Jumat, 08 Februari 2013

Cara Memperlakukan Istri


“Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut.  Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)
Menikah adalah fitrah manusia. Rasulullah saw. menyebut menikah sebagai sunahnya. Bahkan, Nabi berkata, siapa yang membenci sunahnya, tidak termasuk dalam golongannya.
Setiap kita, pasangan muslim dan muslimah yang melakukan pernikahan, paham betul bahwa tujuan menikah yang utama adalah untuk mendapatkan ridha Allah. Setelah itu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawahdah wa rahmah dan meneruskan keturunan dengan memperoleh anak-anak yang saleh dan salehah. Kita juga menyadari bahwa lembaga keluarga yang kita bentuk adalah wadah untuk melaku proses perubahan, baik untuk diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Sepasang suami-istri yang dipersatukan oleh ikatan pernikahan juga sadar bahwa keluarga adalah organisasi kecil yang memiliki aturan dalam pengelolaannya. Karena itu, sepasang suami-istri harus bisa memahami hak dan kewajiban dirinya atas pasangannya dan anggota keluarga lainnya.
Sepasang suami-istri dalam berinteraksi di rumah tangga sepatutnya melandasi hubungan mereka dengan semangat mencari keseimbangan, menegakkan keadilan, menebar kasih sayang, dan mendahulukan menunaikan kewajiban daripada menuntut hak.
Kewajiban seorang istri terhadap suaminya adalah pertama, mentaati suami. Namun, dalam mentaati suami juga ada batasannya. Batasan itu adalah seperti yang disabdakan Rasulullah saw., “Tidak ada ketaatan terhadap makhluk untuk bermaksiat kepada Allah, Sang Pencipta.”
Kewajiban seorang istri terhadap suami yang kedua adalah menjaga kehormatan dirinya, suami, dan harta keluarga. Ketiga, mengatur rumah tangga. Keempat, mendidik anak-anak. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda, “Wanita adalah pengasuh dan pendidik di rumah suami, dan bertanggung jawab atas asuhannya.” Keluarga adalah prioritas seorang istri, meski tidak ada larangan baginya untuk melakukan peran sosialnya di masyarakat seperti berdakwah, misalnya.
Dan kewajiban lain seorang istri kepada suaminya adalah berbuat baik kepada keluarga suami.
Sedangkan kewajiban seorang suami kepada istrinya adalah pertama, membayar mahar dengan sempurna. Kedua, memberi nafkah. Rasulullah saw. bersabda, “Takutlah kepada Allah dalam memperlakukan wanita, karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah dan kamu halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah; dan kewajiban kamu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik.”
Ketiga, suami wajib memberi perlindungan kepada istrinya. Keempat, melindungi istri dari siksa api neraka. Ini perintah Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman, selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Kewajiban keempat, mempergauli istri dengan baik. Allah berfirman, “Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nisa: 19)
Rasulullah saw. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (Tirmidzi)

Muasyarah bil ma’ruf
Di ayat 19 surat An-Nisa di atas, Allah swt. menggunakan redaksi “muasyarah bil ma’ruf”. Makna kata “muasyarah” adalah bercampur dan bersahabat. Karena mendapat tambahan frase “bil ma’ruf”, maknanya semakin dalam. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menulis makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan “perbaikilah ucapan, perbuatan, penampilan sesuai dengan kemampuanmu sebagaimana kamu menginginkan dari mereka (pasanganmu), maka lakukanlah untuk mereka.”
Sedangkan Imam Qurthubi dalam tafsirnya menerangkan makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Pergaulilah istri kalian sebagaimana perintah Allah dengan cara yang baik, yaitu dengan memenuhi hak-haknya berupa mahar dan nafkah, tidak bermuka masam tanpa sebab, baik dalam ucapan (tidak kasar) maupun tidak cenderung dengan istri-istri yang lain.”
Adapun Tafsir Al-Manar menerangkan makna  ”muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Wajib atas orang beriman berbuat baik terhadap istri mereka, menggauli dengan cara yang baik, memberi mahar dan tidak menyakiti baik ucapan maupun perbuatan, dan tidak bermuka masam dalam setiap perjumpaan, karena semua itu bertentangan dalam pergaulan yang baik dalam keluarga.”
Di antara bentuk perlakuan yang baik adalah melapangkan nafkah, meminta pendapat dalam urusan rumah tangga, menutup aib istri, menjaga penampilan, dan membantu tugas-tugas istri di rumah.
Salah satu hikmah Allah swt. mewajibkan seorang suami ber-muasyarah bil ma’ruf kepada istrinya adalah agar pasangan suami-istri itu mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Karena itu, para ulama menetapkan hukum melakukan “muasyarah bil ma’ruf” sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh para suami agar mendapatkan kebaikan dalam rumah tangga.
Karena itu, para suami yang mendambakan kebaikan dalam rumah tangganya perlu mendalami tabiat perempuan secara umum dan tabiat istrinya secara khusus. Jika menemukan ada sesuatu yang dibenci dalam diri istri, demi kebaikan keluarga temukan lebih banyak kebaikan-kebaikannya. Suami juga harus tahu apa perannya dalam rumah tangga. Dan, jangan pernah mencelakan istri dengan kekerasan, baik secara fisik maupun mental. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.,” Apa hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan apa yang kamu makan , memberi pakaian apa yang kamu pakai, tidak menampar mukanya, tidak membencinya serta tidak boleh memboikotnya.”
Bagaimana jika timbul perselisihan? Cekcok antara suami-istri adalah hal yang manusiawi. Jika Rasulullah saw. memberi toleransi waktu tiga hari bagi dua orang muslim saling mendiamkan satu sama lain, alangkah baiknya jika suami-istri saling mendiamkan di pagi hari, di malam harinya sudah bisa saling senyum lagi. Kenapa?
Sebab, pasangan suami-istri muslim dan muslimah paham betul bahwa perselisihan mereka adalah gangguan Iblis. Rasulullah saw. pernah menerangkan kepada para sahabat, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian dia mengirim pasukannya, maka yang paling dekat kepadanya, dialah yang paling besar fitnahnya. Lalu datanglah salah seorang dari mereka seraya berkata: aku telah melakukan ini dan itu, Iblis menjawab, kamu belum melakukan apa-apa. Kemudian datang lagi yang lain melapor, aku mendatangi seorang lelaki dan tidak akan membiarkan dia, hingga aku menceraikan antara dia dan istrinya, lalu Iblis mendekat seraya berkata, “Sangat bagus kerjamu” (Muslim)
Begitulah, Iblis menjadikan menceraikan pasangan suami-istri sebagai prestasi tertinggi tentaranya. Karena itu, Islam mencegah perbuatan yang bisa menyebabkan perselisihan suami-istri. Karena itu, jika cekcok dengan pasangan hidup Anda, segera selesaikan masalahnya. Upayakan selesaikan masalah rumah tangga sendiri. Jangan menghadirkan pihak ketiga. Jika belum selesai juga, hadirkan seseorang yang bisa menjadi hakim yang bisa diterima kedua belah pihak.
Seiring dengan panjangnya perjalanan waktu dan lika-liku kehidupan, kadang ikatan pernikahan mengkendur. Karena itu, perkuat lagi ikatan itu dengan mengingat-ingat kembali tujuan pernikahan. Bangun komunikasi yang positif. Komunikasi adalah kunci keharmonisan. Karena itu, pahami betul cara berkomunikasi pasangan Anda. Dan, hidupkan syuro dalam keluarga. Bahkan untuk urusan kecil sekalipun perlu dibicarakan bersama. Insya Allah, Allah swt. akan memberi kebaikan yang banyak dalam keluarga Anda. Amin.

Komunikasi Efektif Suami Istri


Ilustrasi (blogspot.com/kembarasalik)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai pasangan suami istri yang terjebak dalam konflik berkepanjangan, hanya karena sebab yang sepele dan remeh. Mereka tidak mampu mengungkapkan keinginan dan perasaan secara lancar kepada pasangannya, yang berdampak muncul salah paham dan memicu emosi serta kemarahan pasangan. Ini menunjukkan adanya komunikasi yang tidak lancar, sehingga berpotensi merusak suasana hubungan antara suami dengan istri.
Ternyata, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan rumah tangga. Gagal berkomunikasi bisa mengancam keutuhan sebuah keluarga, bahkan sampai ke tingkat perceraian. Sebenarnya apakah maksud komunikasi, dan bagaimana agar bisa berkomunikasi secara efektif kepada pasangan?
Makna Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan atau perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Komunikasi juga bermakna sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. (B S Wibowo, 2002).
Yang dimaksud dengan komunikasi efektif adalah sebuah bentuk komunikasi dimana pesan yang disampaikan berhasil mencapai sasaran dengan feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan. Jika suami menghendaki “Aku ingin dibuatkan teh panas manis”, maka istri mengerti persis setingkat apa panasnya dan seperti apa tingkat kemanisannya. Jika istri membuatkan kopi pahit, maka jelas ini bentuk komunikasi yang terdistorsi secara berlebihan.
Jika istri menghendaki, “Aku ingin engkau perhatikan”, maka suami mengerti persis bentuk perhatian seperti apa yang diinginkan istri dan menyenangkan hati istri. Jika suami justru pergi meninggalkan rumah dengan marah, ini menandakan proses komunikasi yang terlalu jauh menyimpang.
Pondasi Utama
Jauh sebelum berpikir tentang upaya membangun komunikasi efektif, hal yang pertama kali harus dimiliki adalah menciptakan visi keluarga yang jelas. Suami dan istri harus memiliki cita-cita besar (vision) yang terang benderang, dan menjadi sebuah ikatan moral yang kokoh untuk diwujudkan dalam kehidupan. Visi inilah yang akan menuntun arah perjalanan kehidupan keluarga agar tidak menyimpang dan tidak berbalik arah.
Visi keluarga adalah surga. Ingin mendapatkan kebahagiaan kehidupan di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Mendapatkan surga dunia dalam rumah tangga, dan mendapatkan surga akhirat di taman keabadian yang dijanjikan-Nya. Inilah visi yang sangat kokoh, yang mengikat kehidupan keluarga menuju kepada muara yang sangat jelas dan indah.
Dengan visi ini, suami dan istri akan selalu berusaha membahagiakan pasangannya. Selalu berusaha untuk menciptakan keluarga yang bahagia, dan bersama masuk surga.
10 Prinsip Komunikasi Efektif
Ada banyak orang berkomunikasi, namun tidak mendapatkan tanggapan seperti yang diharapkan. Ternyata pesan tidak sampai kepada pasangan, atau pesan sampai kepada pasangan tetapi dengan terdistorsi. Dampaknya komunikasi tidak pernah nyambung dan masing-masing merasa tidak nyaman dalam berkomunikasi. Hal ini akan mengakibatkan kemalasan dalam komunikasi dan memilih pasif.
Agar komunikasi antara suami dan istri bisa efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kedua belah pihak:
  1. Mengetahui ragam komunikasi, dari berbicara, menulis, hingga menyampaikan pesan lewat berbagai media
  2. Bersikap empati. Memposisikan diri Anda pada situasi perasaan dan pikiran yang sedang dialami pasangan.
  3. Fleksibel, komunikasi kadang memerlukan suasana dan gaya serius, namun ada kalanya lebih efektif menggunakan suasana dan gaya yang santai
  4. Memahami bahasa nonverbal. Kadang ekspresi wajah dan bahasa tubuh pasangan Anda sudah mengisyaratkan sesuatu pesan
  5. Jadilah pendengar yang baik. Jangan menguasai komunikasi dengan terlalu banyak bicara dan tidak mau mendengar
  6. Egaliter, hilangkan sekat pembatas antara Anda dengan pasangan yang menghalangi  kehangatan komunikasi
  7. Hindarkan kalimat dan gaya yang menyakiti hati pasangan, atau menyinggung perasaannya
  8. Sampaikan pesan dengan lembut dan bijak. Jangan berlaku kasar dalam komunikasi
  9. Gunakan bahasa dan media yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi saat melakukan komunikasi
  10. Pilih waktu, suasana dan tempat yang tepat untuk mendukung kelancaran berkomunikasi.
Demikianlah sepuluh prinsip komunikasi efektif antara suami dan istri. Semoga kita semua mampu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Aamiin.

Kamis, 07 Februari 2013

Apakah Istri Anda Cerewet? Itu Normal

Ilustrasi. (inet)
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan banyak suami yang heran dengan sikap dan perilaku istrinya. Menurut para suami, istri mereka terlalu banyak bicara. Ungkapan seperti ini sering didengar oleh para konselor keluarga:
“Istri saya itu orangnya aneh banget. Maunya ngomong terus, hal-hal yang tidak penting saja diomongkan”, kata seorang suami.
“Istri saya itu orangnya sangat cerewet. Semua dikomentari, seakan tidak ada hal yang benar dari diri saya”, kata suami yang lain.
“Saya heran, apa tidak sebaiknya dia itu diam saja, tidak usah banyak bicara”, ujar suami yang lain.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Sebenarnya para suami hanya kurang memahami dan mengerti karakter umum perempuan. Ada hal yang membuat lelaki dan perempuan memang berbeda, karena memiliki susunan otak yang tidak sama. Allan dan Barbara Pease menceritakan bahwa kebanyakan perempuan memiliki susunan otak yang membuatnya bisa menang berbicara dan menang mengomel dibanding semua lelaki. Bagian otak perempuan yang digunakan untuk berbicara dan berbahasa lebih banyak dibanding pada otak laki-laki.
Hal ini membuat dua sudut pandang yang berbeda. Di mata perempuan, laki-laki tampak tidak banyak bicara. Sedangkan di mata laki-laki, perempuan tampak tidak bisa diam. Menurut kaum perempuan, laki-laki banyak diam sampai hal-hal penting saja tidak dibicarakan. Menurut laki-laki, para perempuan terlalu banyak bicara, sampai hal-hal yang tidak penting pun diomongkan.
Otak perempuan memiliki susunan yang memungkinkannya memiliki kemampuan “jalur majemuk”. Perempuan bisa bermain lempar empat atau lima bola sekaligus. Perempuan dapat menjalankan program komputer sambil berbicara di telepon dan mendengarkan pembicaraan kedua yang berlangsung di belakangnya; sambil minum secangkir teh hangat.
Perempuan dapat berbicara mengenai beberapa hal yang tidak berhubungan dalam satu percakapan, dan menggunakan lima jenis suara untuk mengganti pokok pembicaraan atau memberi tekanan pada suatu hal tertentu. Laki-laki hanya mampu mendengarkan tiga dari banyak suara tersebut, sehingga laki-laki sering kehilangan alur cerita pada waktu mendengarkan perempuan berbicara.
Perempuan Sulit Berbicara To The Point
Dengan struktur otak yang “jalur majemuk” tersebut, rata-rata kaum perempuan sulit berbicara to the point. Pembicaraannya selalu berkembang, sebagaimana tampak dalam percakapan antara Dewa dengan istrinya, Ratih.
Dewa: Apakah Desy akan datang pada agenda liburan Tahun Baru besok?
Ratih: Desy bilang kemungkinan akan datang, tergantung kondisi order kue yang sekarang tengah menurun karena situasi ekonomi yang tengah labil. Sedangkan Ratna mungkin tidak datang karena Arya harus periksa ke dokter spesialis. Katanya Bambang tengah kehilangan pekerjaan, jadi dia sedang berusaha mencari pekerjaan baru, dan Sony tidak mendapatkan izin cuti. Bosnya ketat sekali. Desy bahkan mungkin datang lebih awal, supaya bisa mempersiapkan acara dan berbelanja berbagai keperluan, termasuk membelikan kado bagi pernikahan Ema. Mungkin sebaiknya kita nanti mengantar Desy untuk……”
Dewa: Apakah itu artinya “datang” atau “tidak”?
Ratih: Iya, tapi juga masih tergantung dengan kondisi Diana, apakah mobilnya bisa dipinjam atau tidak, karena semenjak mobil barunya dipakai Erik, Diana selalu mengeluhkan mobilnya yang tua dan sering masuk bengkel….. Bla bla bla…”
Dewa merasa hanya bertanya sebuah pertanyaan sederhana, dan mestinya bisa dijawab ringkas dengan “datang” atau “tidak datang”. Bukankah sekadar bertanya, “Apakah Desy akan datang pada acara pertemuan keluarga besok?” Mengapa jawabannya begitu panjang dan menghubungkan dengan banyak orang serta banyak kondisi yang tidak ditanyakan?
Yang ditanyakan Dewa hanya soal Desy, namun Ratih menjawab dengan menyebut tujuh nama orang lainnya, dengan beraneka topik yang menyertainya.
Laki-laki Suka Berbicara To The Point
Sementara otak laki-laki tersusun dalam bentuk “jalur tunggal”. Rata-rata kaum lelaki hanya bisa memusatkan perhatian pada satu hal pada satu saat. Jika seorang perempuan mengajak bicara laki-laki yang tengah menyetir mobil di jalan melingkar, jalan keluar akan terlewatkan olehnya, dan laki-laki ini akan menyalahkan perempuan karena berbicara.
Jika laki-laki tengah melaksanakan satu pekerjaan di kantor, ia tidak mau diganggu dengan diajak mengobrol. Begitu mengobrol, maka pekerjaan ditinggalkan. Bahkan saat menerima telepon, laki-laki cenderung mencari tempat yang sepi karena tidak mau diganggu suara lainnya.
Konon, banyak perempuan yang merasa bahwa hanya merekalah satu-satunya orang dewasa yang berpikiran sehat dalam keluarga. Mereka merasa, suami mereka berkelakuan seperti anak-anak. Sementara kaum laki-laki menganggap istri mereka tidak bisa diajak diskusi ilmiah dan rasional, sehingga kadang suami merasa malu jika mendengar istrinya berbicara di depan orang banyak.
Dengan struktur otak yang “jalur tunggal” tersebut, menyebabkan rata-rata laki-laki lebih suka berbicara to the point. Jika ditanya satu pertanyaan, akan memberikan satu jawaban. Perhatikan dialog Dewa dengan Ratih berikut:
Ratih: Kamu tadi dari mana sih?
Dewa: Dari kantor.
Ratih: Kok pulangnya terlambat?
Dewa: Masih ada kerjaan.
Ratih: Kamu capek sayang?
Dewa: Biasalah…
Ratih: Mau aku buatkan teh panas?
Dewa: Boleh.
Sangat berbeda bukan, bagaimana cara menjawab pertanyaan? Jika Ratih ditanya satu pertanyaan, jawabannya bisa dua puluh empat poin. Sedangkan jika dewa ditanya satu pertanyaan, jawabannya juga hanya satu poin. Lelaki suka menjawab “ya” dan “tidak” secara ringkas. Perempuan suka menjawab dengan mengembangkan jawaban.
Ini semua natural dan normal. Jangan saling heran dengan pasangan Anda. Mengerti titik-titik perbedaan membuat suami dan istri semakin bisa menerima satu dengan yang lainnya. Tidak saling menyalahkan, tidak saling menjelekkan, namun berusaha selalu lebih mendekat kepada pasangan. Tidak perlu membesar-besarkan perbedaan.
Jadi, jika istri Anda cerewet, itu normal. Memang begitulah Tuhan memberikan kemampuan pada kaum perempuan. Kecerdasan linguistik kaum perempuan lebih tinggi dibanding lelaki, kosa kata kaum perempuan lebih banyak daripada lelaki. Itulah sebabnya perempuan sering disebut cerewet. Namun dengan kecerewetannya itu pulalah Tuhan mengajari anak-anak kita pandai berbicara, maka syukuri kecerewetan istri Anda.

(˙˙°●.,♥ Hati Seorang Wanita Ketika Menangis ♥,.●°˙˙)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Bila seorang wanita itu menangis di hadapanmu, itu bererti dia tak dapat menahannya lagi.

Bila kamu memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.

Bila kamu membiarkannya pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi dirinya yang dulu.

Selamanya…. Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi.

Dia menjadi lemah. Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu, tiada lagi rasa egonya.

Lelaki, bila seorang wanita pernah menangis kerana dirimu, tolong pegang tangannya dengan pengertian. Dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu.

Lelaki, Bila seorang wanita menangis keranamu. Tolong jangan mempersiakannya. Mungkin kerana keputusanmu, kau merosakkan kehidupannya. Saat dia menangis di depanmu, Saat dia menangis keranamu,lihatlah matanya…. dapatkah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakannya?

Fikirkan…. Wanita mana lagi yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang, di depanmu dan kerana dirimu..

Dia menangis bukan kerana dia lemah, dia menangis bukan kerana dia menginginkan simpati atau rasa kasihan.

Dia menangis, kerana menangis dengan diam-diam sudah tidak mampu bagi dirinya.

Lelaki, fikirkanlah tentang hal itu. Bila seorang wanita menangisi hatinya untukmu, dan semuanya kerana dirimu.

Inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya.

Hanya kau yang tahu jawabannya.. Per­timbangkanlah, kerana suatu hari nanti mungkin akan terlambat untuk menyesal, mungkin akan terlambat untuk mohon ‘MAAF’!!

Jaga dan cintailah ia sewaktu ia takut dan sendiri,Hapuslah air matanya, ketika ia merintih dan menangis, Buatlah ia tersenyum, di saat ia bersedih dan kecewa.

Rasakanlah kesedihannya, ketika ia berduka dan janganlah kau membuat hatinya hancur dan terluka,karena pada suatu saat nanti engkau akan sadar, betapa pentingnya ia saat ia telah pergi dari hatimu untuk selamanya.

Jatuh Hati


Aku tidak menyangka dengan getaran hati ini
perasaan yang begitu menggebu di dada
dari hati yang paling dalam
aneh rasanya saat dia di hadapanku aku terasa biasa

namun jika dia sudah menghilang
wajahnya selalu menggelayut dalam ingatanku
ohhh tidak….
aku jatuh hati lagi…

ya Rabb…tolong hambamu ini
agar aku tidak terjerumus dalam kemaksiatan lagi
aku tetap menunggu
di waktu yang tepat

semoga doa indahku didengar olehNya
karena Dialah yang Maha Mengetahui segalanya
apa yang terbaik untuk diriku…


Cintakah yang Membuatnya Begitu?!


Foto: :: INSYAALLAH AKU TULUNG RUSUKMU YANG HILANG ::

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Insyaallah aku adalah tulang rusukmu yang telah hilang , Aku berharap, Jika nanti Allah mempertemukan kita , Kau akan selalu membimbingku , Agar aku menjadi wanita yang solehah , Yang nantinya akan menjadi bidadarimu di syurga , Kerana aku ingin kita akan disatukan di dunia dan akhirat .

Insyaallah engkau ditakdirkan untukku , Ku harap kau boleh menjadi imam buatku dan anakku , Kau boleh menjadi pemimpin yang baik dalam rumah tangga kita .

Bila aku salah , Tegurlah aku dengan kata-katamu yang penuh dengan kelembutan dan kebijaksanaan.

Bila aku marah , Belailah rambutku dengan penuh kasih sayangmu , Agar marahku boleh berubah menjadi kelembutan.

Bila aku lupa , Ingatkanlah aku dengan penuh kasih sayang , Agar nanti kau tetap menjadi suri tauladan bagiku dan anak kita . Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu . Begitu juga diriku . Solehkan dirimu untuk diriku . Kerana . Aku ingin ke syurga bersamamu . Aamiin....

Salam santun ukhuwah penuh cinta...
Cintakah yang membuatnya begitu?
Menutup aurat dengan rapi dan indah dipandang hati?!
Cintakah yang membuatnya begitu?
Memberdayakan apapun yang dimiliki untuk membangun ranah ini?!
Cintakah yang membuatnya begitu?
Mengikrarkan diri untuk mengabdikan profesi untuk kemaslahatan umat ini?!
Cintakah yang membuatnya begitu?
Mengemis banyak hati untuk bersedia mendengarkan walau sebentar saja?!
Cintakah yang membuatnya begitu?
Berjalan peluh untuk mencapai daerah demi menyampaikan satu AyatNya?!


Namun,
Cinta jugakah yang membuatnya begitu?
Berlari pergi hanya karena takut ditinggal sang idaman hati?!
dalam ingatan kepada seorang ukhti yang memutuskan ‘pergi’


Cinta dan Rindu


Foto: (¯`*•.♥Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh♥.• *´¯)

ღღ NIKMATI SAJA HIDUP INI ღღ

♥♥ Bismilahir-Rahmanir-Rahiim ♥♥

♥♥♥♥
Nikmati saja hidupmu, wahai ukhty…
Usahlah engkau bersedih dan mengeluh,
engkau di dunia ini tak akan selamanya,
esokpun engkau akan berpulang,

kembali padaNya... menemuiNya,

Usah engkau risaukan duniamu,
akhirat yang abadi lebih mulia,
bersiaplah engkau untuknya,

Tak perlu banyak bicara,
lakukan saja yang engkau bisa,
ada Dia yang selalu melihatmu,
ada Dia yang selalu mendengar doa-doamu,
ada Dia yang setia menemanimu,

Yakinlah, engkau tak pernah sendiri lagi,
engkau bahagia bersamaNya, bukan?

Rasakanlah kehadiranNya yang setiap saat dekat denganmu,
bahkan ia lebih dekat dari urat nadimu sekalipun,

Lalu...Apalagi alasanmu untuk bersedih?
Apa lagi alasanmu untuk dapat menumpahkan keluhmu?
Apa lagi alasanmu untuk pamerkan kecengenganmu?
Apa lagi alasanmu untuk tidak berbuat, saat kesempatan berbuat begitu luas terbuka?
ia ada untuk engkau isi,
kesempatan itu untuk engkau taklukkan,

So, jangan pernah ragu lagi,
engkau sudah sangat kuat bersamaNya,
engkau sangat luar biasa dalam bimbinganNya,
engkau mampu taklukkan egomu,
engkau mampu runtuhkan kelumu,
engkau mampu robohkan karang kesombonganmu itu,
engkau mampu berlemah lembut,
engkau bisa berkasih sayang,
engkau akan selalu memiliki jiwa yang lapang,
untuk kembali menerbitkan senyumanmu,
senyuman terindah yang engkau miliki,

Yakinlah bahwa engkau mampu,
maka engkau benar-benar mampu, wahai ukhty…

Semangat berjuang!
gigih berdoa,
jangan pernah engkau lupa, ada Dia bersamamu,

Semoga engkau selalu ingat,
ada yang mengharapkan kebaikan-kebaikanmu,
kenanglah saat-saat engkau menderita,
maka engkau akan mampu berbagi di saat bahagiamu
sumbangkanlah walau sepotong senyumanmu,
sampaikanlah walau sebait nasehatmu,
bagilah walau satu kata motivasimu hari ini,
maka engkau akan bahagia…...Aamiin,

ღღ•Uhibbukum fillah•ღღ

ღღ•*Salam santun penuh ciღღ•*nta kasih karena_NYA*•ღღ

♥♥Jazzakumullahu khairan khatsiran wabarakallahu fiikum♥♥

Ketika hari kemarin…
telah berlabuh dua hati dan menjadi takdir ikatan suci…
hadirkan cinta yang berembun pagi kesejukan
cinta bertabur bintang malam kesunyian
pada hari-hari yang terlewati… dengan cinta dan rindu
Hingga aku pun tak tahu
di mana lagi harus aku letakkan rindu yang semakin menyesakkan ruang hatiku

Ketika hari ini…
ketidaksempurnaan pastikan ada
tampak pada garis-garis halus dinding istana kita…
tetap menjadi sandaran bagi jiwa dan hati nan lemah
dengan cinta dan rindu…
Hakikatnya cinta yang tetap menyatu
akan terus membangun di atas pondasi kekokohan
ke manapun… di manapun…
Akan selalu ku tulis rindu di atas angin
agar berhembus menerpamu

Ketika hari esok…
hanya pada Illahi kepasrahan bertepi…
seperti mentari yang menjanjikan terangnya
seperti melati yang menjanjikan harumnya
seperti taman bunga yang selalu memberi indah setiap waktu
cakrawala yang mencengkeram hati yang tetap pada cinta dan rindu
aku pun tahu…
akhir sebuah rindu adalah misteri yang disematkan pada sela waktu
digoreskan pada dinding nurani bernuansa pelangi
hadirkan sensasi biru ataupun kelabu
bagi kita yang merasakannya.

Dengan ridhaNya selalu… hari kemarin, hari ini dan hari esok tetap dalam cinta dan rindu

Aku Terlanjur Mencintaimu


Foto: PERINGATAN BUAT KAUM HAWA

Sesungguhnya ketahuilah bahawa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka. Begitulah maksud sepotong hadis yang ditujukan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah RA, selepas sahaja beliau kembali dari perjalanan Isra Miqraj. Rasulullah telah dipertontonkan oleh Allah SWT tentang azab di dalam neraka, dimana kaum hawa menjadi golongan yang terbesar mendapat pembalasan dan hukuman Allah SWT di akhirat nanti, nauzibillah..

Sebab musabab kenapa dan mengapa jadi demikian telah diperjelaskan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah RA dan siapakah mereka yang dimaksudkan :
Mereka yang tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan dan kesusahan, tidak sabar apabila ditimpa musibah
Mereka yang tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
Mereka yang mengkufuri nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
Mereka yang memperbanyak kata-kata yang sia-sia, banyak bicara yang tidak bermanfaat.

Aisyah r.’a telah meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…” dan Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut telah dirumuskan seperti berikut:
Bahawa wanita yang mengingkari kebajikan atau kebaikan yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
Bahawa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
Bahawa isteri yang memandang jahat dengan menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya, Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya pada hari kiamat.
Bahawa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
Bahawa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
Bahawa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun.
Bahawa wanita yang berzina akan dicambuk di hadapan semua makhluk di depan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan delapan puluh cambuk dari api.
Bahawa isteri yang mengandung baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
Bahawa isteri yang bersalin melahirkan, bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritanya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
Bahawa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Allahualam..

Aku terlanjur mencintaimu…
Kala debar jantung belum berdetak,
Kala helaan napas belum terhembus,
Kala denyut nadi belum teraba,
Kala ruh belum tertiup…

Aku terlanjur mencintaimu…
Jauh sebelum elok rupamu terbayang,
Jauh sebelum tatap bertemu,
Jauh sebelum raga berjumpa,
Bahkan jauh sebelum kutahu akan kehadiranmu…

Aku terlanjur mencintaimu…
Melalui bait-bait doa yang terpanjat,
Melalui kilauan asa yang tergantung,
Melalui warna-warni mimpi yang terlukis…

Aku terlanjur mencintaimu…
Walau sadar atas berat yang menanti,
Lemah yang bertambah-tambah,
Sakit yang kan mendera,
Dan walau tak mudah serta penuh juang,
Bahkan walau hidup harus kupertaruhkan…

Aku terlanjur mencintaimu…
Dalam penantian panjang untuk hadirmu,
Dalam kerinduan perjumpaan denganmu,
Dalam harap kehadiranmu dalam dekapku,
Wahai calon buah hatiku…
Wahai permata jiwaku…
Wahai Ananda yang menyiapkan mahkota cahaya untukku…
Memang aku terlanjur mencintaimu,
Karna cintaku pada Rabb-ku…