Rabu, 05 September 2012

... KETIKA ALLAH MEMILIHMU UNTUK-KU ...







Foto: ... KETIKA ALLAH MEMILIHMU UNTUK-KU ...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...  Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku .. Ingin ku beri tahu padamu ..

Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia ..
Orang tua yg begitu sempurna ..
Dengan cinta yg begitu membuncah ..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga ..

Maka, padamu ku katakan ..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku, ..
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku .. Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilihkan untukku ..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa ..
dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,..
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan .. Maka, ketika Dia memilihmu untukku,..
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu ..
.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna ..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu .. Karena kelak kita akan satu ..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, ..
Kau dan aku akan menjadi ‘kita’..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yg Allah pilihkan untukku ...

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah, .. Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya ..
Maka ketika Dia memilihmu untukku, ..
Maka saat itu, Allah mengetahui ..
bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya ..

Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan ..
panji-panji dakwah dalam hidup kita ..
Itulah visi pernikahan kita ..
Ibadah pada-Nya ta’ala ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku ...

Ingatlah .. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok .. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah ..

Maka, ketahuilah .. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, .. Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan ...

Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah ...
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah .. Namun tatap mataku, tersenyumlah ...

Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu ..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah ...

Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu .. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku ...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku ..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan ..
Maka dimataku kau adalah yang terindah, ..
Kata2mu adalah titah untukku, .. Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu ..

Maka kalau kau berkenan ku meminta ..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh … Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya ...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku …

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita ..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga ..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, ..
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad ..
Yang darahnya mengalir darah syuhada ..

Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka .. Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka .. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku …

Ku memohon padamu .. Ridholah padaku, ..
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi ..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya ..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa Sallam bersabda : “Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....



=======
**Sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/ketika-allah-memilihmu-untukku/10150123551406042


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku .. Ingin ku beri tahu padamu ..

Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia ..
Orang tua yg begitu sempurna ..
Dengan cinta yg begitu membuncah ..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga ..

Maka, padamu ku katakan ..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku, ..
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku .. Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilihkan untukku ..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa ..
dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,..
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan .. Maka, ketika Dia memilihmu untukku,..
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu ..
.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna ..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu .. Karena kelak kita akan satu ..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, ..
Kau dan aku akan menjadi ‘kita’..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yg Allah pilihkan untukku ...

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah, .. Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya ..
Maka ketika Dia memilihmu untukku, ..
Maka saat itu, Allah mengetahui ..
bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya ..

Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan ..
panji-panji dakwah dalam hidup kita ..
Itulah visi pernikahan kita ..
Ibadah pada-Nya ta’ala ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku ...

Ingatlah .. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok .. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah ..

Maka, ketahuilah .. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, .. Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan ...

Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah ...
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah .. Namun tatap mataku, tersenyumlah ...

Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu ..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah ...

Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu .. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku ...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku ..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan ..
Maka dimataku kau adalah yang terindah, ..
Kata2mu adalah titah untukku, .. Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu ..

Maka kalau kau berkenan ku meminta ..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh … Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya ...

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku …

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita ..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga ..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, ..
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad ..
Yang darahnya mengalir darah syuhada ..

Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka .. Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka .. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku …

Ku memohon padamu .. Ridholah padaku, ..
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi ..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya ..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku ..

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Dari Ummu Salamah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa Sallam bersabda : “Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

Senin, 03 September 2012

...Ketika Aku Merindukanmu...

Bismillah ... 

Foto: ...Ketika Aku Merindukanmu...

Bismillah ... kutuliskan rasa yang adakucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indahseadanya rasa ini,sedalamnya hatiku...

Ketika aku merindukanmu 

tak terasa tetes air mata jatuh di pipikudikala tak sedikitpun dapat kutemui adamulirihpun tak ku dengar suara manismu

Ketika aku merindukanmu

aku ingin waktu berputar kemasa lalusaat dimana aku ada disampingmuketika dirimu belum pergi dari kehidupanku.

Ketika aku merindukanmu

langit yang birupun terasa kelabupanas mentari tak mampu hangatkan jiwakutak ada rasa indah dalam kehidupanku

Ketika aku merindukanmu

berjuta angan inginkan kembali kehadiranmuwalau harus jauh menjemputmukurela demi bahagianya hatiku

Ketika aku merindukanmu

semua langkah terasa kakutak ada tawa terlahir serenyah bersamamuhidup sepenuhnya terasa pilu

Ketika aku merindukanmu

ku tatap langit, ku lihat engkau menatapkuku tatap air,ku ingat kenangan bersamamu

Ketika aku merindukanmu

rindu adalah satu-satunya ,begitu kosong tanpamu Rinduku untukmu,semoga kita bertemu disyurga nanti..
kutuliskan rasa yang adakucoba rangkai menjadi bait-bait puisi indahseadanya rasa ini,sedalamnya hatiku...

Ketika aku merindukanmu

tak terasa tetes air mata jatuh di pipikudikala tak sedikitpun dapat kutemui adamulirihpun tak ku dengar suara manismu

Ketika aku merindukanmu


aku ingin waktu berputar kemasa lalusaat dimana aku ada disampingmuketika dirimu belum pergi dari kehidupanku.


Ketika aku merindukanmu


langit yang birupun terasa kelabupanas mentari tak mampu hangatkan jiwakutak ada rasa indah dalam kehidupanku


Ketika aku merindukanmu


berjuta angan inginkan kembali kehadiranmuwalau harus jauh menjemputmukurela demi bahagianya hatiku


Ketika aku merindukanmu


semua langkah terasa kakutak ada tawa terlahir serenyah bersamamuhidup sepenuhnya terasa pilu


Ketika aku merindukanmu


ku tatap langit, ku lihat engkau menatapkuku tatap air,ku ingat kenangan bersamamu


Ketika aku merindukanmu


rindu adalah satu-satunya ,begitu kosong tanpamu Rinduku untukmu,semoga kita bertemu disyurga nanti..

KebesaranMu Yaa Allah


Bintang selalu menemani malam
Walau tak selalu terlihat
Tapi dia selalu ada
Matahari selalu menemani siang
Walau tak selalu cerah
Tapi dia selalu bercahaya
Itulah kebesaran Illahi Rabbi
Betapa indah alam semesta ini
Tak ada sedikit pun cacat dalam penciptaannya
Tercipta oleh Sang Maha Pencipta
Allah Azza Wa Jalla
Subhanallah begitu indahnya dunia ini
Ya Allah betapa sering diri lalai kepada Mu
Betapa sering aku tak bersyukur dengan semua kebesaran Mu
Ampunilah aku Ya Allah yang penuh kealpaan ini

Bidadari Syurga Menjadi Miliknya


Foto: Bidadari syurga menjadi Miliknya
 
Bismillahirrahmanirrahim
 Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh
 
Suatu hari, datang Sa’ad bin Assulami kepada Rasulullah dan berkata: “Ya Rasulullah, apakah akan terhalang seseorang itu masuk syurga disebabkan mukanya yang hitam dan hodoh?” Lalu Rasulullah bersabda: “Tidak, demi Allah yang jiwa aku di tangannya selama kamu yakin kepada Tuhan kamu dan ajaran Rasul-Nya.”
 

Maka Sa’ad berkata: “Ya Rasulullah, demi Allah yang memuliakan kamu 
dengan kenabian. Saya mengucapkan kalimah syahadat kira-kira lapan bulan lalu dan saya datang ke sini untuk meminang orang yang ada di sini, tetapi semua mereka menolak kerana mengatakan saya ini hitam dan hodoh”. Sa’ad berkata lagi: “Ya Rasulullah, sebenarnya saya adalah daripada keturunan yang baik iaitu suku Bani Sulaim, hodohnya saya adalah daripada keturunan ibu saya.”
 

Kemudian Rasulullah bertanya kepada yang hadir: “Adakah Amru bin Wahab yang baru masuk Islam daripada suku Tsaqief berada di sini?” Maka yang hadir berkata: “Tidak ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah bertanya kepada Sa’ad: “Adakah kamu mengetahui di mana rumahnya?” Sa’ad berkata: “Ya, saya tahu di mana rumahnya, ya Rasulullah.” Rasulullah berkata: “Pergilah kamu ketuk rumahnya perlahan-lahan kemudian kamu beri salam kepadanya. Apabila dia mengizinkan kamu masuk, maka katakan kepadanya bahawa Rasulullah mengahwinkan aku dengan puterinya.”
 

Amru mempunyai seorang puteri yang cantik dan cerdik iaitu Atiqah. Selepas Sa’ad tiba di rumah Amru, dia disambut dengan baik walaupun Amru tidak berapa senang dengan kedatangannya disebabkan mukanya yang hitam dan hodoh. Amru semakin tidak senang apabila Sa’ad menyampaikan kata-kata Rasulullah. Dia menolaknya dengan cara kasar hingga menyebabkan Sa’ad keluar dan terus bertemu Rasulullah.
 

Selepas Sa’ad pergi, maka puterinya berkata: “Wahai ayah, carilah selamat sebelum turunnya wahyu membuka perbuatan kamu. Jika benar Rasulullah mengahwinkan aku dengan orang itu, maka aku terima dengan hati terbuka dan rela atas apa yang diredakan oleh Allah dan Rasul-Nya untukku.”
 

Maka pergilah Amru ke majlis Rasulullah dan dia ditegur oleh orang yang berada di situ: “Jadi kamulah orang yang menolak pinangan Rasulullah?” Amru berkata: “Ya benar, tetapi aku minta ampun kepada Allah kerana aku sangka dia berdusta. Apabila aku dapati dia benar maka aku terima dia dan sedia mengahwinkan dia dengan puteriku. Kami berlindung jangan sampai Allah dan RasulNya menjadi murka.”
 

Selepas itu, Sa’ad pun dikahwinkan dengan mahar sebanyak 400 dirham. Rasulullah memberitahu khabar itu kepadanya dan menyuruhnya pergi kepada isterinya. Lalu Sa’ad berkata: “Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutuskan kamu sebagai nabi, saya sesungguhnya tidak ada wang dan saya terpaksa minta daripada saudara saya.”
 

Rasulullah berkata: “Mahar untuk isteri kamu ditanggung oleh tiga orang daripada kaum mukminin. Pergilah kamu kepada Usman bin Affan dan kamu akan terima sebanyak 200 dirham. Kemudian kamu pergi kepada Abdurrahman bin Auf, kamu akan mendapat 200 dirham dan kamu pergi kepada Ali bin Abi Talib, juga sebanyak 200 dirham.”
 

Maka Sa’ad pun pergi ke rumah Usman dan menerima lebih daripada yang disebut Rasulullah, kemudian kepada Abdurrahman, dia menerima lebih daripada 200 dirham dan akhir sekali ke rumah Ali, juga menerima lebih 200 dirham. Sebaik saja Sa’ad mendapat wang itu, dia pergi ke pasar untuk membeli buah tangan untuk isterinya, tetapi tiba-tiba dia mendengar suara yang mengatakan: “Hai kuda Allah, bergeraklah kamu!
 

Kemudian Sa’ad mendengar suara Rasulullah berkata: “Keluarlah kamu untuk berjihad! keluarlah untuk berjihad!” Maka Sa’ad memandang ke langit sambil berdoa: “Ya Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan kepada Muhammad maka akan aku gunakan wang ini untuk membeli sesuatu yang lebih disukai Allah dan Rasul.”
 

Sa’ad menggunakan wang itu untuk membeli kuda, pedang, tombak dan perisai lalu dia menguatkan ikatan serban serta pinggangnya. Dia memakai topi yang cuma kelihatan dua biji mata saja lalu dia berdiri tegak di barisan depan Muhajirin hingga semua orang bertanya kepada Ali. Maka Ali berkata: “Biarkan, mungkin dia dari Bahrain atau dari Syam dan mungkin dia datang untuk menanyakan agama sebab itu dia ingin mengorbankan diri untuk keselamatan kamu.”
 

Kemudian Sa’ad maju ke depan dengan menggunakan tombak dan pedangnya untuk memukul serta memenggal kepala orang kafir. Sa’ad berjuang hingga kudanya sendiri tidak kuat lagi, maka dia pun turun daripada kudanya, dia menyinsing lengannya maka dilihat oleh Rasulullah lengannya yang hitam, lalu Rasulullah berkata: “Adakah kamu Sa’ad?” Maka Sa’ad mengaku dan terus menghadapi musuh. Akhirnya beliau gugur sebagai syahid.
 

Sebaik saja Sa’ad gugur, Rasulullah segera mendapatkannya lalu mengangkat kepalanya dan diletakkan di atas pangkuan Baginda sambil mengusap tanah yang melekat di mukanya. Baginda bersabda: “Alangkah harum bau kamu, alangkah kasihnya Allah dan Rasul kepada kamu.” Rasulullah menangis dan kemudian tertawa, lalu Baginda memalingkan mukanya serta bersabda: “Kini dia sudah sampai di Haudh, demi Tuhan yang mempunyai Kaabah.”
 

Selepas Rasulullah berkata demikian maka Abu Lubabah bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Haudh itu?” Maka Rasulullah pun menerangkan: “Haudh itu ialah telaga yang diberikan Allah kepadaku dan lebarnya ialah di antara Shan’aa Yaman hingga Busra, di tepi telaga dihiasi permata dan mutiara, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu, barang siapa yang minum sekali, maka dia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”
 

Kemudian Rasulullah ditanya lagi: “Ya Rasulullah, mengapakah engkau menangis dan kemudian ketawa dan terus berpaling muka daripadanya?” Lalu Rasulullah bersabda: “Aku menangis kerana rindu kepada Sa’ad dan aku tertawa kerana gembira melihat kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya. Aku berpaling daripadanya sebab aku melihat bakal isterinya yang terdiri daripada bidadari berebut-rebut untuk mendekatinya hingga terbuka betis mereka, maka aku pun memalingkan segera mukaku kerana malu.”
 

Kemudian Rasulullah pun menyuruh orang mengumpulkan pedang, tombak dan kuda Sa’ad untuk diserahkan kepada bakal isterinya yang sudah diakad nikah. Selepas itu, Rasulullah memberitahu Amru (mentua Sa’ad), “Sesungguhnya Allah mengahwinkan Sa’ad dengan bidadari yang lebih cantik daripada puteri kamu.”
 

Layakkah kita mendapat bidadari/bidadara di syurga nanti?
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh

Suatu hari, datang Sa’ad bin Assulami kepada Rasulullah dan berkata: “Ya Rasulullah, apakah akan terhalang seseorang itu masuk syurga d
isebabkan mukanya yang hitam dan hodoh?” Lalu Rasulullah bersabda: “Tidak, demi Allah yang jiwa aku di tangannya selama kamu yakin kepada Tuhan kamu dan ajaran Rasul-Nya.”


Maka Sa’ad berkata: “Ya Rasulullah, demi Allah yang memuliakan kamu
dengan kenabian. Saya mengucapkan kalimah syahadat kira-kira lapan bulan lalu dan saya datang ke sini untuk meminang orang yang ada di sini, tetapi semua mereka menolak kerana mengatakan saya ini hitam dan hodoh”. Sa’ad berkata lagi: “Ya Rasulullah, sebenarnya saya adalah daripada keturunan yang baik iaitu suku Bani Sulaim, hodohnya saya adalah daripada keturunan ibu saya.”


Kemudian Rasulullah bertanya kepada yang hadir: “Adakah Amru bin Wahab yang baru masuk Islam daripada suku Tsaqief berada di sini?” Maka yang hadir berkata: “Tidak ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah bertanya kepada Sa’ad: “Adakah kamu mengetahui di mana rumahnya?” Sa’ad berkata: “Ya, saya tahu di mana rumahnya, ya Rasulullah.” Rasulullah berkata: “Pergilah kamu ketuk rumahnya perlahan-lahan kemudian kamu beri salam kepadanya. Apabila dia mengizinkan kamu masuk, maka katakan kepadanya bahawa Rasulullah mengahwinkan aku dengan puterinya.”


Amru mempunyai seorang puteri yang cantik dan cerdik iaitu Atiqah. Selepas Sa’ad tiba di rumah Amru, dia disambut dengan baik walaupun Amru tidak berapa senang dengan kedatangannya disebabkan mukanya yang hitam dan hodoh. Amru semakin tidak senang apabila Sa’ad menyampaikan kata-kata Rasulullah. Dia menolaknya dengan cara kasar hingga menyebabkan Sa’ad keluar dan terus bertemu Rasulullah.


Selepas Sa’ad pergi, maka puterinya berkata: “Wahai ayah, carilah selamat sebelum turunnya wahyu membuka perbuatan kamu. Jika benar Rasulullah mengahwinkan aku dengan orang itu, maka aku terima dengan hati terbuka dan rela atas apa yang diredakan oleh Allah dan Rasul-Nya untukku.”


Maka pergilah Amru ke majlis Rasulullah dan dia ditegur oleh orang yang berada di situ: “Jadi kamulah orang yang menolak pinangan Rasulullah?” Amru berkata: “Ya benar, tetapi aku minta ampun kepada Allah kerana aku sangka dia berdusta. Apabila aku dapati dia benar maka aku terima dia dan sedia mengahwinkan dia dengan puteriku. Kami berlindung jangan sampai Allah dan RasulNya menjadi murka.”


Selepas itu, Sa’ad pun dikahwinkan dengan mahar sebanyak 400 dirham. Rasulullah memberitahu khabar itu kepadanya dan menyuruhnya pergi kepada isterinya. Lalu Sa’ad berkata: “Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutuskan kamu sebagai nabi, saya sesungguhnya tidak ada wang dan saya terpaksa minta daripada saudara saya.”


Rasulullah berkata: “Mahar untuk isteri kamu ditanggung oleh tiga orang daripada kaum mukminin. Pergilah kamu kepada Usman bin Affan dan kamu akan terima sebanyak 200 dirham. Kemudian kamu pergi kepada Abdurrahman bin Auf, kamu akan mendapat 200 dirham dan kamu pergi kepada Ali bin Abi Talib, juga sebanyak 200 dirham.”


Maka Sa’ad pun pergi ke rumah Usman dan menerima lebih daripada yang disebut Rasulullah, kemudian kepada Abdurrahman, dia menerima lebih daripada 200 dirham dan akhir sekali ke rumah Ali, juga menerima lebih 200 dirham. Sebaik saja Sa’ad mendapat wang itu, dia pergi ke pasar untuk membeli buah tangan untuk isterinya, tetapi tiba-tiba dia mendengar suara yang mengatakan: “Hai kuda Allah, bergeraklah kamu!


Kemudian Sa’ad mendengar suara Rasulullah berkata: “Keluarlah kamu untuk berjihad! keluarlah untuk berjihad!” Maka Sa’ad memandang ke langit sambil berdoa: “Ya Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan kepada Muhammad maka akan aku gunakan wang ini untuk membeli sesuatu yang lebih disukai Allah dan Rasul.”


Sa’ad menggunakan wang itu untuk membeli kuda, pedang, tombak dan perisai lalu dia menguatkan ikatan serban serta pinggangnya. Dia memakai topi yang cuma kelihatan dua biji mata saja lalu dia berdiri tegak di barisan depan Muhajirin hingga semua orang bertanya kepada Ali. Maka Ali berkata: “Biarkan, mungkin dia dari Bahrain atau dari Syam dan mungkin dia datang untuk menanyakan agama sebab itu dia ingin mengorbankan diri untuk keselamatan kamu.”


Kemudian Sa’ad maju ke depan dengan menggunakan tombak dan pedangnya untuk memukul serta memenggal kepala orang kafir. Sa’ad berjuang hingga kudanya sendiri tidak kuat lagi, maka dia pun turun daripada kudanya, dia menyinsing lengannya maka dilihat oleh Rasulullah lengannya yang hitam, lalu Rasulullah berkata: “Adakah kamu Sa’ad?” Maka Sa’ad mengaku dan terus menghadapi musuh. Akhirnya beliau gugur sebagai syahid.


Sebaik saja Sa’ad gugur, Rasulullah segera mendapatkannya lalu mengangkat kepalanya dan diletakkan di atas pangkuan Baginda sambil mengusap tanah yang melekat di mukanya. Baginda bersabda: “Alangkah harum bau kamu, alangkah kasihnya Allah dan Rasul kepada kamu.” Rasulullah menangis dan kemudian tertawa, lalu Baginda memalingkan mukanya serta bersabda: “Kini dia sudah sampai di Haudh, demi Tuhan yang mempunyai Kaabah.”


Selepas Rasulullah berkata demikian maka Abu Lubabah bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Haudh itu?” Maka Rasulullah pun menerangkan: “Haudh itu ialah telaga yang diberikan Allah kepadaku dan lebarnya ialah di antara Shan’aa Yaman hingga Busra, di tepi telaga dihiasi permata dan mutiara, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu, barang siapa yang minum sekali, maka dia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”


Kemudian Rasulullah ditanya lagi: “Ya Rasulullah, mengapakah engkau menangis dan kemudian ketawa dan terus berpaling muka daripadanya?” Lalu Rasulullah bersabda: “Aku menangis kerana rindu kepada Sa’ad dan aku tertawa kerana gembira melihat kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya. Aku berpaling daripadanya sebab aku melihat bakal isterinya yang terdiri daripada bidadari berebut-rebut untuk mendekatinya hingga terbuka betis mereka, maka aku pun memalingkan segera mukaku kerana malu.”


Kemudian Rasulullah pun menyuruh orang mengumpulkan pedang, tombak dan kuda Sa’ad untuk diserahkan kepada bakal isterinya yang sudah diakad nikah. Selepas itu, Rasulullah memberitahu Amru (mentua Sa’ad), “Sesungguhnya Allah mengahwinkan Sa’ad dengan bidadari yang lebih cantik daripada puteri kamu.”


Layakkah kita mendapat bidadari/bidadara di syurga nanti?

...Indahnya Masa Penant!an...

Foto: ...Indahnya Masa Penant!an... 

Bismillah ..Pernikahan bagaikan membuka tabir rahasia.....
Proses pencapaiannya melewati suatu perjalanan yang panjang...

Kadang, untuk menuju ke sana...
Allah Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita..
Tak jarang melukai hati..
hingga hikmahnya tertanam dalam..
Tak perlu kita pertanyakan, "apa maksud Allah...?
"Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna...
Allah punya alasan tersendiri yang belum kita mengerti...

Yang pasti..
jika kita kehilangan sesuatu...
Kita harus percaya bahwasanya ketika Allah mengambil sesuatu, Allah telah siap memberi yang lebih baik..

Menunggu....
itu satu pilihan..Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa...
Karena walaupun kita ingin cepat..kita tidak ingin sembarangan. ...
Walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan..
kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian...

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu...
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu...
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu....

Tentunya, tetap lebih baik menunggu orang yang tepat..orang yang kita inginkan..orang yang dicintai dan mencintai..ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada....Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah...Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko....Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat....!

Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan..
Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama...
Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....
Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya...
Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya. ..
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya...
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya. ..

Akan halnya...Haruskah terus menunggu..?Jawabannya ada pada diri kita...
Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia...

Menguji kadar iman dan takwa....Belajar meniti sabar dan ridha....

Indahnya masa penantian dengan sabar dan ridho...

Aamiin ya Rabbal'alaamiin..

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat untuk Sahabat ... Bismillah ..Pernikahan bagaikan membuka tabir rahasia.....
Proses pencapaiannya melewati suatu perjalanan yang panjang...

Kadang, untuk menuju ke sana...

Allah Yang Maha Bijaksana pun justru memberi kesusahan untuk menguji kita..
Tak jarang melukai hati..
hingga hikmahnya tertanam dalam..
Tak perlu kita pertanyakan, "apa maksud Allah...?
"Karena andai kita berbesar hati dan mau mencerna...
Allah punya alasan tersendiri yang belum kita mengerti...

Yang pasti..

jika kita kehilangan sesuatu...
Kita harus percaya bahwasanya ketika Allah mengambil sesuatu, Allah telah siap memberi yang lebih baik..

Menunggu....

itu satu pilihan..Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa...
Karena walaupun kita ingin cepat..kita tidak ingin sembarangan. ...
Walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita inginkan..
kita tidak ingin kehilangan jati diri dalam proses pencarian...

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu...

Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu...
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu....

Tentunya, tetap lebih baik menunggu orang yang tepat..orang yang kita inginkan..orang yang dicintai dan mencintai..ketimbang memaksa dan memuaskan diri dengan apa yang ada....Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah...Berani bertindak gegabah, layaknya berani menerima resiko....Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat....!


Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan..

Itulah yang kelak mengajarkan kita kewajiban bersama...
Suami menjadi pelindung, istri penghuninya....
Suami adalah nahkoda kapal, istri navigatornya...
Suami bagai balita yang nakal, istri penuntun kenakalannya. ..
Saat suami menjadi raja, istri menikmati anggur singgasananya...
Seandainya suami supir yang lancang, sabarlah memperingatkannya. ..

Akan halnya...Haruskah terus menunggu..?Jawabannya ada pada diri kita...

Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia...

Menguji kadar iman dan takwa....Belajar meniti sabar dan ridha....


Indahnya masa penantian dengan sabar dan ridho...


Aamiin ya Rabbal'alaamiin..


Salam Terkasih ..

Dari Sahabat untuk Sahabat ...