Jumat, 03 Februari 2012

♥♥♥♥♥♫•*¨*•...SURAT DARI ABANG..


Adekku yang kucintai karena Allah…

saat kelahiranmu dulu adalah saat yang paling bahagia bagi abang dan juga kedua orangtua kita,berbagai macam persiapan menyambutmu sebagai tanda cinta dari umi dan abi.subhanallah sekarang engkau telah beranjak dewasa adikku,engkau telah melewati masaa kanak-kanak dalam kasih sayang abi dan umi,masa remaja kini kau sudah mulai berpakaian putih dan rok abu-abu.ya..engkau telah menjadi seorang remaja adikku,betapa abang bersyukur abi dan umi selalu mendidik kita untuk mengenal Allah dan syari’atnya ditengah banyaknya para orangtua yang tidak peduli dengan aqidah anaknya,maka adikku kita patut bersyukur ‘kata Allah siapa yang bersyukur maka Allah akan tambahkan nikmatnya.Adikku! entah kenapa terkadang terselip rasa cemas dalam hati abang ,akan kah adikku yang semata wayang melewati masa remajanya dengan “sukses”? adikku,jagalah dirimu dari mengumbar aurat didepan yang bukan muhrimmu,coba nanti adik baca lagi surah annur :31,juga al ahzab :59…Allah begitu mencintaimu adikku..Allah ciptakan engaku sebagai perempuan cantik,dengan tubuh yang indah dipandang, dan Allah tak ingin engkau mengumbar keindahanmu disembarang tempat.



duhai adikku,saat abang berada merantau di kota metropolitan sungguh abang sedih,wanita-wanita remaja dan seusia denganmu mereka menyatakan muslimah tapi mereka tidak menutup auratnya,pergi berdua-duaan dengan laki-laki yang entah dari mana asalnya,yang pasti bukan abangnya atau pamannya,pergi ke diskotic bersenang-senang dan akrab dengan minuman yang memabukkan,bahkan adikku abang lebih sedih lagi saat membaca sebuah survai bahwa lebih dari 20% remaja dan mahasiswa disebuah kota besar sudah tidak perawan lagi,dan sekian persen pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang menuju kepada zina,astghfirullah..adikku betapa abang sangat mencemaskan dirimu,cemas akan masa depanmu..



dengan sangat cinta karena Allah duhai adikku,jagalah kesucian dirimu,tutuplah auratmu dengan baju yang longgar,jilbab yang panjang,dan pakai kaus kaki jka keluar rumah,berjalanlah dengan sopan,jangan kau melembut-lembutkan suaramu yang indah di depan laki-laki hingga akan menimbulkan penyakit di hatinya.adikku engkau seorang muslimah hargamu sangatlah mahal,lebih mahal dari dunia dan seisinya,maka jagalah izzahmu dengan menguatkan ibadahmu kepada Allah,minta kekuatan kepadaNya agar selalu dilindungi dari tipu daya dunia,adikku sayang tidak usah silau dengan teman-temanmu yang saling berlomba mengoleksi perhiasan,saling berlomba-lomba mempercantik diri,berlomba-lomba membeli HP keluaran terbaru,berlomba-lomba mengoleksi pakaian indah,pergi ke mall jalan-jalan tanpa tentu arah dan keperluan,jangan tergoda adikku cukuplah kiranya whudu’menjadi bedak diwajahmu,dzikir dan kata-kata yang baik menjadi lipstikmu,pergi ke majelis iman perhiasan kakimu,rasa malu menjadi giwang di telingamu,dan taqwa sebagai pakaian dan perhiasanmu.



Adikku…

hari ini engaku mulai menginjakkan kakimu di sebuah campus biru,alhamdulilah engaku lulus Ujian kemarin,bersyukurlah kepada Allah..atas karunia kecerdasan yang kau miliki,alhamdulillah abang senang mendengar kabar dari ummi bahwa putri semata wayangnya sangat patuh sama abi dan umi,menjadi cahaya mata mereka,selalu lembut berkata-kata dengan kedua abi dan ummi…alhamdulillah syukurku ya Allah…saat kau di campus adikku pilih-pilihlah dalam berteman,karena kata Rosulullah seseorang itu bisa dinilai dari temannya,maka carilah teman-teman yang mengajakmu kepada kebaikan,carilah teman yang banyak memberimu pencerahan,bergabunglah bersama barisan muslimah sholehah yang menjaga diri dan izzah mereka,jadilah kau barisan wanita sholehah adikku,betapa besar penghargaan rosulullah saw terhadap kaummu..”sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah”…..” bahkan kedua orangtua akan di jamin Allah masuk surga jika mempunyai anak perempuan dan mereka mendidiknya menjadi wanita sholehah yang mencintai Allah dan Rosulnya.Adikku,tidakkah kau ingin menjadi investasi abi dan umi di akhirat kelak..tidakkah kau ingin kedua orangtua kita mendapat mahkota kehormatan dari Allah karena mempunyai anak-anak yang sholeh,tidakkah adikku??

adikkufillah,di tengah-tengah dunia semakin gemerlap dan di kejar banyak orang hingga membuat hati menjadi keras,permusuhan akibat dunia,retak ukhuwah akibat dunia,yang berjatuhan dalam dakwah karena dunia maka renungkanlah sebuah hadist di bawah ini”



suatu hari Rosulullah melihat bangkai busuk saat berjalan dengan sahabat,maka rosulullah bertanya ,”bagaimana pendapatmu tentang bangkai ini??sahabat menjawab alangkah busuknya ya rosulullah,tak seorangpun akan sudi mendekati apalagi memakannya…maka rosulullah berkata,”itulah dunai yang kalian cendrung kepadanya.begitulah adikku perumpamaan dunia yang digambarkan rosulullah sebagai bangkai busuk.maka persiapkanlah dirimu adikku,tinggalkanlah sikap berlalai-lalai.

adikku,abang bahagia sekali mendengar kabarmu saat abang pulang ke desa kecil kita,engkau lebih memilih mengajar di kampung kita ketimbang tawaran jadi dosen di campus biru,kini kau telah bergabung dalam barisan bunga-bunga dakwah,auratmu tertutup sempurna,suaramu tegas di hadapan para laki-laki,dan lebih membuat abang bangga kau membuat halaqoh qur’an dikampung kita,ya…haloqoh qur,an .



ketika abang bangun di 1/3 malam abang mendengar isak tangismu…ternyata kau sedang bermunajat kepada Kekasih kita,lalu kutanya kenapa kau menagis? oh…adikku ternyata hatimu begitu lembut,kau menangis karena warning dari rosulullah,’bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari golongan perempuan,kau menangis mendoakan keselamatan bagi abi dan umi di akhirat kelak,kau menangis medoakan hidayah bagi teman-temanmu yang masih larut dalam maksiyat,kau menangis minta kekuatan mendidik jundi-jundi kita menjadi mujahid dakwah,menagis mendoakan abangmu tercinta yang telah tiada,percayalah adikku bidadari surga telah menjadi istrinya di sana..karena abangmu telah mendidikmu mencintaiNya.


Abang doakan adek jadi istri sholehah penyejuk hati dalam lelahnya abang berjihad

Guru dan Semangatnya

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.
Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy (sindroma gangguan otak belakang).

Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas khusus bagi penyandang cacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta. Lazimnya, anak-anak disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik. Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian anak yang beradu dengan lantai.
Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana. “Mari masuk, duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf,” begitu panggilnya kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan kepandaiannya menyusun huruf.
Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan. Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa damai dan hangat.

Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar. Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu. Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.

Aduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya. Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin, membuat setiap orang tersenyum. Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan.Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat mata mereka semua terpejam. Empat jam sudah saya bersama “malaikat-malaikat” kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya. Ddduh, ada apa ini?Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam, mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil berkata, “Selamat siang Pak Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya melambung. Pak guru…Pak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya. Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk sekedar mencium tangan saya.

Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam saya berucap, “..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat kecilku…” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.

***
Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.

Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan. Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik mereka.
Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia? Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.

Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu, dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang berbeda disana. Cobalah. Rasakan.

Kamis, 02 Februari 2012

PROPOSAL NIKAH


Latar Belakang
 Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga��, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di� majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran 

Dari Al Qur��an dan Al Hadits :

1. �"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
 

2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
 

3. �Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui�� (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
 

4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
 

5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
 

6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
 

7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
 

8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
 

9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
 

10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
 

11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
 

12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
 

13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu�� (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14.�Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
 

14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
 

15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah� (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a.�Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b.�Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c.�Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
 

16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
 

17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
 

18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
 

19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
 

20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
 

21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya��la dan Thabrani).
 

22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
 

23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

Tujuan Pernikahan 

1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)

Kesiapan Pribadi

1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ��Man Jadda Wa Jadda�� (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3. Termasuk� tathhir (mensucikan diri).
4. Secara materi, Insya Allah siap. ��Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya��� (Qs. At Thalaq (65) : 7)

Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

* Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
* Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
* Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
* Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
* Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

* Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
* Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari� manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
* Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
* Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.

Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ��Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS� PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup 

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"

BEDA ANTARA SUKA, CINTA DAN SAYANG


Dihadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin hanya
suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kau sukai,
kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan
rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari
orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi
tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam
jarak waktu yang cukup lama.

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada
perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang
secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin
melihat orang yang disayanginya bahagia..
walaupun harus kehilangan."

Sharing ama ALLAH yuk,..,.,.

Ya Allah..
Bila hamba bertemu dengan makhluk itu
Dan hamba Fall in love padanya..
Please, jaga cinta ini agar tetap di jalanMU
Hamba g ingin karenanya hamba jadi lupa akan diriMU..
 


Duhai Rabb yang baik hati..
Alangkah besar nikmat yang Engkau beri padaku
Terutama nikmat cinta yang tertanam dalam diriku
Tapi, aku masih butuh bimbinganMu
Buat ngendaliin nikmat “itu”
Karena cinta tanpa iman pasti g aman..
Jadi, karuniakan pada hatiku
Iman yang kuat ya Rabb..

Namun di sisi lain
Banyak faktor yang membuat si iman enggan
Untuk beranjak naek..
Salah satunya sich, yaa, si makhluk laen
Yang bertebaran dengan sesuatunya
Yang hitam terurai..
Yang mungkin belum “diamankan”

Oke, hamba tahu kalo itu emang harus di hindari
Tapi kan…
Everywhere n anywhere mereka bersliweran
G bisa lepas dari kehidupanku ya Rabb..
Serangan mereka tanpa ampun
Menghujam keras hidupkan syahwat..

Huffh..kalo dipikir-pikir capek juga sich
perhatiin mereka..
Tapi kan hamba g ada niat buat merhatiin mereka
Kesempatanlah yang menggiring hamba padanya
Astaghfirullah hanya padaMU aku berlindung
Dari kesesatan yang nyata...

Ketika angin menyapa
Mungkin disitu terdapat HidayhMU yang enggan kucari
Hanya rasakan kesejukan hembusannya
Tanpa sadar akan makna dalam setiap geraknya
Embun tlah hilang dalam genggaman daun
Awan pun kelam menahan tangis sang hujan


Lihatlah kalbuku..
Dapatkah kau lihat pelangi membelah bumi
Yang ada hanyalah hempasan ombak
Yang setiap saat menggetarkan karang hati insan..
hati yang keras tanpa sentuhan airmata

Mungkin semua ini adalah kehendak hamba
Seburuk-buruk kehendak yang hamba kerjakan
Maka, jadikanlah kehandakMU dan bukan kehendak Hamba
Yang menjadi dalam setiap bagian hidup..
Sampaikan salamku untuk setiap nafas
Yang menjadi Ramat dariMu
Thanks atas cinta yang yang terpatri di Hati ini
Semoga hamba mampu menyatu bersama alam
Mewarnai hidup dengan hijaunya daun
Membasahi kalbu dengan tetesan embun
Dan menari bersama angin..

Hamba yakin kalau Engkau akan segera mengabulkanNya..
Tapi entah Engkau mengabulkannya dalam bentuk apa
Hamba akan selalu Menerima
n mensyukurinya..

Udah dulu ya. Nanti hamba mo ngobrol lagi
Masih Banyak permasalahan hamba
Yang ingin hamba sharingkan denganMu
Karena hanya Engkau yang tak pernah bosan
Dengarkan setiap keluh kesah hambamu
Yang lemah ini…

Rabu, 01 Februari 2012

MULIANYA WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM

Sahabat BS (Bidadari Syurga) yang di rahmati Allah...
 
Mutiara-Mutiara yang
memancarkan pesona indah itu
telah berkilauan sejak masa
keislaman mulai merebak ditengah
sebagian besar wanita jahiliyyah
pada saat itu. Sarah Istri Ibrahim
adalah seorang istri yang memiliki
Kecantikan yang Luar Biasa, namun
tenang dalam menghadapi cobaan,
penuh tawakal kepada Allah, pintar
dalam memahami resiko yang
dihadapi, sehingga Allahpun
memuliakan Sarah Istri Ibrahim.
Begitu pula Hajar Ibu Ismail,
Khadijah, Fatimah Az Zahra dll..
Pesona Pribadi mereka tetap
harum dan terkenang sampai
sekarang, walau mereka sudah
tiada, bahkan diabadikan dalam
hadits.

baitijannati - Rasulullah SAW.
membuat empat garis seraya
berkata:
Tahukah kalian apakah ini?”
Mereka berkata: “Allah dan Rasul-
Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW.
lalu bersabda: “Sesungguhnya
wanita ahli surga yang paling
utama adalah Khadijah binti
Khuwailid, Fathimah binti
Muhammad SAW., Maryam binti
‘Imron, dan Asiyah binti
Mazahi.” (Mustadrak Ash Shahihain
2:497).

Sabda Rasulullah SAW. yang lain:
“Takutlah kepada Allah dan
hormatilah kaum wanita.” (H.R.
Muslim).
Itulah sebagai tanda cinta Islam
kepada wanita. Islam memuliakan
wanita, dan menempatkannya
dalam kedudukan yang terhormat.
Kita tahu, bahwa wanita itu
makhluk yang lemah dan rentan
terhadap tindak kejahatan.
Pelecehan seksual kerap mendera
kaum wanita. Namun kita juga
sering dibuat aneh dengan sikap
wanita di jaman sekarang ini.
Berlindung di balik kedok
emansipasi, kaum wanita malah
membuat peluang untuk
dilecehkan. Karena menginginkan
peran ganda dalam kehidupannya
dan ingin bersaing dengan laki-
laki, akhirnya mereka sendiri yang
kedodoran menahan gempuran
pelecehan seksual yang jelas
membahayakan kesucian dan
kehormatan dirinya.

Dalam masyarakat kapitalis, wanita
sudah dijadikan komoditas yang
diperjual-belikan. Mereka dijadikan
sumber tenaga kerja yang murah
dan dieksploitasi untuk menjual
barang. Dan ini telah banyak
memakan korban dan
merendahkan martabat wanita
yang dalam Islam sangat
dihormati. Wal hasil, emansipasi
yang sebenarnya mengangkat
wanita dari perbudakan dan
dominasi kaum pria, malah
membuatnya semakin amburadul.
Islam sangat menjunjung
kehormatan dan kesucian kaum
wanita. Terbukti, suatu ketika
seorang muslimah di kota Amuria
—terletak antara wilayah Irak dan
Syam—berteriak meminta
pertolongan karena
kehormatannya dinodai oleh
seorang pembesar Romawi.
Teriakan itu ternyata “terdengar”
oleh Khalifah Mu’tashim, pemimpin
umat Islam saat itu. Kontan saja ia
mengerahkan tentaranya untuk
membalas pelecehan tersebut. Dan
bukan saja sang pejabat nekat itu,
tapi kerajaan Romawi langsung
digempur. Sedemikian besarnya
tentara kaum muslimin hingga
diriwiyatkan, “kepala” pasukan
sudah berada di Amuria
sedangkan “ekornya” berakhir di
Baghdad, bahkan masih banyak
tentara yang ingin berperang.
Fantastis! Dan untuk membayar
penghinaan tersebut 30.000
tentara musuh tewas dan 30.000
lainnya menjadi pesakitan.
Kondisi itu sangat berbeda dengan
sekarang, selain memang
sistemnya tidak mendukung untuk
memuliakan wanita, wanitanya
sendiri malah memberi peluang
pria untuk mengotori kesucian
dan meruntuhkan kehormatannya.

Jutaan wanita yang masih betah
mengumbar auratnya ketika keluar
rumah. Yang secara fakta memang
menjadi faktor pemicu terjadinya
pelecehan seksual.
Kita bisa mengambil hikmah dari
perlakuan Islam terhadap kaum
wanita ini. Lapangan pekerjaan
wanita yang banyak di rumah,
bukan berarti Islam mengucilkan
dan merendahkan wanita, tapi
justru memuliakannya. Bekerja di
luar rumah bukan berarti tidak
boleh. Mubah saja selama jenis
pekerjaannya sesuai kodrat dan
tidak membahayakan kesucian dan
kehormatan dirinya. Namun, bila
jenis pekerjaannya kemudian
menuntut perannya yang besar
hingga melupakan kewajiban
rumah tangganya, maka tentu saja
tidak dibenarkan. Apalagi sampai
mengancam kesucian dan
merendahkan kehormatannya
sebagai wanita.

Dengan demikian, memang hanya
dengan bercermin kepada Islam
semuanya akan beres, dan kaum
wanita bisa meneladani pribadi-
pribadi wanita terhormat dalam
hadits di atas. Dan tentu saja hanya
dengan penerapan Islam sebagai
aqidah dan syariat dalam
mengatur kehidupan yang bakal
menuntaskan berbagai problem
masyarakat saat ini.

Share by. 
salam ukhwah karena-Nya.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 31 Januari 2012

Sandal Jepit Istriku…. .

Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh… betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan. “Bunda … Bunda , kapan kau dapat memasak dengan benar…? Selalu saja, kalau tak keasinan…kemanisan, kalau tak keaseman… ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.”Sabar yah…, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul…? ” ucap isteriku kalem. “Iya… tapi Ayah  kan manusia biasa. Ayah  belum bisa sabar seperti Rasul. Ayah  tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini…!” Jawabku dengan nada tinggi. Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak. *** Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan ‘baiti jannati’ di rumahku. Namun apa yang terjadi…? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumahku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah). Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian… ouw… berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci. Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada. “Bunda …Bunda , bagaimana Ayah  tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini…?” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Bunda … isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah…?” Belum sempat kata-kataku hAyah s sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. “Ah…wanita gampang sekali untuk menangis…,” batinku berkata dalam hati. “Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat…? Isteri shalihat itu tidak cengeng,” bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai dipipinya. “Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang Bunda  tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Bunda  kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,” ucap isteriku diselingi isak tangis. “Ayah  nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang lagi kecapean…” Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak. *** Ayah…, siang nanti antar Bunda  ngaji ya…?” pinta isteriku. “Aduh, Bund… Ayah  kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. “Ya sudah, kalau Ayah  sibuk, Bunda  naik angkutan umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. “Lho, kok bilang gitu…?” selaku. “Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Bunda  gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam angkutan umum dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,” ucap isteriku lagi. “Ya sudah, kalau begitu naik ojek saja,” jawabku ringan. Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai. Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. “Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu,” aku membathin sendiri.

Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Dug! Hati ini menjadi luruh. “Oh….bukankah ini sandal jepit isteriku?” tanya hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus. “Maafkan aku Bidadari,” pinta hatiku. “Krek…,” suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab Bunda nya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Bidadariku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas. “Ini dia mujahidahku!” pekik hatiku. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri. Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Bidadariku. Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: “Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.” Sedang aku..? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku…? terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terdzalim!!! “Bidadari…!” panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia. “Ayah …!” bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru melihat isteriku segirang ini. “Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku. *** Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. “Alhamdulillah, jazakallahu…,”ucapnya dengan suara tulus. Ah, Bidadari, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan ‘iffah sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku…? Semoga berguna bagi kita semua….amin ya rabbal alamien takenfromnet……Buat para mujahid dakwah..renungkanlah kisah sandal jepit ini,dan tanyalah hati kita sejauh mana perhatian kita (bukan hanya soal sandal dll) terhadap sosok makhluk bernama istri di tengah2 kesibukan kita…tanya?

Tips Agar Disayang Mertua

Pernikahan tidak hanya melibatkan relasi suami dan istri saja sich.
Lebih dari itu, pernikahan juga melibatkan dua keluarga besar. 
Bagi sebagian pasangan, hubungan antara menantu dengan mertua sering kali menjadi pemicu timbulnya konflik kehidupan rumah tangga. Dan biasanya, pertikaian itu terjadi antara pihak istri dan mertuanya.
Dengan demikian, diperlukan berbagai tindakan teknis yang membantu Anda untuk menjalani relasi harmonis dengan orangtua suami alias mertua. Dalam bukunya berjudul “Kaifa Tushbihina Zaujatan Rumansiyyah,” Wafaa‘ Muhammad menuliskan beberapa pesan yang bisa membuat keluarga suami sayang kepada Anda. Di antaranya:

1. Hormatilah orangtua suami dan juga orangtua istri, bicaralah dengan lembut dan penuh cinta. Perlakukanlah orangtua suami-istri Anda seperti ibu dan ayah Anda sendiri. Pun demikian, perlakukanlah saudara-saudara suami-istri selayaknya saudara-saudara Anda.

2. Ciumlah pipi ayah dan ibu suami-istri anda, setiap kali Anda ‘sungkem’ kepada mereka berdua. Kemudian tanyakan dengan antusias keadaan mereka.

3. Biasakanlah untuk memberi hadiah kepada mereka berdua. Bawalah bingkisan makanan atau bingkisan lainnya setiap kali Anda datang ke rumah mertua Anda. Ini mengingat, hadiah memiliki dampak yang hebat secara psikologis. Tak heran jika Rasulullah SAW bersabda, “Saling memberi hadiahlah, pastinya kalian saling mencintai.”

4. Ketika sedang berkumpul bersama, berilah tempat terbaik untuk mertua Anda, tersenyumlah dan buatlah mereka merasakan senyaman mungkin.

5. Berikanlah motivasi suami Anda untuk berbakti, memuliakan, dan membahagiakan orangtuanya. Dan ingatkan hak-hak ibunya atas dirinya.


6. Jika Anda dan suami berencana untuk bepergian, ada baiknya Anda menawarkan suami Anda untuk mengajak orangtuanya. Tentunya, ajaklah sesekali saja, bukan terus-menerus.

7. Beri jaminan kepada suami bahwa Anda tidak akan marah jika dia menyanjung ayah dan ibunya di hadapan Anda, atau jika dia mendahulukan sesuatu untuk mereka berdua daripada Anda.

8. Undanglah ayah dan ibu mertua untuk datang ke rumah Anda, sehingga akan tercipta kebersamaan dan kedekatan antara Anda dengan mereka.

9. Jika ayah dan ibu mertua Anda telah lanjut usia, Anda harus membantu memelihara dan merawat keduanya.

10. Jadikanlah sikap mudah memaafkan dan lapang dada sebagai brand Anda, dan jangan mencari-cari dosa atau kesalahan ayah dan ibu mertua.

11. Sering-seringlah telepon kepada mereka jika tidak bertemu, tanyakanlah keadaan mereka selama kamu tidak mengunjungi mereka.

12. Lakukan kegiatan bersama. Misalnya makan malam bersama di luar, berkebun, atau apa saja, sehingga muncul kedekatan dan rasa saling memerlukan. Jika rasa saling memerlukan sudah dimiliki, maka akan timbul rasa saling menghormati. Apalagi jika menantu dan mertua memiliki hobi yang sama. Yang penting adalah sikap bisa menerima kekurangan dan kelebihan salah satu pihak.

13. Jika mertua curhat, dengarkanlah semua keluhan dan ceritanya, karena kisah perjalanan hidup mereka akan berguna nantinya buat kamu saat usia kamu seusia dengannya.

14. Jika Anda tidak cocok dengan pendapat atau cerita mertua, janganlah sesekali Anda sesekali memotong atau menyela omongan mertua sebelum mereka selesai bercerita.

Demikianlah, jika Anda bisa melakoni semua tips-tips teknis di atas, maka kecintaan ayah dan mertua kepada Anda akan bertambah. Jika demikian, tentunya kecintaan suami kepada Anda pun semakin bertambah pula. Dan bahkan ayah serta ibu mertua bisa menjadi sahabat yang mengasyikkan dan sangat membantu kehidupan rumah tangga.

Namun apabila orangtua suami-istri anda dan keluarganya berlaku tidak baik kepada Anda, maka bersabarlah dan doakan mereka agar mendapatkan petunjuk. Insya Allah mereka akan berubah jika melihat akhlak mulia dan karakter baik pada diri Anda.

Senin, 30 Januari 2012

HORMON SAAT JATUH CINTA

Dari artikel sebelumnya tentang cinta itu alami, telah dijelaskan bahwa cinta itu memang wajar dialami oleh manusia. Sementara itu, penelitian lain membuktikan, pria dan wanita yang sedang jatuh cinta juga mengalami perubahan hormon. Laki-laki yang sedang jatuh cinta mengalami penurunan hormon testoteron, sedangkan pada wanita terjadi peningkatan hormon testoteron. Aktivitas ini terjadi pada enam bulan pertama pasangan ini mulai jatuh cinta.


Ada beberapa hormon yang bertanggung jawab dalam membuat manusia jungkir balik saat jatuh cinta selain sang hormon utama phenylethylamine. Antara lain:
 Pheromones
Sama persis dengan yang diproduksi oleh ratu lebah untuk mengenali jenis lebah dari kawannya, kalau kita sedang naksir seseorang, maka tubuh kita akan secara otomatis megeluarkan wewangian khusus. Dan jika yang ditaksir merasa cocok dengan wewangian tersebut maka cinta pun aka terbalas.
 Oxytocin
Harmon yang membuat kita selalu ingin berdekatan dengan orang yang kita cintai. Hormon ini sangat berpengaruh dalam mendekatkan hubungan.
 Vasopressin
Hormon yang mempengaruhi tingkah laku seksual seseorang dan tingkat kesetiaannya. Semakin tinggi kadar vasopressin, maka orang tersebut akan semakin setia dengan pasangannya.
 Dopamine
Pernah dengar istilah bahwa orang akan terlihat besinar? Tambah cantik jika sedang jatuh cinta? Hormon inilah yang bekerja pada tampilan fisik sehingga menjadi seperti itu. Jadi jika ingin terlihat cantik dan bersinar, jangan ragu untuk jatuh cinta… (hehe….maksa e)
 Neuropinephrine
Hormon pemicu semangat, memicu aliran darah untuk mengalir lebih cepat sehingga tubuh menjadi energik dan gembira. Karena hormon ini maka orang yang sedang jatuh cinta akan merasa happy dan ceria. ( waw, iyak tha?)

Cinta Itu Alami Kok!

Cinta, hemmm!!!
 
Perasaan deg-degan ketika melihat sosok akhwat yang anda cinta pun juga merupakan hal yang wajar. Love and to be loved adalah urusan yang biasa saja bukan sesuatu yang luar biasa. Ketika seorang laki-laki menyatakan cinta kepada seorang wanita adalah hal yang wajar, karena keduanya memiliki potensi itu. Laki-laki suka pada wanita demikian juga wanita pada laki-laki.

BBC melansir sebuah penelitian oleh Universitas London mebuktikan ketika sedang jatuh cinta, bagian otak manusia yang mengontrol pikiran-pikiran kritis agak terganggu. Namun, ini tidak hanya berlaku kepada kekasih, kecintaan ibu kepada anaknya juga menghasilkan hal serupa.
Penelitian ini melibatkan 20 orang yang diminta untuk memberikan pendapat soal orang yang dicintainya. Sebelumnya, mereka ditunjukkan foto orang tersebut.
Tak hanya itu saja, terjadi peningkatan aktifitas di bagian otak yang merespon terhadap reward atau hal-hal baik. Sedangkan bagian otak yang biasa membuat penilaian-penilaian negatif mengalami penurunan aktifitas.
Pada respon ini seakan dibutakan oleh cinta mereka sehingga penilaian tentang pasangan mereka tak seobjektif biasanya. Penilaian terhadap orang yang dicintai cenderung ke penilaian yang bersifat positif. Sedangkan hal-hal negatif atau kesalahan pasangan kerap terlewatkan oleh mereka.
Nah, yang membedakan antara cinta kekasih dan keluarga adalah cinta dengan kekasih memicu aktifitas di Hypotalamus. Hypotalamus ini bertugas untuk mengontrol rangsangan yang berbau seksual.

Di Mana Fitrah Wanita?

Setelah kita menyadari pentingnya kembali kepada fitrah, lantas bagaimana sesungguhnya fitrah wanita itu? Apakah fitrah itu sesuatu yang biasa dikerjakan manusia? Ataukah suatu budaya yang telah berlangsung secara turun temurun?

Bukan, fitrah adalah ketetapan yang Allah SWT gariskan bagi para makhluknya. Allah yang menciptakan hambaNya sehingga Allah SWT yang paling mengetahui apa-apa yang baik bagi hambaNya dan apa yang buruk bagi hambaNya. Lalu Allah SWT memberikan tugas kepada masing-masing makhluk serta memberikan perangkat dan alat sesuai dengan tugasnya di dunia. Ketika satu diantara mereka menyerobot tugas yang bukan menjadi tugasnya, maka akan ada suatu pekerjaan yang tidak tertangani dan semakin banyak pekerjaan yang tumpang tindih dan semrawut akan semakin besar pula kekacauan yang timbul.

Allah SWT menggariskan bagi kaum laki-laki untuk memimpin wanita karena memang Allah SWT mengkaruniai suatu alat bagi laki-laki untuk memimpin yang tidak dikaruniakan kepada wanita. Demikian pula Allah SWT mempercayakan seorang bayi kepada kaum wanita lantaran Allah SWT telah memberikan piranti kepadanya sesuatu yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki.

Contoh lain, Allah SWT menetapkan bagi wanita separuh dari bagian laki-laki dalam hak waris, karena Allah SWT melebihkan suatu beban bagi kaum laki-laki dengan apa yang tidak dibebankan dengan kaum wanita, yakni memberikan nafkah bagi keluarga. Begitulah, Allah SWT memberikan sarana kepada makhluknya dengan apa yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Jika demikian pantaskah kita sambut seruan "persamaan gender" dalam hak-hak secara keseluruhan?

Jika kaum wanita hari ini yang menuntut persamaan hak mendapatkan jatah kursi, persamaan hak untuk mendapatkan jatah warisan dan barang murahan lainnya, maka lihatlah apa yang menjadi tuntutan para shahabiyat yang seharusnya menjadi teladan kita?

Suatu ketika Asma' bin Yazid bin Sakan menghadap Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan para wanita yang berada dibelakangku, mereka sepakat dengan apa yang aku katakan dan sependapat dengan pendapatku… Sesungguhnya Allah SWT mengutus Anda kepada laki-laki dan juga kepada para wanita. Kamipun beriman kepada Anda dan mengikuti Anda sedangkan kami para wanita terbatas gerak-geriknya, kami mengurus rumah tangga dan menjadi tempat menumpahkan syahwat bagi suami-suami kami, kamilah yang mengandung anak-anak mereka. Namun Allah SWT memberikan keutamaan kepada kaum laki-laki dengan shalat jama'ah, mengantar jenazah, dan berjihad. Jika mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga hartanya dan memelihara anak-anaknya, maka apakah kami mendapatkan pahala sebagaimana yang mereka dapatkan?"

Mendengar tuntutan Asma' tersebut, nabi menoleh kepada para shahabat seraya bersabda, "Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang agamanya yang lebih bagus dari pertanyaan ini?" Kemudian Beliau bersabda, "Pergilah wahai Asma' dan beritahukan kepada para wanita dibelakangmu bahwa perlakuan baik kalian terhadap suami dan upaya kalian mendapat ridho darinya serta keta'atan kalian kepadanya, pahalanya sama dengan apa yang engkau sebutkan tentang pahala laki-laki. "

Maka perhatikanlah, adakah sama tuntutan hak para shahabiyat dengan kebanyakan muslimah hari ini? (Ibnu Qittun)(Sumber: KotaSantri.com)

Salam Senyum Santun...

•♥•♥• A K U •♥•♥•

Aku... hanyalah seorang anak manusia..
yang tersedak hening di tengah hempasan dimensi kehidupan.

Aku... hanyalah sebingkai raga berbentuk..
yang terarak sendu di antara hujatan angin masa.

Aku... hanyalah sebilah sukma kelabu..
yang menyayat halus tirai harmoni di dalam kebisuan bumi.

Aku... hanyalah sepenggal kata yang rapuh..
yang coba tuk merangkai letih di atas bait-bait rindumelodi jiwa.

Aku... hanyalah sebias hampa ..
yang mencoba tuk lukiskan angan di bawah derai naungan perasaan.

Aku... hanyalah aku.. yang slalu mencipta secercah gambaran hakikat diriku.

Ya, itulah aku... yang selalu terpaung riuh,
mendulang arakan rinai beribu pertanyaan.
Apakah tujuan dan arti hidupku yang sesungguhnya ?
Diriku terus bertanya-tanya kepada hati kecilku...

Hingga akhirnya kini telah kutemukan satu tujuan pasti..
yang kan menyapu bersih segenap rona perjalanan hidupku dan takkan pernah lekang oleh waktu sekalipun...Ya.... Untuk menggapai cinta sejati-ku.... ^_^ ...
Terimakasih Istriku, semoga engkau kan slalu menjadi bidadari cintaku....
♫•*¨*•.¸¸•*¨*•♥•*¨*•ﷲ¸¸.•*¨*• hamba ﷲ:•*¨*•:♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫

(¯`v´¯) ♥•*¨*••*¨*•♥♥•*¨*••*¨*•♥(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'` v´'`)`·.¸. ·
..♥♥..♥`•.¸.•´(¯`v´¯)(¯`v´¯)`•.¸.•´♥..♥♥..

Minggu, 29 Januari 2012

Cintailah Aku Apa Adanya

Kisah nyata
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨
Saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif sertaberperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan”. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”. Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan … “Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

“Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya. Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang. Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. Kamu selalu pegal-pegal pada waktu “teman baikmu” datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal. Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi “aneh”. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami. Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.

“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.”
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

"Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu."