Jumat, 30 Desember 2011

PERAYAAN TAHUN BARU DAN PANDANGAN ISLAM...

 Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).


Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)

Kalo yang jomblo yaa.. tiup terompet, baik terompet milik sendiri ataupun minjem (bagi yang nggak punya duit). Kalo yang kismin, ya minimal jalan-jalan naik truk bak sapi lah, sambil teriak-teriak nggak jelas.

Dan bagi kaum adam yang normal menurut pandangan jaman ini, kesemua perayaan itu tidaklah lengkap tanpa kehadiran kaum hawa. Karena seperti kata iklan “nggak ada cewe, nggak rame”

Bahkan di kota-kota besar, tak jarang setelah menunggu semalaman pergantian tahun itu mereka mengakhirinya dengan perbuatan-perbuatan terlarang di hotel atau motel terdekat.

Yah itulah sedikit cuplikan fakta yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan menjelang malam-malam pergantian tahun. Ini dialami oleh kaum muslimin, khususnya para anak muda yang memang banyak sekali warna dan gejolaknya. Nah, sebagai pemuda-pemudi muslim yang cerdas, agar kita nggak salah langkah di tahun baruan ini, maka kita harus menyimak gimana seharusnya kita menyikapi momen yang satu ini.

Asal muasal tahun baruan
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.

Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)

Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.

Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.

Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)

Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.

Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.

Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.

Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.

Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.

Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.

Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir. Wallahua’lam

Kamis, 29 Desember 2011

RENUNGAN, MUHASABAH, DAN DO’A AKHIR TAHUN


TAK TERASA SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENINGGALKAN TAHUN 2011   DAN MENYONGSONG TAHUN BARU 2012 MASEHI. INI BERARTI UMUR KITA SEMAKIN BERKURANG. OTOMATIS KEMATIAN SEMAKIN DEKAT..DEKAT..DAN DEKAT. DENGAN BERKURANGNYA UMUR KITA, SUDAHKAH KITA DI AKHIR TAHUN 2011  INI MEMPERSIAPKAN DIRI DAN MELUANGKAN WAKTU UNTUK MERENUNG, BERMUHASABAH (INTROSPEKSI) TENTANG APA-APA YANG TELAH KITA LAKUKAN.

MARILAH SEGERA KITA BERMUHASABAH SEBELUM ALLAH MENGHISAB KITA. MARILAH KITA RENUNGKAN APA YANG PERNAH DIUNGKAPKAN OLEH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB RA,” HISABLAH DIRI KALIAN SEBELUM KALIAN DIHISAB OLEH ALLAH SWT. KELAK. BERSIAPLAH MENGHADAPI HARI PERHITUNGAN YANG AMAT DAHSYAT. SESUNGGUHNYA HISAB PADA HARI KIAMAT AKAN TERASA RINGAN BAGI ORANG YANG SELALU MENGHISAB DIRI KETIKA DI DUNIA.”

ATAUKAH MALAH SEBALIKNYA. KITA BUKAN MEMPERSIAPKAN MENGEVALUASI DIRI, TAPI MEMPERSIAPKAN UNTUK MEMPERINGATI MALAM TAHUN BARU 2012 DENGAN SEGALA KEGIATAN YANG TIDAK BERMANFAAT, BERFOYA-FOYA DAN MUBADZIR. MEMBELI SEABREK PETASAN, KEMBANG API, TEROMPET BERMACAM-MACAM BENTUK, TOPI, PESTA MINUMAN KERAS BAHKAN PESTA SEX. NA’UDZUBILLAHI MIN DZALIK.

INGATLAH FIRMAN ALLAH SWT.,” SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG PEMBOROS ITU ADALAH SAUDARA SETAN DAN SETAN ITU SANGAT INGKAR KEPADA TUHANNYA.” ( QS.AL-ISRO’{17} : 27).


COBA TENGOK TETANGGA KITA ! APA MASIH ADA YANG KELAPARAN DAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN ? KALAU SEMUA ITU MASIH ADA DI SEKITAR KITA, BUKANKAH LEBIH BAIK MEMBERIKAN UANG YANG KITA HAMBUR-HAMBURKAN ITU KEPADA MEREKA? ATAU KALAU KITA MASIH “ENGGAN” MEMBERIKANNYA KEPADA MEREKA, MINIMAL KITA TIDAK MEMBELANJAKAN HARTA KITA UNTUK KEMAKSIATAN.

ATAU IKUTILAH KEGIATAN-KEGIATAN SEPERTI MUHASABAH NASIONAL, ISTIGHOSAH NASIONAL, ISTIGHFAR NASIONAL YANG MARAK MENJELANG PERGANTIAN TAHUN BARU. ITU LEBIH BERMANFAAT DAN LEBIH BAIK BAGI KITA DAN ORANG DISEKITAR KITA.

SAUDARAKU !
SEKALI LAGI MARI KITA MENGHITUNG-KALAU SEMPAT- BERAPA BANYAK AMAL BAIK YANG TELAH LAKUKAN. DAN BERAPA BANYAK AMAL BURUK YANG KITA PERBUAT. KALAU KIRA-KIRA MASIH BANYAK AMAL BAIK YANG KITA LAKUKAN, JANGAN BERBAGGA DULU. PERBANYAKLAH ISTIGHFAR. BUKANKAH NABI SAW. SETIAP HARI BERISTIGHFAR 70 SAMPAI 100 KALI ? PADAHAL DOSA-DOSA BELIAU YANG LALU DAN YANG AKAN DATANG TELAH DIAMPUNI ALLAH SWT.

KALAU TERNYATA DOSA KITA LEBIH BANYAK, JANGANLAH BERPUTUS ASA, KARENA ALLAH MAHA PENGAMPUN. ALLAH BERFIRMAN,” SESUNGGUHNYA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA SEMUANYA. SESUNGGUHNYA DIA-LAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG.” (QS. AZ-ZUMAR: 53)

RASULULLLAH SAW. BERSABDA,”“SETIAP MANUSIA PASTI BANYAK BERBUAT SALAH, DAN SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERBUAT SALAH ADALAH ORANG YANG SERING BERTAUBAT” (HR. TIRMIDZI N?.2687. AT TIRMIDZI BERKATA: “HADITS INI GHARIB”. DI-HASAN-KAN AL ALBANI DALAM AL JAMI ASH SHAGHIR, 291/18)

DO’A AKHIR TAHUN
DO’A INI BUKAN HANYA DIKHUSUSKAN UNTUK MALAM AKHIR TAHUN SAJA, TAPI SETIAP WAKTU KITA BISA MENGGUNAKANNYA.

YA ALLAH
PADA MALAM INI KUSERAHKAN JIWA DAN RAGAKU HANYA KEPADA-MU. JADIKANLAH HAMBA ORANG YANG SELALU IKHLAS DAN KOMITMEN PADA JALAN-MU.
YAA ALLAH YA RAHMAN, YA RAHIIM, YA JABBAR, YA ‘ALIMUN HALIIM. YA AZIZUL HAKIM.
YA ALLAH SAYA ADALAH HAMBAMU YANG DHOIF, BANYAK KEKURANGAN DAN PENUH DENGAN DOSA DAN KESALAHAN.
YAA ALLAH KAMI MOHON KEPADA-MU, DENGAN RAHMAT-MU YANG MELIPUTI SEGALA SESUATU, DENGAN KEKUASAAN-MU YANG DENGANNYA ENGKAU TAKLUKAN SEGALA SESUATU.

YA ALLAH, KAMI BERLINDUNG ATAS CAHAYA ROBBANI-MU, YANG MEMENUHI SEGALA SESUATU, KEKUASAAN-MU YANG MENGATASI SEGALA SESUATU, ILMU-MU YANG MENCAKUP SEGALA SESUATU. WAHAI NUR, WAHAI YANG MAHA AWAL DAN SEGALA YANG AWAL, WAHAI MAHA AKHIR DARI SEGALA YANG AKHIR.

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MENDATANGKAN BENCANA,

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MERUSAK KARUNIA,

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MENAHAN DOA,

YA AMPUNILAH DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, KASIHANILAH BELIAU SEBAGAIMANA BELIAU MENGASIHI KAMI SEWAKTU KECIL.
YA ALLAH, AMPUNILAH DOSA-DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, KHUSUSNYA YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA. TERANGILAH KUBURNYA, LAPANGKALAH KUBURNYA, YA ALLAH JADIKAN DOA KAMI SAAT INI MENJADI PENYEJUK RUHNYA RUH ORANG TUA KAMI DI KUBUR,

YAA ALLAH, JANGANLAH ENGKAU AZAB KEDUA ORANG TUA KAMI, DISEBABKAN KARENA MAKSIAT DAN DOSA –DOSA DARI PUTRA-PUTRINYA. YAA , ALLAH, SUNGGUH DARI PERMINTAAN KAMI YANG PALING DALAM, SEMOGA ENGKAU AMPUNI DOSA DAN KESALAHAN KEDUA ORANG TUA KAMI, JIKA MEREKA SEWAKTU HIDUP TIDAK MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN AKAN AGAMA INI SEBAGAIMANA KAMI FAHAMI SAAT INI. YAA ALLAH , ENGKAULAH MAHA PENGAMPUN .

YA ALLAH, JADIKANLAH KELUARGA KAMI MENJADI KELUARGA SAKINAH, MAWADAH, DAN RAHMAH, YAITU SEBUAH KELUARGA YANG SELALU ENGKAU BERIKAN CAHAYA , PETUNJUK DAN KASIH SAYANG DALAM KELUARGA KAMI. JAUHKANLAH KAMI DARI PERSELISIHAN, SALING MENCARI KESALAHAN, SERTA MUDAHKANLAH KAMI DALAM MENYELESAIKAN PERSOLAN HIDUP KAMI.

YA ALLAH, JADIKANLAH PUTRA-PUTRI KAMI MENJADI ORANG-ORANG YANG SHOLEH DAN SHOLEHAT.

YAA ALLAH, IZINKANLAH KAMI UNTUK BERTEMU KEMBALI DENGAN SELURUH ORANG TUA KAMI, DAN SAUDARA KAMI UNTUK BERTEMU KEMBALI DI SYURGAMU DENGAN PENUH KERIDHOAN.

YA ALLAH, JADIKANLAH ANAK DIDIK KAMI ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MEREKA, TANAMKANLAH SEMANGAT BELAJAR MEREKA. JAUHKANLAH MEREKA DARI MAKSIAT YANG SEDANG MERAJALELA DI NEGERI KAMI. SELAMATKANLAH MEREKA DARI PERZINAHAN, MINUMAN KERAS, NARKOBA, DAN PORNOGRAFI.

YA ALLAH, JADIKAN NEGRI INI NEGRI YANG BERKAH, BERIKAN KEPADA KAMI PEMIMPIN YANG BERKUALITAS DAN BIJAK, TIDAK MEMIHAK KEPADA KEBATHILAN ATAU EGOIS DENGAN DIRINYA SENDIRI, TIDAK MENGUMPULKAN HARTA DAN HAUS KEKUASAAN, SEMENTARA RAKYATNYA KELAPARAN, MENDERITA, SERTA MALAPETAKA ADA DIMANA-MANA.

YA ALLAH JADIKAN NEGRI INI, SEPERTI NEGRI MADINAH SEWAKTU RASULULLAH MEMIMPINNYA, SEBUAH NEGRI YANG AMAN, MAKMUR DAN SEMUA ORANG MERAS TENANG.

YA ALLAH KABULKANLAH DO’A KAMI INI.

"..KETIKA CINTA BERBALAS DURHAKA..."




Bismillahirr Rahimanirr Rahim....

"..Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS An Nisaa' [4]: 19).

Dalam sebuah forum konsultasi keluarga, seorang istri mengadukan perlakuan suaminya kepada Ketua Majlis Ulama Besar Arab Saudi, waktu itu masih dijabat oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz –rahimahullah.

"Suami saya, meskipun ia seorang berakhlak mulia dan takut kepada Allah, namun ia tidak pernah memberi perhatian sama sekali di rumah. Dia selalu murung dan cemberut terus padahal Allah Maha Mengetahui bahwa saya sudah menunaikan semua kewajiban sebagai istri dan memberinya ketenangan. Tapi, saya tetap sabar dengan perlakuannya. Setiap kali saya tanya sesuatu, dia langsung marah dan emosi, lalu berkomentar, bahwa itu ucapan sepele dan tidak berguna.

Dia selalu bahagia dan ceria jika berkumpul dengan teman-temannya. Sementara saya tidak mendapatkan darinya kecuali cacian dan perlakuan kasar. Sungguh dia sering menyakiti dan menganiaya saya sehingga saya berkali-kali ingin kabur dari rumah ..” (Fataawa Al Mar'ah, Muhammad Al Musnid, h. 115, cet. I, Riyadh, 1414 H).

Perlakuan kasar dan kejam terhadap istri tidak terjadi pada masa Jahiliyah saja, melainkan juga terjadi di zaman modern seperti contoh di atas. Rumah dengan situasi dan kondisi semacam itu bak neraka. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terbilang tidak sedikit.

Perlakuan yang baik terhadap pasangan

Ayat di atas mempersembahkan satu kiat agar rumah kita tidak seperti neraka, yaitu memperlakukan pasangan dengan baik. Allah swt berfirman, ".. Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut).” Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat tersebut adalah "Perbaguslah ucapanmu (wahai para suami) terhadap mereka. Perbaikilah perbuatanmu dan perindahlah tampilanmu sesuai kemampuanmu sebagaimana engkau menginginkan hal itu dari istrimu. Maka, lakukanlah terhadap istrimu seperti yang ingin ia lakukan terhadapmu (Tafsir Ibnu Katsir, II/22). Sebagaimana firman Allah, "..Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf (benar dan patut)” (QS Al Baqarah [2]: 28).

Dengan demikian perlakuan ma'ruf dalam ayat di atas maknanya sangat integral dan universal. Termasuk di dalamnya berusaha untuk berpenampilan baik dan menarik. Nabi saw memberi kiat agar suami menjadi dambaan bagi istrinya, "Cucilah wahai para lelaki pakaianmu, pakailah minyak rambut, bersikat gigilah, mandilah dan bersucilah; karena kaum Bani Israel tidak melakukan hal itu kepada istri-istri mereka” (HR Thabrani).

Dalam perspektif Nabi saw, manusia terbaik di dunia bukanlah manusia yang paling kaya atau paling tinggi jabatannya atau paling tinggi gelarnya atau paling keren tampilannya atau variabel-variabel dunia lainnya. Melainkan, manusia yang paling baik dalam memperlakukan pasangannya, memberikan banyak perhatian terhadap keluarganya. Beliau saw bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya” (HR Tirmidzi, no. 3830 dan Ibnu Majah, no. 1967. Menurut Tirmidzi, hadits tersebut hasan gharib shahih).

Karenanya, Rasulullah adalah orang yang selalu baik dalam bergaul, selalu ceria, mesra dengan istrinya, lemah lembut terhadap mereka, memberi mereka nafkah yang cukup untuk kebutuhan mereka (lihat QS Ath Thalaq [65]: 7), bersenda gurau dan bercanda dengan istrinya. Misalnya, beliau saw pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah ra. Faktor ini tidak bisa dipungkiri–selain pertolongan Allah–juga memiliki andil besar dalam mengantarkan keberhasilan Rasulullah saw dalam berdakwah dan membangun peradaban manusia serta mengeluarkan mereka dari beragam kezhaliman dan kegelapan di semua aspek kehidupan. Perlakuan yang baik terhadap keluarga membuat keluarga menjadi kreatif, energik dan produktif. Maka, meneladani Nabi saw dalam menjaga keharmonisan rumah tangga merupakan keniscayaan, karena ini perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS Al Ahzaab [33]: 21).

Ujian cinta

Termasuk memperlakukan pasangan dengan ma'ruf (baik dan patut) adalah setia dan tidak mengkhianatinya dalam suka dan duka. Tidak sedikit rumah tangga yang lulus ujian ketika diuji oleh Allah swt dengan kemiskinan dan kesempitan. Sehingga saat itu janji seiya sekata dan sehidup semati telah menjadi komitmen berdua.

Namun, ketika Allah menguji dengan kekayaan dan kemudahan, tidak sedikit yang berguguran dan tidak lulus ujian illa man rahimallah (kecuali orang yang dirahmati oleh Allah). Ketika harta melimpah, rumah luas, mobil mewah, jabatan bergengsi dan sejenisnya terkadang mudah membuat sebagian suami atau istri lalai sehingga menggerus sedikit demi sedikit cinta terhadap pasangannya. Bahkan, ada juga yang secara cepat mematikan api cinta sehingga melupakan pasangannya. WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain) menjadi pelariannya dan puncaknya kehancuran biduk rumah tangga, yaitu cerai. Maka, cinta tulus itu pun telah dibalas dengan durhaka yang memicu prahara rumah tangga. Tentu, semua itu bisa terjadi ketika rumah tangga jauh dari iman dan lupa terhadap tujuan rumah tangga yang hakiki, membangun ‘istana' takwa sebagaimana firman Allah swt, "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah..” (QS An Nisaa' [4]: 1). Begitu pentingnya rumah tangga, sampai-sampai dalam ayat ini, diapit oleh dua kali perintah takwa.

Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan

Bagian akhir ayat di atas, "Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa termasuk perlakuan yang baik adalah menghargai kelebihan pasangan dan memaklumi kekurangannya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt semata.

Maka, mengharapkan kesempurnaan istri atau suami kita adalah sama saja mengharapkan kemustahilan. Karenanya, seorang yang beriman dituntut untuk mampu memenej (mengelola) kelebihan dan kekurangan pasangannya menjadi sebuah kekuatan yang dapat memancarkan cahaya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam kehidupan rumah tangganya.

Karena itu Umar bin Khaththab ra, seperti dikutip oleh Sayyid Quthb, pernah marah besar kepada seorang suami yang ingin menceraikan istrinya lantaran sudah tidak mencintainya, dengan mengatakan, "Celaka kamu ini! Bukankah rumah tanggamu selama ini dibangun di atas ‘pondasi' cinta? Lalu, mana usaha kerasmu untuk memelihara cinta itu?” (Tafsir Fii Zhilal Al Qur'an, I/600).

Perlakuan yang ma'ruf, memahami dan menghargai kewajiban dan hak masing-masing, ta'awun dalam kebajikan dan takwa, komunikasi efektif dalam rumah tangga dan selalu mengiringi dengan doa adalah kunci-kunci kebahagiaan rumah tangga sehingga menjadikan rumah kita damai, tidak seperti neraka.

Jika cinta kasih sudah diberikan dan perlakuan ma'ruf (baik dan patut) sudah ditegakkan, namun dibalas pasangan dengan durhaka dan ketidakpatuhan, maka nerakalah balasan dan tempatnya kelak.

Ancaman ini disampaikan Rasulullah saw dalam haditsnya, "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang berbuat kufur” Beliau lalu ditanya, "Apakah maksudnya mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, "(Maksudnya) kaum wanita itu mengkufuri suami (tidak mentaatinya dan durhaka kepadanya) dan mengkufuri kebaikan (perlakuan suami). Jika kamu telah berbuat baik kepada seorang di antara mereka sepanjang waktu, kemudian dia melihat sesuatu darimu, dia berkomentar, ‘Aku tidak melihat darimu ada kebaikan sedikitpun'” (HR Bukhari no. 28).oleh Ahmad Kusyairi Suhail

Semoga Allah Ta'alla tidak menjadikan rumah kita seperti neraka (panas, kering, tidak ada ketenangan dan cinta kasih) dan menjauhkan kita semua dari neraka akhirat. Aamiin.

Salam Ukhuwah krnNya & senyum santun

Selasa, 27 Desember 2011

WANITA ITU IBARAT BUNGA

Yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya,menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri,ia ibarat selembar sutra yg mudah robek oleh terpaan badai.terombang ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air,oleh karenanya,jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yg menyakitkan karena hatinya begitu lembut,jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dgn menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman,sebaiknya tdk sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yg mengecewakan,karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak membasahi kelopak matanya.

WANITA ITU MUTIARA

Orang perlu menyeram jauh ke dasarnya utk mendapatkan kecantikan sesungguhnya,karenanya,melihat dgn tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yg seringkali mampu mengelabui mata,orang perlu berjuang menyusur ombak,menahan arus dan menantang semua bahayanya utk bisa meraihnya,dan tentu utk itu,orang harus memiliki bekal yg cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.

WANITA ITU SEPARUH DARI JIWA YG HILANG

Maka orang harus mencarinya dgn seksama,memilihnya dgn teliti,melihat dgn hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa,karena jika salah,ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yg bisa menghasilkan bunga-bunga cinta,melainkan noktah merah menyemai pertikaian,ia tak akan bisa menyamakan langkah,selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian,ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya di kerahkan utk melakukannya,dan yg jelas ia tak bisa menjadi cermin diri di saat lengah dan larut.

WANITA MEMILIKI KEKUATAN LUAR BIASA YG TAK PERNAH DI PUNYAI LAWAN JENISNYA DGN LEBIH BAIK

Yakni kekuatan cinta,empati dan kesetian,dgn cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yg bersamanya,empatinya membangkitkan mereka yg jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu tak lebur oleh perubahaan,dan wanita adalah sumber kehidupan,yg mempertaruhkan hidupnya utk sebuah kehidupan baru,yg dari dadanya di alirkan air susu yg menghidupkan,sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya pada kemuliaan surga,jg keagungan penghormatan.tdk berlebihan pula jika Rasulullah menjadi seorang wanita(Fatimah)sebagai orang pertama yg kelak mendampinginya di surga.

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan
Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan
Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at,

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.
Prinsip ABC
A mbil yang baik
B uang yang buruk
C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH

♥ Salam Ukhuwah Fillah♥

*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•. ♥♥~*♥**♥*~♥♥ .•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•*♥*
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´
Semoga bermanfaat...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

By_Abdullah Zahid Mubarok Al-Miski III