Kemesraan suami istri haruslah terus dijaga dan dipupuk. Semakin tua
seyogyanya semakin mesra. Masing-masing berusaha untuk membahagiakan
pasangannya. Jangan sepelekan ucapan “I love you” atau “I miss you”,
ringan diucapkan tapi besar dampaknya.
Biasakan saat bangun tidur mencium pasangan Anda. Jangan malah sibuk mencari smart phone, sibuk membaca timeline di twitter atau menulis status. Pasangan lebih penting dibandingkan eksis di dunia maya. Sekali-kali berdoalah bersama, mandi bersama, sarapan bersama, olah raga bersama dan melakukan aktivitas lain bersama-sama.
Milikilah waktu hanya untuk berdua. Gunakan waktu itu untuk bicara dari hati ke hati, pergi ke tempat yang disuka, dan melakukan hal-hal lain yang membuat kita keluar dari rutinitas hidup. Waktu berdua dengan pasangan hidup itu adalah waktu produktif. Walau mungkin tidak menghasilkan sesuatu yang kasat mata, tapi kebahagiaan, ketentraman dan kenikmatan hidup datang menjelma.
Mesra bukan hanya saat berdua. Dimanapun dan kapanpun, kemesraan itu harus ada walau tentu dalam kadar yang berbeda. Kemesraan akan terus terpelihara bila sang pasangan masing-masing memiliki mental melayani. Kemauan untuk terus melayani pasangan hidup harus muncul dari dalam hati. Jangan “pelit” kepada istri Anda, berilah kesempatan seluas-luasnya agar ia menikmati hidup.
Omong-omong soal kemesraan suami istri, ada sebuah cerita menarik untuk Anda. Alkisah, sepasang suami istri jalan-jalan di satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Mereka selalu bergandengan mesra. Sang suami memegang erat-erat tangan sang istri. Sebaliknya, sang istri sesekali meletakkan kepalanya di pundak sang suami. Kemesraan itu membuat iri sebagian pengunjung.
Salah seorang pengunjung memberanikan diri bertanya kepada si suami, “Apa rahasianya kemesraan Anda berdua? Kemana-kemana selalu bergandeng tangan. Bahkan saat inipun Anda terus memegang tangan istri Anda.”
Sang suami itu mendekatkan mulutnya ke telinga sang penanya sambil berbisik, “Ini bukan soal mesra atau tidak, saya pegang tangan istri saya erat-erat supaya tidak lepas. Sebab kalau dilepas, dia akan belanja apapun yang dia suka.”
Biasakan saat bangun tidur mencium pasangan Anda. Jangan malah sibuk mencari smart phone, sibuk membaca timeline di twitter atau menulis status. Pasangan lebih penting dibandingkan eksis di dunia maya. Sekali-kali berdoalah bersama, mandi bersama, sarapan bersama, olah raga bersama dan melakukan aktivitas lain bersama-sama.
Milikilah waktu hanya untuk berdua. Gunakan waktu itu untuk bicara dari hati ke hati, pergi ke tempat yang disuka, dan melakukan hal-hal lain yang membuat kita keluar dari rutinitas hidup. Waktu berdua dengan pasangan hidup itu adalah waktu produktif. Walau mungkin tidak menghasilkan sesuatu yang kasat mata, tapi kebahagiaan, ketentraman dan kenikmatan hidup datang menjelma.
Mesra bukan hanya saat berdua. Dimanapun dan kapanpun, kemesraan itu harus ada walau tentu dalam kadar yang berbeda. Kemesraan akan terus terpelihara bila sang pasangan masing-masing memiliki mental melayani. Kemauan untuk terus melayani pasangan hidup harus muncul dari dalam hati. Jangan “pelit” kepada istri Anda, berilah kesempatan seluas-luasnya agar ia menikmati hidup.
Omong-omong soal kemesraan suami istri, ada sebuah cerita menarik untuk Anda. Alkisah, sepasang suami istri jalan-jalan di satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Mereka selalu bergandengan mesra. Sang suami memegang erat-erat tangan sang istri. Sebaliknya, sang istri sesekali meletakkan kepalanya di pundak sang suami. Kemesraan itu membuat iri sebagian pengunjung.
Salah seorang pengunjung memberanikan diri bertanya kepada si suami, “Apa rahasianya kemesraan Anda berdua? Kemana-kemana selalu bergandeng tangan. Bahkan saat inipun Anda terus memegang tangan istri Anda.”
Sang suami itu mendekatkan mulutnya ke telinga sang penanya sambil berbisik, “Ini bukan soal mesra atau tidak, saya pegang tangan istri saya erat-erat supaya tidak lepas. Sebab kalau dilepas, dia akan belanja apapun yang dia suka.”
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kasih Jempolnya..