Jumat, 18 Januari 2013

♥●•DIAM-DIAM AKU MENCINTAINYA •●♥

Foto: ‎.¸.•´¸.•*¨)♥
(¸.•´ (¸.•´Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh¸.•*¨)♥
(¸.•´ (¸.•´


♥●•Wahai Ukhty Berjilbab Janganlah Gengsi•●♥
♫•*¨*•*ღ☆ღ*•*¨*•♫

بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


☆☆☆
Wahai ukhti..
Jadilah muslimah sejati..
Janganlah kau gensi...
Memakai baju tertutup rapi..
Tanda islam sejati..


Wahai ukhti...
Jagalah sebaiknya diri..
Jangan sampai merugi..
Dengan bujukan dan janji..
Dari seorang laki laki...
Yg ingin mencicipi..


Wahai ukhti..
Yang berhijab rapi..
berbusana muslim sejati..
Jantung hati ini..
Yang telah lama kucari..
Akankah dapat kumiliki..
Dalam ikatan yg suci..
Bukan dlm nafsu birahi..


ღ☆ღ* •*UHHIBBUKUM FILAH*• *ღ☆ღ


♫•*¨*•.¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ﷲ♥::♥::♥♫•.¸.•*¨*•♫
(´'`v´'`)
`•.¸.•´ Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan manfaat...
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ ♥Aamiin Allahuma Amiin♥
♫•¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ* •*¨*• *ღ☆ღ*♥♫•*¨*•.¸•♫


.♥☆Salam santun penuh cinta kasih☆♥.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´


♥•*•♫♥•Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum •♥♫•*•♥
.¸.•´¸.•*¨)*ღ☆ღ♥ (¸.•´•♥♫•*•♥‎
.¸.•´¸.•*¨)♥
(¸.•´ (¸.•´Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh¸.•*¨)♥
(¸.•´ (¸.•´


♫•*¨*•*ღ☆ღ*•*¨*•♫

بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ


Ini adalah kisahku. Menaruh hati diam-diam pada seorang lelaki taat yang selalu membuat hari-hariku menjadi indah dan berwarna. Sayangnya, sama sekali tak ada keberanian yang aku tunjukkan untuk mengungkapkan r
asa itu. Aku selalu merasa puas dengan apa yang kulakukan. Melihatnya dari jauh dan mendoakannya selama tiga menit dalam malam panjangku.

"Tiga menit dalam empat tahun. Bukankah itu waktu yang lama? Tidak, itu bukan waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku dengan lelaki yang kucintai diam-diam."

Aku masih menyimpan rasaku diam-diam kepadanya. Hingga tahun kedua aku bisa melihatnya tampak semakin dewasa. Sedangkan aku masih saja takut-takut melihatnya. Namun, kau tahu satu yang pasti? Aku masih mendoakannya dalam malam-malam panjangku. Tiga menit untuknya. Kubisikkan diam dan dalam. Sungguh, ketaatannya pada agama membuatku sangat tertarik padanya.
Satu lagi yang pasti, aku berharap semoga ia belum berpasangan dengan wanita manapun.
Kini, sudah tahun keempat aku melihatnya. Tak pernah ada tegur sapa di antara kita, kecuali sapaan senyum jika saling berpapasan. Sungguh, aku selalu deg-degan setiap kali mendapatkan senyuman yang kurasa maut itu.

Hingga, ia datang dengan wajah berseri, menyampaikan satu niatan besar dalam hidupnya. Saat itu, usai sholat dhuhur, aku tengah melipat mukena, tak menyadari kehadirannya sama sekali.

"Aku ingin kau menjadi makmumku."

Bengong. Ya, ekspresiku saat itu hanya bengong, kaget, campur tak percaya. Kau tahu betapa menegangkannya dilamar dalam keadaan tak siap. Lalu, sejurus kemudian ia mengangguk mantap seraya tersenyum lebar.

"Aku percaya dan yakin, kau bisa menjadi ibu dari anak-anakku kelak."

Yaa Allah... aku benar-benar speechless mendengarnya. Bayangkan saja, doa tiga menitku ternyata dikabulkan. Tiga menit dalam empat tahun. Bukankah itu waktu yang lama? Tidak, itu bukan waktu yang lama, tetapi waktu yang tepat bagi-Nya untuk mempersatukan aku dengan lelaki yang kucintai diam-diam.


♫•*¨*•.¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ﷲ♥::♥::♥♫•.¸.•*¨*•♫
(´'`v´'`)
`•.¸.•´ Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan manfaat...
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ ♥Aamiin Allahuma Amiin♥
♫•¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ* •*¨*• *ღ☆ღ*♥♫•*¨*•.¸•♫


.♥☆Salam santun penuh cinta kasih☆♥.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´


♥•*•♫♥•Jazakumullahu khairan wa barakallahu fikum •♥♫•*•♥
.¸.•´¸.•*¨)*ღ☆ღ♥ (¸.•´•♥♫•*•♥

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..