membuat suami semangat kembali setelah seharian bekerja...


Saat suami memandang dirinya, gemuruhlah rasa di dada...


Betapa bahagianya ia mendapakant hadiah yang begitu berharga,...


Sehingga ia kan senantiasa menjaga agar tak lepas dari tangannya..


Istri sholehah adalah yang mampu membuat suaminya bahagia dan nyaman di hati dengan limpahan cinta dan perhatiannya...


Maka tak heran jika suami menyematkan untaian indah untuk istri tercintanya “ Duhai istriku,kekasih hatiku..tak sia-sia diriku memilihmu sebagai pujaan hatiku..dirimulah bidadari syurgaku...Subhanallah..


Silahkan ditag/share.Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Istri sholehah nyaman di hati suami..


Membuatnya senang hati, membuat dada bermekaran bak bunga indah di taman yang berseri...


Tatkala suami pulang dia menyambutnya dengan senyuman yang menawan..

Pandangannya memancarkan kasih sayang, cinta dan kelembutan...


Istri sholehah nyaman dipandang, mengenakan busana terindah untuk suami tercintanya...


Pandangan mata yang teduh akan membuat suami semangat kembali setelah seharian bekerja...


Saat suami memandang dirinya, gemuruhlah rasa di dada...


Betapa bahagianya ia mendapakant hadiah yang begitu berharga,...


Sehingga ia kan senantiasa menjaga agar tak lepas dari tangannya..


Istri sholehah adalah yang mampu membuat suaminya bahagia dan nyaman di hati dengan limpahan cinta dan perhatiannya...


Maka tak heran jika suami menyematkan untaian indah untuk istri tercintanya “ Duhai istriku,kekasih hatiku..tak sia-sia diriku memilihmu sebagai pujaan hatiku..dirimulah bidadari syurgaku...Subhanallah..


Silahkan share.Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah

♥♥ Meminang Bidadari ♥♥


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


♥♥ Tertulis dari pena hati teruntuk calon istriku..muslimah sholehah..
Yang akan menjadi bidadari dunia akhirat kelak..
Engkau terlalu indah untuk dipandang..
Akupun sanggup menundukkan mata sebelum menghalalkanmu..

♥♥ Ukhty..kau terlalu berharga untuk disentuh..
Maka aku bersedia menjaga jarak denganmu..
Engkau bagaikan butiran cahaya dipagi hari,.
Bersinar terang dan lembut..

♥♥ Engkaulah perhiasan terbaik dari semua yang ada..
Sungguh kemuliaanmu lebih tinggi dari permata.
Hingga diri ini merasa tak pantas memilikimu..


♥♥ Ukhty..sungguh kesabaranmu lebih luas dari samudra..
Yang selalu menungguku untuk menjemputmu..
Ketahuilah akupun ingin segera datang,..
Namun disini ku belajar agar menjadi pantas untukmu.
Disini ku persiapkan diri agar mampu mengemban amanah yang begitu besar ini..

♥♥ Duhai bidadari calon istriku.
Bila kau inginkan yang sempurna dariku.
Maka tak akan pernah ada aku untukmu,..
Engkaulah tulang rusukku,..
Tanpamu tetaplah diriku tiada utuh,..
Dengan kau disampingku,maka sempurnalah diriku..

♥♥ Duhai bidadariku,Surga ILLAHI adalah tujuan kita..
Lautan ujian yang akan kita lalui..
Manis akan diselingi pahit yang mewarnai perjalanan kita..
Maka bersediakah kau menemaniku hingga tujuan terakhir nanti.

♥ Hamba ALLAH ♥

♥ Salam Erat Silaturahmi dan Salam Santun Ukhuwah Fillah♥

~Sekuntum cinta, pengantin surga~


~Sekuntum cinta, pengantin surga~


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...“Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shal
eh dan cobaan bagi ahli ibadah,” Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan komentar mengenai pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang.

Bila seorang kekasih telah singgah di hati, pikiran akan terpaut pada cahaya wajahnya, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit. Rasanya selalu ingin bertemu meski sekejab. Memandang sekilas bayangan sang kekasih membuat jiwa ini seakan terbang menuju langit ke tujuh dan bertemu dengan jiwanya.

Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi. Bayangan indah itu laksana air yang menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman di jiwa.

Dahulu di kota Kufah tinggallah seorang pemuda tampan rupawan yang tekun dan rajin beribadat, dia termasuk salah seorang yang dikenal sebagai ahli zuhud. Suatu hari dalam pengembaraannya, pemuda itu melewati sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh kaum An-Nakha’. Demi melepaskan penat dan lelah setelah berhari-hari berjalan maka singgahlah dia di kampung tersebut. Di persinggahan si pemuda banyak bersilaturahim dengan kaum muslimin. Di tengah kekhusyu’annya bersilaturahim itulah dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita.

Sepasang mata bertemu, seakan saling menyapa, saling bicara. Walau tak ada gerak lidah! Tak ada kata-kata! Mereka berbicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih berharga dari pada cinta yang hanya ada di ujung lidah. Maka jalinan cintapun tersambung erat dan membuhul kuat. Begitulah sejak melihatnya pertama kali, dia pun jatuh hati dan tergila-gila. Sebagai anak muda, tentu dia berharap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, namun begitulah ternyata gayung bersambut. Cintanya tidak berada di alam khayal, tapi mejelma menjadi kenyataan.

Benih-benih cinta itu bagai anak panah melesat dari busurnya, pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejab, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Demikian pula si gadis merasakan hal serupa sejak melihat pemuda itu pada kali yang pertama.

Begitulah cinta, ketika ia bersemi dalam hati… terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…Ketika hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Ketika hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata…

Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan. Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Begitupun dengan si pemuda, dia berpikir cintanya harus terselamatkan! Agar tidak jadi liar, agar selalu ada dalam keabadian. Ada dalam bingkai syari’atnya. Akhirnya diapun mengutus seseorang untuk meminang gadis pujaannya itu. Akan tetapi keinginan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah. Ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan putera bapak saudaranya.

Mendengar keterangan ayah si gadis itu, pupus sudah harapan si pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari’at. Gadis yang telah dipinang tidak boleh dipinang lagi. Tidak ada jalan lain. Tidak ada jalan belakang, samping kiri, atau samping kanan. Mereka sadar betul bahwa jalinan asmaranya harus diakhiri, karena kalau tidak, justeru akan merusak ’anugerah’ Allah yang terindah ini.

Bayangkan, bila dua kekasih bertemu dan masing-masing silau serta mabuk oleh cahaya yang terpancar dari orang yang dikasihi, ia akan melupakan harga dirinya, ia akan melepas baju kemanusiaannya dengan menabrak tabu. Dan, sekali bunga dipetik, ia akan layu dan akhirnya mati, dipijak orang karena sudah tak berguna. Jalan belakang ’back street’ tak ubahnya seperti anak kecil yang merusak mainannya sendiri. Penyesalan pasti akan datang belakangan, menangispun tak berguna, menyesal tak mengubah keadaan, badan hancur jiwa binasa.

Cinta si gadis cantik dengan pemuda tampan masih menggelora. Mereka seakan menahan beban cinta yang sangat berat. Si gadis berpikir barangkali masih ada celah untuk bisa ’diikhtiarkan’ maka rencanapun disusun dengan segala kemungkinan terpahit. Maka si gadis mengutus seorang hambanya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada pemuda tambatan hatinya:

”Aku tahu betapa engkau sangat mencintaiku dan karenanya betapa besar penderitaanku terhadap dirimu sekalipun cintaku tetap untukmu. Seandainya engkau berkenan, aku akan datang berkunjung ke rumahmu atau aku akan memberikan kemudahan kepadamu bila engkau mau datang ke rumahku.”

Setelah membaca isi surat itu dengan seksama, si pemuda tampan itu pun berpesan kepada kurir pembawa surat wanita pujaan hatinya itu.

“Kedua tawaran itu tidak ada satu pun yang kupilih! Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar bila aku sampai durhaka kepada Tuhanku. Aku juga takut akan neraka yang api dan jilatannya tidak pernah surut dan padam.”

Pulanglah kurir kekasihnya itu dan dia pun menyampaikan segala yang disampaikan oleh pemuda tadi.

Tawaran ketemuan? Dua orang kekasih? Sungguh sebuah tawaran yang memancarkan harapan, membersitkan kenangan, menerbitkan keberanian. Namun bila cinta dirampas oleh gelora nafsu rendah, keindahannya akan lenyap seketika. Dan berubah menjadi naga yang memuntahkan api dan menghancurkan harga diri kita. Sungguh heran bila saat ini orang suka menjadi korban dari amukan api yang meluluhlantakkan harga dirinya, dari pada merasakan keindahan cintanya.

“Sungguh selama ini aku belum pernah menemukan seorang yang zuhud dan selalu takut kepada Allah swt seperti dia. Demi Allah, tidak seorang pun yang layak menyandang gelar yang mulia kecuali dia, sementara hampir kebanyakan orang berada dalam kemunafikan.” Si gadis berbangga dengan kesalehan kekasihnya.

Setelah berkata demikian, gadis itu merasa tidak perlu lagi kehadiran orang lain dalam hidupnya. Pada diri pemuda itu telah ditemukan seluruh keutuhan cintanya. Maka jalan terbaik setelah ini adalah mengekalkan diri kepada ’Sang Pemilik Cinta’. Lalu diapun meninggalkan segala urusan duniawinya serta membuang jauh-jauh segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Memakai pakaian dari tenunan kasar dan sejak itu dia tekun beribadat, sementara hatinya merana, badannya juga kurus oleh beban cintanya yang besar kepada pemuda yang dicintainya.

Bila kerinduan kepada kekasih telah membuncah, dan dada tak sanggup lagi menahahan kehausan untuk bersua, maka saat malam tiba, saat manusia terlelap, saat bumi menjadi lengang, diapun berwudlu. Shalatlah dia dikegelapan gulita, lalu menengadahkan tangan, memohon bantuan Sang Maha Pencipta agar melalui kekuasaa-Nya yang tak terbatas dan dapat menjangkau ke semua wilayah yang tak dapat tersentuh manusia., menyampaikan segala perasaan hatinya pada kekasih hatinya. Dia berdoa karena rindu yang sudah tak tertanggungkan, dia menangis seolah-olah saat itu dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan saat tertidur kekasihnya hadir dalam mimpinya, berbicara dan menjawab segala keluh-kesah hatinya.

Dan kerinduannya yang mendalam itu menyelimuti sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah memanggil ke haribaanNya. Gadis itu wafat dengan membawa serta cintanya yang suci. Yang selalu dijaganya dari belitan nafsu syaithoni. Jasad si gadis boleh terbujur dalam kubur, tapi cinta si pemuda masih tetap hidup subur. Namanya masih disebut dalam doa-doanya yang panjang. Bahkan makamnya tak pernah sepi diziarahi.

Cinta memang indah, bagai pelangi yang menyihir kesadaran manusia. Demikian pula, cinta juga sangat perkasa. Ia akan menjadi benteng, yang menghalau segala dorongan yang hendak merusak keindahan cinta yang bersemayam dalam jiwa. Ia akan menjadi penghubung antara dua anak manusia yang terpisah oleh jarak bahkan oleh dua dimensi yang berbeda.

Pada suatu malam, saat kaki tak lagi dapat menyanggah tubuhnya, saat kedua mata tak kuasa lagi menahan kantuknya, saat salam mengakhiri qiyamullailnya, saat itulah dia tertidur. Sang pemuda bermimpi seakan-akan melihat kekasihnya dalam keadaan yang sangat menyenangkan.

“Bagaimana keadaanmu dan apa yang kau dapatkan setelah berpisah denganku?” Tanya Pemuda itu di alam mimpinya.

Gadis kekasihnya itu menjawab dengan menyenandungkan untaian syair:

Kasih…

cinta yang terindah adalah mencintaimu,

sebuah cinta yang membawa kepada kebajikan.

Cinta yang indah hingga angin syurga berasa malu

burung syurga menjauh dan malaikat menutup pintu.

Mendengar penuturan kekasihnya itu, pemuda tersebut lalu bertanya kepadanya, “Di mana engkau berada?”

Kekasihnya menjawab dengan melantunkan syair:

Aku berada dalam kenikmatan

dalam kehidupan yang tiada mungkin berakhir

berada dalam syurga abadi yang dijaga

oleh para malaikat yang tidak mungkin binasa

yang akan menunggu kedatanganmu,

wahai kekasih…

“Di sana aku bermohon agar engkau selalu mengingatku dan sebaliknya aku pun tidak dapat melupakanmu!” Pemuda itu mencoba merespon syair kekasihnya

“Dan demi Allah, aku juga tidak akan melupakan dirimu. Sungguh, aku telah memohon untukmu kepada Tuhanku juga Tuhanmu dengan kesungguhan hati, hingga Allah berkenan memberikan pertolongan kepadaku!” jawab si gadis kekasihnya itu.

“Bilakah aku dapat melihatmu kembali?” Tanya si pemuda menegaskan

“Tak lama lagi engkau akan datang menyusulku kemari,” Jawab kekasihnya.

Tujuh hari sejak pemuda itu bermimpi bertemu dengan kekasihnya, akhirnya Allah mewafatkan dirinya. Allah mempertemukan cinta keduanya di alam baqa, walau tak sempat menghadirkan romantismenya di dunia. Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada mereka berdua menjadi pengantin syurga.

Subhanallaah! Cinta memiliki kekuatan yang luar biasa. Pantaslah kalau cinta membutuhkan aturan. Tidak lain dan tidak bukan, agar cinta itu tidak berubah menjadi cinta yang membabi buta yang dapat menjerumuskan manusia pada kehidupan hewani dan penuh kenistaan. Bila cinta dijaga kesuciannya, manusia akan selamat. Para pasangan yang saling mencintai tidak hanya akan dapat bertemu dengan kekasih yang dapat memupus kerinduan, tapi juga mendapatkan ketenangan, kasih sayang, cinta, dan keridhaan dari dzat yang menciptakan cinta yaitu Allah SWT. Di negeri yang fana ini atau di negeri yang abadi nanti.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21).

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....