Jumat, 10 Februari 2012

Sebuah doa Suami untuk Isteri Tercinta ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Bismillahirrohmaanirrohiiim…
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…
Ashsholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillaah…

Terimakasih, yaa Robbiii…
Engkau telah menyatukan kami dalam ikatan pernikahan ini. Menghalalkan yang sebelumnya belum halal atas kami. Mengharamkan yang sebelumnya belum haram atas kami. Mengikuti sunnah Rasul-Mu. Menyempurnakan separuh dien-Mu. Menyemai ibadah dalam bilik kemesraan kami. Sembari terus–menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu…

Penantian panjang yang kami jalani dengan harap-harap cemas bersama doa-doa yang dilantunkan di sudut hening malam, di pagi berkabut, maupun di terik siang yang membakar peluh, telah Engkau usaikan dalam majelis pernikahan yang sederhana dan takzim itu. Ijab Qabul dan Ikrar suci yang diucapkan lirih pada sore hari itu, merambatkan segala rasa yang terpatri dalam di lubuk batin kami. Menggema memenuhi rongga kepala dan hati kami. Hingga air mata haru dan isak tangis kami pun tak kan mampu melukiskannya.

Sembari terus-menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu, atas dosa-dosa yang telah dan mungkin akan terjadi, kami memohon kepada-Mu, dengan segenap harapan dan kerendahan hati, sudilah kiranya Engkau menuntun kami ke jalan yang Engkau ridhoi. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang Engkau murkai. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang sesat. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang dzhalim. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang fasik. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang kafir. Selamatkanlah kami dalam kehidupan kami di dunia dan di akhirat kelak.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah isteriku isteri yang taat menjalankan perintah-Mu, dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Jadikanlah ia isteri yang taat kepadaku dalam perjalanan menggapai ridho-Mu. Jauhkanlah ia dari sifat-sifat buruk dan bejat, dari sifat ujub dan khianat, dari sifat dzhalim dan fasik, dan sifat-sifat yang mendatangkan murka-Mu. Jadikanlah ia isteri shalehah, sebaik-baik perhiasan dunia bagiku. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam menuntut ilmu. Menjadi guruku. Menjadi muridku. Menjadi teman belajarku. Menjadi rekan sejawatku dalam berlomba-lomba di jalan kebaikan.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah aku imam bagi keluargaku. Imam yang adil dan mengajak kepada jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah aku dalam memimpin. Tegurlah aku dikala lalai dari tanggung jawabku, dengan teguran Rahman dan Rahim-Mu. Jauhkanlah aku dari sifat-sifat buruk dan bejat, dzhalim dan fasik, dari sifat ujub dan khianat, dan dari segala sifat yang mendatangkan mudharat dan murka-Mu. Kuatkanlah keimananku, sebagai obor penerang bagi keluargaku dalam mengarungi gelapnya kehidupan akhir zaman ini. Bimbinglah kami, yaa Robbal ‘aalamiiin…


Yaa Robbiii…
Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Baik yang kami sadari maupun yang tidak kami sadari. Ampunilah dosa Ibu dan Bapak kami. Ampunilah dosa saudara-saudara kami. Ampunilah dosa kerabat-kerabat kami. Ampunilah dosa sahabat-sahabat kami. Ampunilah dosa guru-guru kami. Ampunilah dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Yaa Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang shaleh dan shalehah. Anak-anak yang taat menjalankan perintah-Mu dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Karuniailah kami keturunan yang akan teguh memperjuangkan tegaknya dien-Mu di bumi ciptaan-Mu ini.

Yaa, Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang menggenggam erat sunnah Rasul-Mu. Memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam di persada bumi ini. Generasi yang siap mengorbankan segala yang ada padanya untuk mempertahankan aqidahnya, memperjuangkan al-Haq dan mengingkari al-bathil.

Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar…
Allohummaghfirlanaa bikaroomika ajma’iiin, watubuwazaqi wa’fu ‘an man yaquulu aamiiin aamiiiin aaamiiin….
Washollollohu ‘alaa sayyiidinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi ajma’iiin
Walhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…

Kamis, 09 Februari 2012

UKHTI..KOK KAMU CANTIK SEKALI SEH.

Ukhti, kamu cantik sekali......

Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali......

Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.


Ukhti, kamu cantik sekali.....

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya.
Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah, musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti, kamu cantik sekali....
Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali
Kecantikan itu harta berharga, bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Ukhti, kamu cantik sekali.....
Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Ukhti, kamu cantik sekali......
Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu
Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.
Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi.

PERMINTAAN SEORANG ISTRI



Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Suamiku…..

Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain.
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Amin ya rabbal alamin.

Rabu, 08 Februari 2012

Muslimah Suci Nan Elok

Muslimah…
Jangan merasa rendah diri karena tak memiliki teman banyak,

Dengan selektif memilih teman yang diridhoi Allah
Itu lebih baik, dari pada kita memiliki banyak teman

Tapi hanya akan menjerumuskan kita pada kenistaan.

Dalam hidup hanya selalu keridhoannya yang harus kita cari, karena demi keselamatan kita diakhirat kelak.
 
Muslimah…
Jangan merasa diri tidak modern dengan kemajuan zaman
Hingga harus mengotori hati dengan harta dan duniawi.

Muslimah…
Jangan perlihatkan aurat kepada bukan muhrim dengan tertawa terbahak, dengan suara lembut menggoda dan dengan lekuk tubuh dari balutan pakaian yang tidak diperbolehkan oleh agama. Jagalah dan persembahkan keindahan itu hanya untuk suami , lelaki yang berhak mendapatkan keindahan kita.
Karena dosa besar bila membaginya kepada lelaki selain suami.

Muslimah…
Janganlah kesucian hati sebagai wanita muslim dikotori oleh duniawi
Yang akan menghantarkan kita pada dosa –dosa kecil maupun besar.

Kita hidup didunia ini fana, apakah dikehidupan akhirat kelak yang abadi kita harus menderita, karena menanggung dosa ?!

Naudzubillah, biarkan penderitaan dari menekan kebahagiaan duniawi, kita rasakan didunia. Tapi tidak diakhirat.

Semoga kita berbahagia diakhirat dengan kebahagiaan abadi…

Semoga kita menjadi bahagiaan wanita-wanita muslim yang selalu beriman kepada-NYA, AAmiin Allahumma Aamiin.
http://www.facebook.com/pages/-Tahajjud-Cinta-/123221464463009

Selasa, 07 Februari 2012

ISTRIKU............ ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Bidadariku, engkau inspirasi dimana tenaga tumbuh,menumbuhkan kisah manis sepanjang hari,bernada kerinduan, berlirik cinta sambung menyambung,bergelora menghidupkan suasana dunia.
Bidadariku, cinta dan kasihmu,
dasar kesenangan atas perjuanganku,
inti atas tenaga yang tak kunjung pupus,menjalani hari tersenyum tuk masa depan nanti. Bidadariku, wanita yang teramat kucintai, yang sangat kusayangi,engkau adalah inspirasiku, adanya dirimu,hari-hariku terasa berguna, hari-hariku menjadi tiada sepi,berbinar-binar berhias lengkung pelangi indah.
tiada dirimu, hidupku terasa kelam,
tiada inspirasi dan tiada dapat bertindak,
bak orang linglung tiada tenaga, tiada kreasi dan keindahan, bak bumi tiada surya.



Istriku.........
Apabila kusentuh telapak tanganmu,,, Ku usap-usap, ianya semakin kasar dan keras... Apabila kurenung wajahmu,,, Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walaupun kutahu, redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat... Apabila kutersentak dari pembaringan di kala fajar kadzib menyingsing,,, Aku terpana karena munajatmu yang syahdu.


Istriku.........
Tatkala teman-temanmu sedang bersantai di samping,,, Insan-insan tersayang di dunia ciptaan mereka...
Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu,,, Hanya untuk islam... Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti pelbagai perhiasan yang indah. Leher-leher mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas permata. Pakaian-pakaian mereka anggun persis puteri kahyangan. Wajah mereka dililit pelbagai warna dan merk terkenal....
Kau umpama ladang ummah...
Kau menginfakkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan islam... Kau tak pernah bersungut, mengeluh, meminta-minta maupun mengadu... Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama,,, Kau tegap menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa...


Istriku.........
Bukan aku tidak mampu membelikan barang dan hiasan-hiasan tersebut...


Tetapi istriku...
Aku masih ingat tatkala aku menyuntingmu untuk dijadikan suri dan seri kamar hatiku,,,
Kau melafalkan, "Saya sudi menjadi sayap kiri perjuangan saudara tetapi dengan syarat..." Kau tersenyum sambil menghela nafas dalam-dalam...
Aku termangu sendirian.......
Syarat apakah itu? Bungalowkah? Mahar yang mahal? Mobil mewahkah? Aksesori Habib Jewels kah? Perabot mahal dari Italy kah?... Atau honeymoon di Kota Paris kah?... Katakan!!!!... Aku mampu memberikan...
Lamanya kau mengumpul kekuatan untuk berkata...

Akhirnya... Ahh... Permintaanmu itu... Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita... Aku tergagam serta kelu... Dengan penuh keyakinan kau berkata...



"Saudara, Mampukah saudara menjadikan saya sebagai yang kedua saudara?... Mampukah saudra menjadikan Islam sebagai istri pertama saudara yang lebih perlukan perhatian?... Mampukah saudara meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?................

Mampukah saudara menjual diri saudara semata-mata karena Islam?... Mampukah saudara berkorban meninggalkan kelezatan dunia?... Mampukah saudra menjadikan Islam laksana bara api, Saudara perlu menggenggamnya agar bara apin itu terus menyala...

Mampukah saudara menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam... Bukannya seperti lampu yang bisa dinyalakan bila perlu dan dimatikan bila tidak... Mampukah saudara mendengar hinaan yang bakal dilontarkan kepada saudara karena perjuangan saudara... Dan... Mampukah saudara menjadika saya istri seorang pejuang yang tidak dimanjai dengan fatamorgana dunia?..."




ADUH!!!!!!!!! Banyaknya syarat-syarat itu istriku...
Namun aku menerima syarat-syarat tersebut karena aku tahu... Jiwamu kosong dari surga dunia... Karena aku tahu kau mampu mengubah duni ini dengan iman dan akhlakmu... BUkannya kau yang diubah oleh dunia...
Istriku..........
Akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nahkoda mengemudi bahtera kehidupan kita... Susah senang kita tempuh bersama... Aku terharu dengan segala kebaikanmu... Kau jaga akhlakmu... Kau pelihara maruahmu selaku muslimah... Kau tak pernah mengeluh apabila sering apabila sering ditinggalkan oleh tugasku mengangkat Islam ke persada agung...

Kau juga sanggup menyekang mata menungguku sambil memberikan aku suatu senyuman terindah di ambangbpintu tatkala aku pulang lewat malam... Malah kau sering meniupkan semangat untuk aku terus tabah di pentas perjuangan ini... Kau tabur bunga-bunga jihad walaupun kita masih jauh dari harum kemenangan...


Istriku.....
Tangkasnya engkau selaku suri... Biarpun kau juga sibuk bersama menggembleng tenaga selaku sayap kiri perjuangnku... Kau jaga taman kita dengan indahnya... Kau sirami dengan wangian cinta dan kasih sayang... Kau tak pernah menjadikan kesibukanmu itu untuk kau lari dari amanahmu meskipun jadwalmu padat dengan agenda-agenda bersama masyarakat dan kaum sejenismu...
Cerdasnya engkau mendidik anak-anak.......
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rosulullah SAW, serta para pejuang Islam... Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah... Kau asuh mereka membaca Al-Qur'an... Malah kau temani mereka mengulang kaji pelajaran di kala menjelang ujian...


Istriku...............
Barangkali inilah kebenaran ungkapan : Tangan mengayun buaian bisa menggoncang dunia.....
SEPERTIMU................
WAHAI ISTRIKU..............

Senin, 06 Februari 2012

KISAH JILBAB HATI ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥


Hingga di suatu malam…
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
“Assalamualaikum, saudariku..”
“Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.”
“Terima kasih. Apakah ini surga?”
Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.” “Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini.”
Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”
“Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”
“Alhamdulillah..”
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.
“Ayo, kita ikuti mereka.” kata wanita itu sambil setengah berlari.
“Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu.
“Tentu saja surga, saudariku” larinya semakin cepat.
“Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ” Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?”
“Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?”


♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”
Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.