Jumat, 15 Juni 2012

Bukan Jomblo, Tapi Single



Assalamu’alaikum.Ehemm, sejujurnya saya bingung nih mau mulai dari mana kalo mau nulis tentang cinta. Soalnya, masalah cinta itu rumit dan ribet, nggak kalah sama permasalahan yang ada di Indonesia. #lebayy, hehe…

Kalo ngomongin remaja, nggak jauh deh dari yang namanya cinta. Mulai dari jatuh cinta, PDKT (singkatan dari PenDeKaTan), jadian, putus, jatuh cinta lagi, PDKT lagi, jadian lagi, putus lagi, dan begitu seterusnya. Ternyata bukan cuma makanan yang punya rantai, ternyata cinta juga lohh. Hehe…

Sampe akhirnya muncullah taglinenya si Pocooong (hantu bohongan yang eksis di Twitter) yang bilang kalo “Jomblo itu nasib, Single itu prinsip.” Nahh lohh?? Ko bisa si Pocoong ngomong kaya gitu?? Ohh, ternyata zaman sekarang ini, para jomblo atau remaja yang nggak pacaran itu dibilang nggak gaul dan nggak asyik. Wahh bahaya juga nihh, pantes aja si Pocooong ngotot bilang kalo dia bukan Jomblo, tapi Single. Ckckckck.

Beralih dari masalah Pocooong dan prinsipnya (baca: nasibnya), sebenarnya sejak kapan sih pacaran itu menjadi sebuah gaya hidup buat para remaja? Indonesia kan negara yang katanya punya penduduk muslim terbanyak nih, sebenarnya remaja di Indonesia itu tau nggak sih hukumnya pacaran dalam Islam? Mari kita bahas :)

Kalo ditanya sejak kapan pacaran menjadi gaya hidup, kayanya nggak ada yang tahu pasti kapan terjadinya. Tapi nggak bisa dipungkiri juga, fenomena ini bener-bener terjadi sekarang. Kenapa sih sampe bisa dibilang kalo pacaran cuma gaya hidup? Berdasarkan pengalaman penulis nihh, jawaban beberapa remaja ketika ditanya “ehh, kenapa sih lo pacaran?” jawabannya pasti nggak jauh dari:

“Kalo nggak punya pacar, malu sama temen men.” (Giliran nggak pake jilbab aja nggak malu. Ckckck)

“Lumayan bisa dianter jemput sama pacar, kan ngirit ongkos. hehe” (Pacaran aja sama tukang ojek mbak. :p)

“Ada yang bayarin makan sama nonton” (Jawaban para manusia yang males nabung nih. Ckckck)

“Ada tempat curhat” (Buku diary banyak di toko mbak)

“Ada yang cemburuin kalo deket sama orang lain” (Ckckck, Allah itu lebih pencemburu lohh mbak)

“Biar bisa lebih kenal si calon” (Sekalian aja kalo menjelang Pemilu, para calon dipacarin juga mbak, biar lebih kenal)

Dan masih banyak alasan lainnya, yang kalo dipikir-pikir alasannya Gaje banget (bahasa anak gaul yang artinya nggak jelas). Ohh iya, maaf kalo jawabannya diwakilkan jawaban para perempuan. Soalnya, penulis wawancaranya perempuan sih. Tapi berani jamin, jawaban para laki-laki juga nggak bakal jauh dari itu (hayoo, ngaku). Dari jawaban di atas, bisa dilihat kan kalo alasan-alasan remaja pacaran itu yahh emang sekadar cuma buat senang-senang dan gaya hidup.

Lanjut ke pertanyaan kedua, seperti kita tahu, Indonesia itu negara dengan penduduk muslim terbanyak. Walaupun Indonesia bukan negara Islam, tapi pasti pada tahu donk hukum-hukum di Islam? Termasuk hukum pacaran ini. Di dalam Islam, nggak ada tuh istilahnya pacaran. Pacaran itu adalah budaya barat yang diadopsi sama para remaja tanpa tahu ilmu dan asal-usulnya.

Jadi pacaran dalam Islam DILARANG donk? Yahh bisa dibilang begitu deh. Terus para remaja pada tau nggak tuh hukumnya?

Lagi-lagi berdasarkan pengalaman penulis, sebagian remaja itu ternyata pada nggak tahu hukum pacaran dalam Islam. Yang lebih parah, ada yang nggak mau tahu hukumnya. Mereka sengaja nggak mau cari tahu karena takut nanti nggak berani pacaran (aneh yahh?? ckckck). Dan ternyata ada lagi yang paling-paling parah, udah tahu hukumnya, tapi masih aja pacaran. Dengan alasan, kan pacarannya nggak melewati batas dan masih mengikuti rambu-rambu agama. Ckckckck

Sayang sekali, saya merasa belom pantes buat ngomongin orang yang udah tahu tapi masih aja pacaran. Lebih lanjutnya tentang hukum pacaran buat mas/mbak yang belom tahu hukum pacaran dalam Islam, mas/mbak yang nggak mau tahu hukum pacaran dalam Islam, dan mas/mbak yang udah tahu tapi masih pacaran, silakan baca bukunya Salim A. Fillah yang judulnya “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan”, buku ini recommended banget deh buat kalian-kalian :)

Nahh, terus gimana nasib buat para jomblo, uupps single maksudnya??

Wahh, mereka tentu aja beruntung, karena insya Allah cinta mereka terjaga cuma untuk Dia. Selain itu para single juga patut berbahagia karena waktunya 24 jam menjadi milik mereka secara merdeka, tanpa ada pacar yang nuntut ini itu. Keren nggak tuh?

Kalo biasanya para dater (istilah yang mulai saya pakai buat mempresentasikan orang yang pacaran) menghabiskan waktu mereka buat sms-an dan telpon-telponan sama pacar, para single bisa menghabiskan waktunya buat baca buku, ngaji atau diskusi masalah-masalah agama dan Indonesia. Kalo biasanya para dater uangnya abis buat nonton dan jajan bareng pacar, para single bisa nabung uangnya buat masa depan (asseeekk). Kalo biasanya para dater pulsanya abis karena sms-an sama pacar, para single bisa pake pulsa buat menyebarkan sms-sms tausiyah. Kalo biasanya para dater malem mingguannya pacaran, para single bisa malem mingguan bareng keluarga biar bisa lebih mengakrabkan diri. Itu sebagian kecil manfaat dan kelebihan para single. Eeiitts, jangan puas dulu, masih ada lagi niih.

Ini beberapa bukti kalo single itu lebih keren daripada dater. Kalo biasanya para dater galau karena nggak di-sms dan ditelpon pacar, para single pasti lagi galau sama masalah-masalah politik dunia dan tugas-tugas kampus. Kalo biasanya para dater bingung ngatur waktu buat ketemuan sama pacar, pasti para dater pasti lagi bingung ngatur waktu antara ibadah dan tugas-tugas. Kalo para dater biasanya bokek karena abis jalan-jalan sama pacar, para single pasti bokek karena uang jajannya abis disedekahin ke orang-orang kurang mampu. Kalo biasanya para dater nangis karena berantem sama pacar, para single pasti nangis karena inget dosa-dosa semasa hidup. Kalo para dater menghabiskan waktu buat pacaran, pasti para dater menghabiskan waktu buat baca buku dan ngaji. Tuhh kan, kurang keren apalagi coba para single?

So, teman-teman yang baik, kalo belum siap menerima konsekuensi di atas, serta belum siap buat menerima siksaan dari Allah (ihh serem), mendingan jatuhin aja pilihan kamu buat jadi single.

Karena rugi deh kalo waktu, harta dan jiwa kalian cuma buat si pacar. Mendingan juga buat Allah, yang udah jelas-jelas cinta sama kita dan nggak marah atau putusin kita kalo kita nggak traktir makan. Hehehe…

Oke deh, sekian dulu yahh tulisan ini, dan semoga bermanfaat ^^

Allahualam bisshawab.



Tulisan ini dibuat bukan untuk mengundang perdebatan, melainkan hanya untuk share pandangan pacaran dalam Islam yang sesungguhnya. Bagi yang punya pandangan dan filosofi berbeda mengenai pacaran, silakan saja. Selain itu, tulisan ini juga dibuat agar dapat menjadi kaca bagi saya, dan tulisan ini juga berdasarkan beberapa pengalaman pribadi saya. Maaf juga bila penggunaan bahasanya tidak baku, karena ditulis dengan bahasa sehari-hari agar lebih mudah dipahami oleh semua kalangan dan golongan :)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/05/20654/bukan-jomblo-tapi-single/#ixzz1xqZjc6i4

Selasa, 12 Juni 2012

PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN KULIT MENJADI SAKSI MAMPU BERKATA-KATA DI AKHIRAT


Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman,
dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa.
Dan (ingatlah),
hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka,
lalu mereka dikumpulkan (semuanya).
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi;
terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Dan mereka berkata kepada kulit mereka:
"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?"
Kulit mereka menjawab:
"Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata;
telah menjadikan kami pandai (pula) berkata,
dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama,
dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi;
dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu,
bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.

(QS Fushshilat 41:18-22)

ASMA ALLAH: AR-RAHMAAN

Allah Subhanna Wa Ta’ala berfirman:
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman.
Dengan nama yang mana saja kamu seru,
Dia mempunyai al asmaa ul husna (nama-nama yang terbaik)
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
dan janganlah pula merendahkannya
dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" [1]

Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah shalallahu ’alaihi wassalam bersabda:
Allah telah menjadikan 100 rahmat,
lalau Dia menahan 99 bagian (dari 100 rahmat itu),
dan menurunkan satu bagian saja di muka bumi.
Dikarenakan rahmat yang satu ini,
maka seluruh makhluk mempunyai rasa kasih sayang,
sehingga seekor kuda akan mengangkat kakinya menjauhi anaknya (agar tidak terinjak),
karena kawatir mengenai (menciderai anak) nya. [2]

PENALAAN FREKUENSI ASMA AR-RAHMAAN DI HATI

Kristal pembangkit frekuensi ar-Rahmaan sudah ada di hati manusia,
getarannya ada setiap saat,
namun tidak semua orang bisa mendeteksi getaran ini,
penyebabnya adalah kristal asma ar-Rahman tertimbun kotoran dan dosa,
kristal ini harus ditampilkan dengan menumbuhkan sifat ar-Rahman di hati,
dengan cara:

(1) Memlafazhkan dzikir asma ”ar-Rahmaan” dengan mentafakuri bahwa Allah yang memiliki asma ar-Rahman ada di hati.
(2) Mencari peluang setiap saat dalam kehidupan untuk selalu memberikan bantuan kepada makhluk Allah, baik menolong manusia mau pun makhluk yang paling kecil sekali pun.
(3) Membiasakan diri menghormati orang yang lebih tua, dan mencintai orang yang lebih muda dengan keteladan bahwa kita adalah makhluk yang selalu mendambakan rasa berkasih sayang.

Rasulullah shalallahu ’alaihi wassalam bersabda:
Orang yang menerapkan kepemurahannya,
akan dikasihi oleh ar-Rahmaan (Allah Yang Maha Pemurah).
Kasihilah penduduk bumi,
maka kalian akan dikasihi penduduk langit. [3]
_________________
[1] QS Al-Israa’ 17:110
[2] HR Imam Bukhari
[3] HR Abu Dawud & at-Tirmidzi


PERINGATAN MENJELANG KEMATIAN

Allah Ta'ala berfirman:

Tiap-tiap yang berjiwa akan mengalami mati.(1)
Semua yang ada di bumi akan binasa.(2)
Bagaimanakah (keadaan mereka)?
apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka?
seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?(3)

.... mereka dipukul dengan cemeti yang terbuat dari api neraka,
malaikat maut itu memandang ke wajah setiap manusia...
sebanyak tiga ratus enam puluh enam pandang.
malaikat maut itu memandang ke setiap rumah...
yang berada di bawah atap langit sebanyak enam ratus kali,
malaikat maut itu berdiri di tengah-tengah dunia ini,
lalu memandang ke seluruh bagian baik daratan, lautan, dan gunung-gunung,
di hadapan malaikat maut, itu semua seperti memandang telur,
malaikat maut mempunyai pembantu-pembantu yang banyak dan sangat setia,
jika salah satu dari mereka disuruh untuk menelan langit dan bumi sekali saja,
ia akan melakukan...
Malaikat maut itu yang paling ditakuti oleh malaikat-malaikat yang lain.(4)
____________________
(1) QS Ali Imran 185
(2) QS Ar-Rahmaan 26
(3) QS Muhammad 27
(4) "Rahasia Kematian, Kiamat dan Alam Akhirat", Imam al-Qurthubi, hal, 23-24

MALAIKAT BERPATROLI DI BUMI MENCARI KELOMPOK ORANG YANG SEDANG BERDZIKIR

Dari Abu Hurairah r.a., mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta'ala itu menugaskan beberapa malaikat…
yang berkeliling di muka bumi untuk mencari para ahli zikir,
jika mereka menemukan sesuatu kaum yang berzikir kepada Allah,
maka mereka memanggil kawan-kawannya yang lain seraya berkata:
"Ayo kemari, di sini sudah ditemukan apa yang engkau semua cari.”

Mereka lalu berkeliling mengerumuni orang-orang yang berzikir itu,
serta menaungi mereka dengan sayap-sayapnya sampai ke langit dunia.

Tuhan mereka lalu bertanya kepada mereka,
meski Tuhan sebenarnya lebih Mengetahui hal itu:
"Apakah yang diucapkan oleh hamba-hamba-Ku itu?"

Para malaikat menjawab:
"Mereka itu bersama-sama bertasbih menyucikan Engkau,
mereka bertakbir menyebut kebesaran Engkau,
mereka bertahmid memuji Engkau,
mereka bertamjid mengagungkan.

Tuhan berfirman lagi:
"Adakah mereka itu dapat melihat Aku?"

Malaikat menjawab:
"Tidak, demi Allah, mereka itu tidak melihat Engkau."

FirmanNya:
"Bagaimanakah sekiranya mereka dapat melihat Aku?"

Dijawab:
"Andaikata mereka melihat Engkau,
tentulah mereka akan lebih giat ibadatnya itu kepada-Mu,
lebih memaha-agungkan padaMu,
juga lebih banyak pula bertasbih pada-Mu."

FirmanNya:
"Apakah yang mereka minta itu?"

Dijawab:
"Mereka meminta syurga."

FirmanNya:

"Adakah mereka pernah melihat syurga?"

Dijawab:
"Tidak, demi Allah, ya Tuhan,
mereka tidak pernah melihat syurga itu."

Firman-Nya:
"Bagaimanakah andaikata mereka dapat melihatnya?"

Dijawab:
"Andaikata mereka pernah melihatnya,
tentulah mereka akan lebih giat memperoleh syurga,
lebih meraihnya dan lebih besar keinginannya kepada syurga."

Firman-Nya:
"Mereka memohonkan perlindungan apa?"

Dijawab:
"Mereka mohon perlindungan terhadap neraka."

Firman-Nya:
"Adakah mereka pernah melihat neraka?"

Dijawab:
"Tidak, demi Allah mereka tidak pernah melihatnya."

Firman-Nya:
"Bagaimanakah andaikata mereka pernah melihatnya?"

Dijawab:
"Andaikata mereka pernah melihatnya,
tentulah mereka akan lebih menghindarinya,
karena sangat takutnya pada neraka itu."

FirmanNya:
"Kini Aku hendak mempersaksikan kepadamu semua,
bahwasanya Aku telah mengampuni mereka itu."

Ada salah satu di antara para malaikat itu berkata:
"Di kalangan orang-orang yang berzikir itu...
ada seorang yang sebenarnya tidak termasuk golongan mereka;
ia bergabung karena kebetulan melewatinya...
ketika sedang menuju sesuatu keperluan yang lain."

Allah berfirman:
"Mereka adalah sekawanan & sekedudukan,
dan tidak akan celakalah orang yang bergabung menemani mereka itu,
yakni orang pendatang itupun memperoleh pengampunan pula."

(Muttafaq 'alaih)

Senin, 11 Juni 2012

Sahabatku…

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Bissmillahhirahmannirrahiim...
Allah subhanahu wata'ala berfirman…
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat
Dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu.
Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
[QS. 20 – Thaahaa : 132]

Sahabatku…
“Ingatlah…
Sesungguhnya Allah telah menjamin rezeki hamba_hambanya…
tetapi…
Mengapa kita masih tetap bingung
Dan gelisah...
Bahkan kita mampu mengejarnya tanpa
mengenal waktu-NYA…???”

Allah subhanahu wata'ala berfirman…
”Tidak ada satu binatang melatapun dibumi ini melainkan Allahlah yang mengatur rezekinya.”
( QS. 11 – Huud : 6 )

Sahabatku…
“dan ingatlah juga…
Sesungguhnya Allah tidak menjamin surga bagimu…
Tetapi…
Mengapa kalian tidak tampak bingung dan gelisah…
Malah terlihat tenang dan santai…
Bahkan kita selali membuang-buang
waktu yang telah diberikan-NYA…

Sahabatku...
Janganlah kita terpedaya (dengan segala macam amalanmu)...”
Allah subhanahu wata'ala berfirman…
“- Katakanlah:
"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya...?"
‘- Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
Sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-baiknya.
‘- Mereka itu orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia.
Maka hapuslah amalan-amalan mereka,
Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.”
( QS. 18 – Al Kahfi : 103, 104, 105 )

Sahabatku…
“ketahulilah yang selamat hanyalah
sedikit...
Sesungguhnya tipuan dunia akan hilang…
Semua kenikmatan selain surga
Maka akan sirna…
Dan semua keususahan selain neraka adalah keselamatan…”

Allah subhanahu wata'ala berfirman…
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat
Sajalah disempurnakan pahalamu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga,
Maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan...”
( QS. 3 – Ali Imran : 185 )

Sahabatku…
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda…
”Seandainya kamu sekalian benar-benar tawakkal kepada Allah…
Niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian…
Sebagaimana DIA memberi rezeki kepada burung…
Dimana burung itu keluar pada waktu pagi dengan perut kosong (lapar)…
Dan pada waktu sore ia kembali dengan perut kenyang…”
( HR.At-Tirmidzy(4/2344 )
… Ibnu Majah (2/4164)
… Dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak(4/318)
…Dan dia berkata…
”hadits ini hasan shahih…”
Dan disepakati oleh Adz-Dzahaby )

Sahabatku yang aku cintai....

KEUTAMAAN SHALAT FARDHU

KEUTAMAAN SHALAT FARDHU

Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya…
shalat itu suatu kewajiban,
yang telah ditentukan waktunya,
(diwajibkan) untuk orang-orang beriman. [1]
Bersabda Nabi s.a.w.:
Lima shalat diwajibkan Allah kepada segala hamba.
Maka barangsiapa mengerjakan semuanya;
dan tidak menyia-nyiakan sesuatu apa pun dari padanya.
sebagai meringan-ringankan haknya,
niscaya adalah untuknya pada Allah suatu janji masuk surga.
Dan barangsiapa tidak mengerjakan semuanya,
maka tiadalah baginya pada Allah suatu janji.
Jika dikehendakioleh Allah niscaya diadzabkannya,
dan jika dikehendaki-Nya niscaya dimasukkannya ke dalam surga. [2]
Bersabda Nabi s.a.w.:
Perumpamaan shalat yang lima waktu adalah...
seumpama sebuah sungai yang airnya jernih meluap-luap,
di depan pintu seseorang dari kalian.
(Dengan air itu) ia mandi padanya lima kali se hari.
Bagaimana pendapatmu?
Apakah masih ada kotoran daki di tubuhnya?
Para sahabat menjawab, ”Tidak ada sedikit pun”
Lalu sahut Nabi s.a.w.,
”Sesungguhnya shalat yang lima itu,
menghilangkan dosa sebagaimana air menghilangkan daki.” [3]
Nabi s.a.w. bersabda:
Sesungguhnya shalat-shalat itu menghapus dosa,
(yaitu dosa) yang terjadi di antaranya,
selama bukan (akibat dari melakukan) dosa besar. [4]
Nabi s.a.w. bersabda:
Barang siap menjumpai Allah (di akhirat nanti),
sedangkan dia (di dunia) menyia-nyiakan shalat,
maka segala kebajikannya tidak diperdulikan Allah. [5]
Bersabda Nabi s.a.w.:
Shalat itu tiang agama.
Barangsiapa meninggalkan shalat,
maka ia telah meruntuhkan agama. [6]
Seseorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:
Amalan apakah yang lebih utama?
Nabi s.a.w. pun menjawab,
”Shalat (yang dikerjakan) pada awal waktunya.”
Barangsiapa memelihara shalat yang lima itu;
dengan (cara) menyempurnakan bersuci,
dan (dikerjakan di awal) waktunya,
niscaya jadilah shalat itu ”nur” baginya,
dan pembuktian pada hari Kiamat.
Dan barangsiapa menyia-nyiakan (shalat)nya,
niscaya dibangkitkan ia beserta Fir’aun dan Haman.
Kunci surga itu shalat.
Tiada diwajibkan oleh Allah kepada makhluk-Nya sesudah tauhid yang lebih disukai Allah selain shalat.
Jika ada sesuatu yang lain yang lebih disukai-Nya dari shalat,
niscaya telah beribadah dengan dia para malaikat-Nya.
Para malaikat itu sebagian ruku’,
sebagian (ada yang) sujud,
sebagian (ada yang) berdiri,
dan sebagian (ada yang) duduk.
Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja,
maka kufurlah dia.
Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja,
maka terlepaslah ia dari tanggungan Muhammad s.a.w. [7]
Nabi s.a.w. bersabda:
Barangsiapa mengerjakan shalat pada waktunya,
dan menyempurnakan wudhunya,
menyempurnakan ruku’nya,
(menyempurnakan) sujudnya,
dan (menyempurnakan) khusyu’nya,
niscaya shalat itu naik dengan warna putih bersih,
seraya (si shalat) mengatakan (kepada yang mengerjakan shalat):
”Kiranya Allah menjaga engkau,
sebagaimana engkau telah menjaga aku!”
Barangsiapa mengerjakan shalat bukan pada waktunya,
dan tidak melengkapkan wudhunya,
tidak menyempurnakan ruku’nya,
(tidak menyempurnakan) sujudnya,
dan (tidak menyempurnakan) khusyu’nya,
niscaya shalat itu naik dengan warna hitam gelap,
seraya (si shalat) mengatakan:
”Disia-siakanlah engkau oleh Allah,
sebagaimana engkau telah menyia-nyiakan aku!”
Sehingga apabila dikehendaki Allah dengan shalat itu,
(shalat itu) dilipatkan sebagaimana melipat kain yang buruk,
maka dilemparkanlah shalat (yang buruk itu) ke wajahnya.
Sejahat-jahatnya manusia mencuri,
adalah orang yang mencuri dari shalatnya. [8]
_______________________
[1] QS an-Nisa’ 4:103
[2] HR Imam Malik, Ahmad
[3] HR Imam Muslim
[4] HR Imam Muslim
[5] HR Imam Thabrani
[6] HR al-Bayhaqi
[7] HR Imam Ahmad
[8] HR Imam Ahmad dan al-Hakim


SEKELUMIT RAHASIA ZIARAH KUBUR

Secara umum, berziarah kubur hukumnya sunnah terutama demi mengingat kematian (dzikrul maut) dan mengambil pelajaran (tafakur). Ziarah ke kubur orang-orang shaleh disunnahkan demi memperoleh keberkahan dan I’tibar.
Rasulullah s.a.w. pernah melarang ziarah kubur, tetapi kemudian mengizinkan hal itu. Diriwayatkan ‘Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, “Aku perbah melarang kalian dari ziarah kubur tetapi sekarang berziarahlah karena hal itu akan mengingatkan kalian terhadap akhirat. Akan tetapi janganlah mengucapkan kata-kata fitnah.” [1]

Seseorang yang menziarahi kuburan orang tuanya di hari Ju’mat merupakan baktinya kepada orang tuanya itu, dalam hal ini Rasulullah s.a.w. bersabda, “Barangsiapa menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah seorang di antara mereka setiap hari Jum’at, maka dosa-dosanya akan diampuni dan dicatat sebagai anak yang berbakti kepada mereka.” [2]

Seseorang yang menyesal menyadari telah durhaka kepada kedua orangtuanya dan ia belum sempat meminta maaf dan berbakti kepada mereka karena keduanya atau salah satu telah meninggal dunia, maka sebagai kesempatan baginya adalah selalu mendoakan bagi kedua orangtuanya. Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sesungguhnya, seseorang mungkin ditinggal mati oleh kedua orangtuanya dalam keadaan durhaka kepada mereka, tetapi jika berdoa bagi mereka setelah keduanya meninggal, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang berbakti kepada orangtuanya.” [3]

Seseorang yang menziarahi kubur nabiyullah Muhammad s.a.w. di Madinah, maka dipastikan mendapatkan syafa’at dari beliau s.a.w. di akhirat, dalam hal ini Rasulullah s.a.w. bersabda, “Syafaatku wajib bagi setiap orang yang berziarah ke makamku.” [4]


Beliau s.a.w. juga bersabda, “Barangsiapa berziarah kepadaku di Madinah, dengan mengharap pahala dari Allah, maka aku (Muhammad s.a.w.) akan memberinya syafa’at dan bersaksi untuknya di hari Kiamat.” [5]

Sebuah atsar dari Abu Hurairah, “Jika seseorang melewati kuburan orang yang dikenalnya dan mengucapkan salam kepadanya, maka dia (jiwa si mayit) akan menjawab. Kemudian jika dia melewati kuburan orang yang tidak dikenalnya dan mengucapkan salam kepadanya, maka ucapan salamnya akan dijawab.”
____________________
[1] HR al-Hakim
[2] HR Thabrani
[3] HR Ibn Abi’l-Dunya
[4] HR Al-Hakim al-Tirmidzi
[5] HR Bayhaqi

KISAH ANAK YANG TAAT ~~~♥

 

Sebagai seorang anakyang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan nama sebenarnya), mengajak
ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara material, mereka memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji.
Segala kelengkapan sudah disiapkan.

Ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Keadaan keduanya sehat walafiat, tak kurang satu apapun.. Tiba harinya mereka melakukan thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan Semesta Alam.

Labaik Allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya Allah’.

Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, ‘Ummi undzur ila Ka’bah (Bu, lihatlah Ka’bah).’ Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi dia terdiam.

Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya. Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak
mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.

Padahal, tak ada masalah dengan kesihatan matanya. Beberapa minit yang lalu dia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya.

Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitullah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala
kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.

Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugerah-Nya, dengan menatap Ka’bah, kelak. Anak yang soleh itu berniat akan kembali membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya.

Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat Ka’bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak dapat melihat Ka’bah. Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya.

Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka’bah. Setiap berada di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap. Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.Hasan tak habis fikir, dia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan Ka’bah.

Padahal, setiap kali berada jauh dari Ka’bah, penglihatannya selalu normal. Dia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperlakukan ibunya, sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk dalam dirinya. Akhirnya
diputuskannya untuk mencari seorang alim ulama, yang dapat membantu permasalahannya.

Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal kerana kesohlehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat). Tanpa kesulitan
berarti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud. Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang soleh ini. Ulama itu mendengarkan dengan saksama, kemudian meminta agar Ibu Hasan perlu menelefonnya. Anak yang berbakti ini pun pulang. Setibanya di tanah kelahirannya, dia meminta
ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabitersebut.

Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun menelefon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah suci.

Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali, mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa lalu, sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah.

Sarah diminta untuk bersikap terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. ‘Anda harus berterus-terang kepada saya, karana masalah anda bukan masalah senang,’ kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian dia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi ulama itu tidak mendapat sedikitpun khabar dari Sarah.

Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah menelefon. ‘Ustaz, waktu masih muda, saya bekerja sebagai jururawat dirumah sakit,’ cerita Sarah akhirnya. ‘Oh, bagus….. Pekerjaan jururawat adalah pekerjaan mulia,’ potong ulama itu. ‘Tapi saya mencari uang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara saya itu halal atau haram,’ ungkapnya terus terang. Ulama itu terkejut. Ia tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian.

Disana…..’ sambung Sarah, ‘Saya sering kali menukar bayi, karana tidak semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya perempuan,
dengan imbuhan uang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan mereka.’

Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah. ‘Astagfirullah. ……’ betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang diberi amanah Allah untuk melahirkan anak. bayangkan, betapa banyak keluarga yang telah dirusaknya, sehingga tidak jelas nasabnya. Apakah Sarah tidak tahu, bahwa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat penting. Jika seorang bayi
ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak jelas.

Padahal, nasab ini sangat menentukan dalam perkawinan, terutama dalam masalah mahram atau muhrim, iaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi. ’Cuma itu yang saya lakukan,’ ucap Sarah. ‘Cuma itu ?’ tanya ulama terperanjat. ‘Tahukah anda bahawa perbuatan anda itu dosa yang luar biasa, betapa banyak keluarga yang sudah anda hancurkan!’. ucap ulama dengan nada tinggi. Lalu apa lagi yang Anda kerjakan? ‘tanya ulama itu lagi sedikit kesal.

’Di rumah sakit, saya juga melakukan tugas memandikan orang mati. 'Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia,’ kata ulama. ‘Ya, tapi saya memandikan orang mati karana ada kerja sama dengan tukang sihir. ’ ‘Maksudnya?’ tanya ulama tidak mengerti. ‘Setiap saya bermaksud menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam tanah. Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati. ’Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa, saya memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan
lain-lain ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti terpental, tidak hendak masuk, walaupun saya sudah menekannya dalam-dalam.

Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya cubalagi begitu seterusnya berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan.’ Mendengar pertuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak marah.

‘Cuma itu yang kamu lakukan ?’. ‘Masya Allah….!!! Saya tidak dapat bantu anda. Saya angkat tangan. ’Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya ada seorang manusia, apalagi dia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu tega, begitu keji.
Tidak pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan
sekeji itu. Akhirnya ulama itu berkata, ‘Anda harus memohon ampun kepada Allah, kerana hanya Dialah yang dapat mengampuni dosa Anda.’

Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian ulama tidak mendengar khabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia mendapat kabar dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap Sarah telah bertaubat
atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang kepadanya. Kerana tak juga memperoleh
khabar, ulama itu menghubungi keluarga Hasan di Mesir.
Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama menanyakan khabar Sarah, ternyata khabar duka yang diterima ulama itu. ‘Ummi sudah meninggal dua hari setelah menelefon ustad,’ ujar Hasan. Ulama itu terkejut mendengar khabar tersebut. ‘Bagaimana ibumu meninggal, Hasan ?’. tanya ulama itu.
Hasan pun akhirnya bercerita : Setelah menelefon ulama, dua hari kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia.. Yang mengejutkan adalah peristiwa
penguburan Sarah. Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas izin Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu berulang kembali. Tanah yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa itu berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun penghantar jenazah yang menyedari bahwa tanah itu kembali rapat.

Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para penghantar yang menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan perbuatan si mayat.

Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus-asa kerana pekerjaan mereka tak juga selesai. Siang pun berlalu, petang menjelang, bahkan sampai hampir
maghrib, tidak ada satu pun lubang yang berhasil digali. Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan saja tergeletak dihamparan tanah kering kerontang.

Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur.. Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di tanah perkuburan seorang diri. Dengan izin Allah, tiba-tiba berdiri seorang laki-laki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orang Mesir.

Lelaki itu tidak tampak wajahnya, kerana terhalang tutup kepalanya yang menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata padanya,’
Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!’. kata orang itu. Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu akan menunggui jenazah ibunya. Syukur-syukur menggali lubang dan kemudian mengebumikan ibunya. ‘Aku minta supaya kau jangan menengok ke belakang, sampai tiba di rumahmu, ‘pesan lelaki itu. Hasan mengangguk, kemudian ia meninggalkan
pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi pemakaman, terselip keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan jenazah ibunya.

Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan, melihat jenazah ibunya sudah dilahap api, kemudian api itu menyelimuti seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan. Dengan langkah seribu, dia pun bergegas meninggalkan tempat itu. Demikian yang diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa separuh wajahnya yang tertampar
api itu kini berbekas kehitaman kerana terbakar.

Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan Hasan. Dia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan khusyuk dan meminta
ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan, apa yang
telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu. Ulama itu meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun dengan sungguh-sungguh,
maka bekas luka di pipinya dengan izin Allah akan hilang.

Benar saja,tak berapa lama kemudian Hasan kembali memberitahu ulama itu, bahwa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa, semakin hari bekas kehitamannya hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh Allah SWT

♥♥Ku Tunggu Pinanganmu Dengan Al-Qur'an♥♥

 

Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


♥♥Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak.. tidak akhi,kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


Akhina..
♥♥Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu.
Engkaupun sebenarnya tau,hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syetan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


Akhina
♥♥Jagalah sikapmu pada kami,maka akankami jaga sikapku padamu,kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami,cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhoan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridho pada kami. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


Akhina..
♥♥Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami,santun kami untuk menjaga iffah . Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami,bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh,Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


Akhina..
♥♥kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasan nya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kamiakan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


Akhina..
♥♥Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar,tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga ke imanan,bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


♥♥Sungguh,kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati,tapi kami tak akan mengobral pesona kami hanya karna cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syetan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami,jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Ijinkan kami menjaga hatimu,agar kita bisa menjelang bersama Jannah Nya.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu dengan Al-Qur'an..


♥♥“Wahai jika engkau memiliki cinta
Dan telah terdorong dengan kerinduan
Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat
Karna kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru
Ketika mereka menyeru..!!
Maka katakanlah,kami penuhi panggilanmu.
Seribu kali dengan sempurna
Janganlah kau berpaling
Hanya karna melihat gerimis
Jika engkau melihatnya “( Fii Zilalil Mahabbah )”
´
Semoga bermanfaat...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫




Jazakumullahu Khayran Wa Barakallahu Fiikum
•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥*ღ☆ღ* •*¸.¤* ღ.¸*• ღ☆


❀Salam Santun Erat Silaturahmi dan Ukhuwah Fillah❀