Senin, 04 Juni 2012

PR Hidup Amanah ALLAH


Setiap individu dilahirkan untuk menjalankan misi tertentu yang ALLAH amanahkan. Mau disadari atau tidak, ternyata ALLAH membuat kita lahir ke dunia dan ada sekarang karena alasan tertentu, alasan yang tidak pernah kita tahu apa, alasan yang membuat dunia ini berjalan sempurna, alasan ALLAH yang hanya DIAlah yang tahu. Kita? Kita hanya hamba, Bung! Semua pasti tahu apa pengertian hamba, so pasti bertugas untuk menjalankan perintah juragannya. Apakah kita adalah hamba ALLAH yang baik?


Pertanyaan yang harus dijawab baik-baik, pertanyaan sederhana yang mungkin saja sekarang kita baca selintas dan menjawab dengan cepat dalam hati. Tidak hanya untuk dibaca, Saudaraku. Oke lah, misal jawaban cepat yang terlintas dalam pikiran kita adalah kita belum bisa jadi hamba yang baik. Tidak boleh selesai sampai di situ saja, perlu instrospeksi, perlu muhasabah diri untuk mengevaluasi apa yang harus kita lakukan agar bisa jadi hamba yang baik di mata ALLAH. Hamba yang baik yang istiqamah, karena untuk istiqamah dalam kebaikan itu sulit, sedang konsisten dalam keburukan maksiat itu mudah.


Tidak perlu tulisan panjang untuk membuat diri ini tersadar dengan berbagai jenis kemaksiatan yang terlalu sering kita gilir satu persatu tiap harinya. Aku pun menulis karena sudah mulai lelah dalam kesalahan diri ini. Dalam setiap goresannya, aku menuliskan rasa penyesalan yang mendalam, namun tak yakin apakah diri ini mampu dalam menjalankan misi hidup yang ALLAH amanahkan di pundakku.


Setiap individu dilahirkan untuk menjalankan misi tertentu yang ALLAH amanahkan, misi yang dibawa untuk membuat kehidupan dunia menjadi seimbang, semua dalam skenario indah ALLAH. Semua sudah digariskan, semua sudah dijanjikan, dan semua sudah ditakdirkan.


Suraqah bin Malik bin Ju’syum datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan, “Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepada kami tentang agama kami, seolah-olah kami baru diciptakan pada hari ini, yaitu mengenai amal perbuatan hari ini, apakah berdasarkan pada apa yang telah tertulis oleh tinta pena (takdir) yang sudah mengering dan takdir-takdir yang telah ditentukan, atau berdasarkan dengan apa yang akan kita hadapi?”


Beliau menjawab: “Tidak, bahkan berdasarkan pada tinta pena yang telah kering dan takdir-takdir yang telah ada.” Ia bertanya, “Lalu, untuk apa kita beramal?”


Beliau menjawab:“Beramallah! Sebab semuanya telah dimudahkan.” Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Setiap orang yang berbuat telah dimudahkan untuk perbuatan-nya.”[HR. Muslim]


Setiap individu dilahirkan dengan PR hidupnya masing-masing, setiap individu pasti mati, namun apakah setiap individu mati dalam keadaan menuntaskan PR hidupnya?


Masih bingung dengan misi hidup yang diamanahkan kepadamu apa? Atau masih bertanya-tanya tentang PR hidup apa yang harusnya diselesaikan? Cari sendiri! Maka engkau pasti akan menemukan dirimu dalam keadaan benar-benar lalai.


Ya ALLAH, ampuni hamba….

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..