Rabu, 20 Februari 2013

Saya Bukan Ikhwan


Alhamdulillahirabbil’aalamiin ….
Kalimat tasbih sangat pantas terucap rasanya menggambarkan apa yang telah terjadi hari ini, syukran Rabbii karna masih mempercayakan hambamu ini untuk melangkah di Bumi-Mu, syukran Rabbii masih memberi stok oksigen untuk hambamu ini, syukran Rabbii karna tidak menagih apa-apa yang telah kau berikan kepada hamabamu ini.  Syukraan Katsiir Rabbii  :D

Dari dulu saya tidak terlalu nyaman jika orang-orang memanggil dengan ikhwan atau ikhwah, saya lebih suka dipanggil nama asli saja atau bisa juga akhi, asalkan jangan disingkat jadi “akh”. Menurut saya itu agak lebay kedengarannya.. hehe. Sebenarnya bukan tanpa alasan saya tidak begitu suka dengan ikhwan, tapi saya hanya beranggap bahwa saya belum nyampe pada predika “ikhwan”, karna menurut sayaa.. ikhwan ituuu . . . . .
+ Ikhwan itu identik dengan penampilan yang sopan, rambut rapi, baju koko, celana katun hitam dan beberapa ada juga yang biasa pake jaket hitam polos bak seorang trainer atau motivator. Hehe..
- Dari poin pertama saja saya sudah terlihat seperti “kontra” ikhwan. Look at me, rambut gondrong, celana jeans selaluu, penampilan udah kaya anak deathmetal yang mau pergi  ke konser buat siap-siap joget pogo (joget ala anak metal). How? Beda kaann sama ikhwan?….
+ Ikhwan ituu sikapnya dewasa, pikirannya dewasa, orang nya seriuss, saking serius nya susah banget diajak humor. Kalo di umpamain pake emot icon, kaya gini nihh :|


- kalo si sayah easy going aja bro, hobinya becanda, bahkan 99,9999%  orang yang kenal saya, ngganggep ane masih kaya anak kecil (emang baby face kaliyaa, *abaikan ). Tapi ga gitu juga sihh, bukan brarti ane gabisa ciyus, ehh serius maksudnya, bukan brarti saya kekanak-kanakan, walaupun emang suka sama anak-anak (bukan brarti pedofil ya -___- ) Saya juga tipe orang yang serius lho. Gapercaya? Gapapa lahh “Wakafaa Billahi Syahiida”. Tapii 1 hal yg mungkin bisa jadi jawabannya, U-N-I-K. yah, saya ter inspirasi buat jadi orang U-D-I-K, ehh U-N-I-K deng maksudnya J. Jadi ginii *jadi curcol, biarin tulisan-tulisan sayah ini :) waktu itu pernah nonton Hitam Putih di TV, trus pas akhir acara kan suka ada kata2 bijak nya gitu kan ? yang pernah nonton pasti tau deh, yg gapunya TV, TV nya rusak, ato mungkin belum masuk listrik ke rumah nya.. bersabarlah :) gini kekatanya “Unik itu adalah saat anda ingin mencapai suatu sasaran, tapi anda melakukannya dengan cara yang berbeda dari orang lain” . WOW That’s Inspiring me :) itulah kenapa saya lebih suka bertingkah (mungkin) kekanakan tapi berpikiran dewasa, punya mimpi dan visi yang besar.. KARNA ORANG YANG BERPIKIRAN DEWASA DAN TINGKAHNYA JUGA DEWASA SUDAH TERLALU MAINSTREAM.. No Offense :) :) 


+ Ikhwan ituu paling anti sama yang namanya #pacarannn mereka itu yaa kalo ngobrol ga pernah bahas masalah akhwat, kalo lagi jalan malah nunduk, basa kerennya ghaddul basher. Bahkan beberapa dari mereka kadang-kadang suka merasa berdosaaa banget kalo lagi terserang sama si VMJ, beberapa bahkan meriang 3 hari 3 malam, plus galau sampe semingguan gara-gara suka kepikiran sama si “ukhti” yaa si “ukhtii” yang dianggapnya itu hebat, yang rajiin beud bawa Qur’an nya *Cuma bawa sihh kalo baca nya belum berani cari tau.. hhehe* yaa sama ukhtii yang lugas bicaranya saat memberi masukan-masukan di setiap rapat kepengurusan, si ukhti yang kalo kata gondes “visi jihad nya menguntai indah sastra, visi dakwah nya setara dengan S3” hhehehe…
- Kalo ane sihh setuju-setuju aja sama prinsip ikhwan diatas, tapi ga segitunya juga, karna buat saya *mulai serius* cinta atau “hubb” itu bukan suatu hal yang harus dihindari, karna hubb itu adalah suatu fitrah yang indah dari Rabbi yang harus nya di syukuri bukan dikutuki. Yang harus nya bisa dikonversikan untuk menambah cinta kita pada Nya, bukan untuk dimusnahkan karna takut rasa cinta padanya lebih besar daripada kepadaNya. Yang harusnyaa bisa bernilai Ibadah, bukan untuk dipacari, tapi untuk dinikahi.*ehh..hhhehe.. Ya, Karna menurut Al-Qur’an hubb itu berarti benih atau biji yang harus nya ditanam, dijaga, dirawat dan dipelihara untuk kemudian tumbuh indah menjulang ke langit hingga akhirnya dapat menjangkau indah jannahNya. Tapi berhati-hatilah, jangan sampai salah memilih lahan untuk menuai benih tersebut
:)
“Rileks, Harga dirimu itu hanya mas kawin ditambah seperangkat alat shalat dan uang 30 Ribu (buat daftar ke KUA)”.-  
                             Disadur dari Bio salah seorang Follower di Twitter yang juga calon MenKomInfo.

Yahh mungkin begitulah perbedaan-perbedaan antara saya dengan Ikhwan, gimana beda kan ? beda lahh, yah yah yah ? tapii penjabaran-penjabaran diatas tadi hanyalah gurauan, bukan disadur dari Kitab Suci pun dari buku-buku best seller, itu semua hanya menurut pandangan saya, seorang insan biasa., berlumuran dosa yang punya mimpi menjadi seorang ketua MPR, agar kemudian suatu hari nanti dia bisa merubah dunia ke arah yang lebih baik
Bukan bermaksud untuk menyudutkan “ikhwan”,  tapi sebenarnya saya malu,

Rabbii, maafkan hambamu yang lemah ini, yang lebih sering menuntut ketimbang bersyukur, yang lebih sering meminta ketimbang memberi,

Fagfirlii Rabbii …

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..