Rabu, 01 Februari 2012

MULIANYA WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM

Sahabat BS (Bidadari Syurga) yang di rahmati Allah...
 
Mutiara-Mutiara yang
memancarkan pesona indah itu
telah berkilauan sejak masa
keislaman mulai merebak ditengah
sebagian besar wanita jahiliyyah
pada saat itu. Sarah Istri Ibrahim
adalah seorang istri yang memiliki
Kecantikan yang Luar Biasa, namun
tenang dalam menghadapi cobaan,
penuh tawakal kepada Allah, pintar
dalam memahami resiko yang
dihadapi, sehingga Allahpun
memuliakan Sarah Istri Ibrahim.
Begitu pula Hajar Ibu Ismail,
Khadijah, Fatimah Az Zahra dll..
Pesona Pribadi mereka tetap
harum dan terkenang sampai
sekarang, walau mereka sudah
tiada, bahkan diabadikan dalam
hadits.

baitijannati - Rasulullah SAW.
membuat empat garis seraya
berkata:
Tahukah kalian apakah ini?”
Mereka berkata: “Allah dan Rasul-
Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW.
lalu bersabda: “Sesungguhnya
wanita ahli surga yang paling
utama adalah Khadijah binti
Khuwailid, Fathimah binti
Muhammad SAW., Maryam binti
‘Imron, dan Asiyah binti
Mazahi.” (Mustadrak Ash Shahihain
2:497).

Sabda Rasulullah SAW. yang lain:
“Takutlah kepada Allah dan
hormatilah kaum wanita.” (H.R.
Muslim).
Itulah sebagai tanda cinta Islam
kepada wanita. Islam memuliakan
wanita, dan menempatkannya
dalam kedudukan yang terhormat.
Kita tahu, bahwa wanita itu
makhluk yang lemah dan rentan
terhadap tindak kejahatan.
Pelecehan seksual kerap mendera
kaum wanita. Namun kita juga
sering dibuat aneh dengan sikap
wanita di jaman sekarang ini.
Berlindung di balik kedok
emansipasi, kaum wanita malah
membuat peluang untuk
dilecehkan. Karena menginginkan
peran ganda dalam kehidupannya
dan ingin bersaing dengan laki-
laki, akhirnya mereka sendiri yang
kedodoran menahan gempuran
pelecehan seksual yang jelas
membahayakan kesucian dan
kehormatan dirinya.

Dalam masyarakat kapitalis, wanita
sudah dijadikan komoditas yang
diperjual-belikan. Mereka dijadikan
sumber tenaga kerja yang murah
dan dieksploitasi untuk menjual
barang. Dan ini telah banyak
memakan korban dan
merendahkan martabat wanita
yang dalam Islam sangat
dihormati. Wal hasil, emansipasi
yang sebenarnya mengangkat
wanita dari perbudakan dan
dominasi kaum pria, malah
membuatnya semakin amburadul.
Islam sangat menjunjung
kehormatan dan kesucian kaum
wanita. Terbukti, suatu ketika
seorang muslimah di kota Amuria
—terletak antara wilayah Irak dan
Syam—berteriak meminta
pertolongan karena
kehormatannya dinodai oleh
seorang pembesar Romawi.
Teriakan itu ternyata “terdengar”
oleh Khalifah Mu’tashim, pemimpin
umat Islam saat itu. Kontan saja ia
mengerahkan tentaranya untuk
membalas pelecehan tersebut. Dan
bukan saja sang pejabat nekat itu,
tapi kerajaan Romawi langsung
digempur. Sedemikian besarnya
tentara kaum muslimin hingga
diriwiyatkan, “kepala” pasukan
sudah berada di Amuria
sedangkan “ekornya” berakhir di
Baghdad, bahkan masih banyak
tentara yang ingin berperang.
Fantastis! Dan untuk membayar
penghinaan tersebut 30.000
tentara musuh tewas dan 30.000
lainnya menjadi pesakitan.
Kondisi itu sangat berbeda dengan
sekarang, selain memang
sistemnya tidak mendukung untuk
memuliakan wanita, wanitanya
sendiri malah memberi peluang
pria untuk mengotori kesucian
dan meruntuhkan kehormatannya.

Jutaan wanita yang masih betah
mengumbar auratnya ketika keluar
rumah. Yang secara fakta memang
menjadi faktor pemicu terjadinya
pelecehan seksual.
Kita bisa mengambil hikmah dari
perlakuan Islam terhadap kaum
wanita ini. Lapangan pekerjaan
wanita yang banyak di rumah,
bukan berarti Islam mengucilkan
dan merendahkan wanita, tapi
justru memuliakannya. Bekerja di
luar rumah bukan berarti tidak
boleh. Mubah saja selama jenis
pekerjaannya sesuai kodrat dan
tidak membahayakan kesucian dan
kehormatan dirinya. Namun, bila
jenis pekerjaannya kemudian
menuntut perannya yang besar
hingga melupakan kewajiban
rumah tangganya, maka tentu saja
tidak dibenarkan. Apalagi sampai
mengancam kesucian dan
merendahkan kehormatannya
sebagai wanita.

Dengan demikian, memang hanya
dengan bercermin kepada Islam
semuanya akan beres, dan kaum
wanita bisa meneladani pribadi-
pribadi wanita terhormat dalam
hadits di atas. Dan tentu saja hanya
dengan penerapan Islam sebagai
aqidah dan syariat dalam
mengatur kehidupan yang bakal
menuntaskan berbagai problem
masyarakat saat ini.

Share by. 
salam ukhwah karena-Nya.
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..