Selasa, 07 Februari 2012

ISTRIKU............ ♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥

Bidadariku, engkau inspirasi dimana tenaga tumbuh,menumbuhkan kisah manis sepanjang hari,bernada kerinduan, berlirik cinta sambung menyambung,bergelora menghidupkan suasana dunia.
Bidadariku, cinta dan kasihmu,
dasar kesenangan atas perjuanganku,
inti atas tenaga yang tak kunjung pupus,menjalani hari tersenyum tuk masa depan nanti. Bidadariku, wanita yang teramat kucintai, yang sangat kusayangi,engkau adalah inspirasiku, adanya dirimu,hari-hariku terasa berguna, hari-hariku menjadi tiada sepi,berbinar-binar berhias lengkung pelangi indah.
tiada dirimu, hidupku terasa kelam,
tiada inspirasi dan tiada dapat bertindak,
bak orang linglung tiada tenaga, tiada kreasi dan keindahan, bak bumi tiada surya.



Istriku.........
Apabila kusentuh telapak tanganmu,,, Ku usap-usap, ianya semakin kasar dan keras... Apabila kurenung wajahmu,,, Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walaupun kutahu, redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat... Apabila kutersentak dari pembaringan di kala fajar kadzib menyingsing,,, Aku terpana karena munajatmu yang syahdu.


Istriku.........
Tatkala teman-temanmu sedang bersantai di samping,,, Insan-insan tersayang di dunia ciptaan mereka...
Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu,,, Hanya untuk islam... Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti pelbagai perhiasan yang indah. Leher-leher mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas permata. Pakaian-pakaian mereka anggun persis puteri kahyangan. Wajah mereka dililit pelbagai warna dan merk terkenal....
Kau umpama ladang ummah...
Kau menginfakkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan islam... Kau tak pernah bersungut, mengeluh, meminta-minta maupun mengadu... Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama,,, Kau tegap menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa...


Istriku.........
Bukan aku tidak mampu membelikan barang dan hiasan-hiasan tersebut...


Tetapi istriku...
Aku masih ingat tatkala aku menyuntingmu untuk dijadikan suri dan seri kamar hatiku,,,
Kau melafalkan, "Saya sudi menjadi sayap kiri perjuangan saudara tetapi dengan syarat..." Kau tersenyum sambil menghela nafas dalam-dalam...
Aku termangu sendirian.......
Syarat apakah itu? Bungalowkah? Mahar yang mahal? Mobil mewahkah? Aksesori Habib Jewels kah? Perabot mahal dari Italy kah?... Atau honeymoon di Kota Paris kah?... Katakan!!!!... Aku mampu memberikan...
Lamanya kau mengumpul kekuatan untuk berkata...

Akhirnya... Ahh... Permintaanmu itu... Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita... Aku tergagam serta kelu... Dengan penuh keyakinan kau berkata...



"Saudara, Mampukah saudara menjadikan saya sebagai yang kedua saudara?... Mampukah saudra menjadikan Islam sebagai istri pertama saudara yang lebih perlukan perhatian?... Mampukah saudara meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?................

Mampukah saudara menjual diri saudara semata-mata karena Islam?... Mampukah saudara berkorban meninggalkan kelezatan dunia?... Mampukah saudra menjadikan Islam laksana bara api, Saudara perlu menggenggamnya agar bara apin itu terus menyala...

Mampukah saudara menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam... Bukannya seperti lampu yang bisa dinyalakan bila perlu dan dimatikan bila tidak... Mampukah saudara mendengar hinaan yang bakal dilontarkan kepada saudara karena perjuangan saudara... Dan... Mampukah saudara menjadika saya istri seorang pejuang yang tidak dimanjai dengan fatamorgana dunia?..."




ADUH!!!!!!!!! Banyaknya syarat-syarat itu istriku...
Namun aku menerima syarat-syarat tersebut karena aku tahu... Jiwamu kosong dari surga dunia... Karena aku tahu kau mampu mengubah duni ini dengan iman dan akhlakmu... BUkannya kau yang diubah oleh dunia...
Istriku..........
Akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nahkoda mengemudi bahtera kehidupan kita... Susah senang kita tempuh bersama... Aku terharu dengan segala kebaikanmu... Kau jaga akhlakmu... Kau pelihara maruahmu selaku muslimah... Kau tak pernah mengeluh apabila sering apabila sering ditinggalkan oleh tugasku mengangkat Islam ke persada agung...

Kau juga sanggup menyekang mata menungguku sambil memberikan aku suatu senyuman terindah di ambangbpintu tatkala aku pulang lewat malam... Malah kau sering meniupkan semangat untuk aku terus tabah di pentas perjuangan ini... Kau tabur bunga-bunga jihad walaupun kita masih jauh dari harum kemenangan...


Istriku.....
Tangkasnya engkau selaku suri... Biarpun kau juga sibuk bersama menggembleng tenaga selaku sayap kiri perjuangnku... Kau jaga taman kita dengan indahnya... Kau sirami dengan wangian cinta dan kasih sayang... Kau tak pernah menjadikan kesibukanmu itu untuk kau lari dari amanahmu meskipun jadwalmu padat dengan agenda-agenda bersama masyarakat dan kaum sejenismu...
Cerdasnya engkau mendidik anak-anak.......
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rosulullah SAW, serta para pejuang Islam... Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah... Kau asuh mereka membaca Al-Qur'an... Malah kau temani mereka mengulang kaji pelajaran di kala menjelang ujian...


Istriku...............
Barangkali inilah kebenaran ungkapan : Tangan mengayun buaian bisa menggoncang dunia.....
SEPERTIMU................
WAHAI ISTRIKU..............

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..