Pada sebuah pemakaman tua, dipinggiran sebuah kota, Aku menyaksikan wajah-wajah yang aku sangat kenal tertunduk dengan duka cita yang begitu dalam.
Mereka berjalan beriringan, diam membisu tanpa kata. Mereka mengantarkan orang yang tercinta dalam hidupnya, yang telah pergi membawa segala kenangan hidup bahagia.
Aku melihat tetangga, teman sekerja, sanak saudara, istri tercinta bersama bocah kecilku si buah hati didalam pangkuannya.
Aku menyaksikan wajah tua yang telah di gerogoti usia , wajah ayah dan ibuku dipapah langkah demi langkah, menuju lubang pusara.
Satu persatu, wajah- wajah sembam dengan linangan air mata, mendekati tubuh yang terbujur kaku sebagai penghormatan terakhir dengan langkah yang berat, akupun menapaki tanah merah yang membasah untuk turut memberi salam perpisahan pula kepadanya.
YA ALLAH... YA RABB ! betapa terkejutnya aku , tubuh yang terbujur kaku dengan wajah pucat , diselimuti kain putih itu adalah ... AKU !
Ya Tuhan-ku , tiada sempat aku memohon ampunan kepada-MU
Tidak pernah selintaspun aku mengingat akan Kebesaran-MU
Betapa nistanya aku , kini aku harus berhadapan dengan-MU
Sang Maha Pencipta , semesta alam beserta isinya.
Alangkah hinanya diriku di hadapan-MU
Betapa menyesalnya aku saat ini ,
Bocah kecilku nan lucu , belum sempat ku persiapkan
sesuatu yang berarti untuk masa depannya.
Tiada satupun jasa yang dapat aku balas untuk
kedua orang tuaku .
Hari -hari yang aku lalui hanya di isi untuk masalah duniawi semata
Tanpa pernah mengikuti perintah-Nya.
Sesaat lagi , tubuh kaku akan diturunkan keliang
lahat yang sunyi dan sepi ,
Hanya dingin dan beku yang setia menemani.
Semua kenikmatan dan keramaian dunia hilang tak bertepi,
Kini berubah menjadi gelap dan pengap didalam
liang lahat yang sempit.
Aku menyesal di akhir dari perjalanan ujung dunia,
dan tidak dapat merubah perjalanan waktu .
Ya Allah yang Maha Pengampun
Ampunilah aku ya Allah , sayangilah aku...
Begitu kotornya diriku ketika akan menghadapMu
Tubuh berlumur lumpur noda dan dosa, penuh nista
tiada bekal amal saleh yang dapat aku
sertakan untuk-Mu,
tiada akhlak terpuji yang aku jalani.
Apakah masih ada pengampunan bagi hambamu ini?
Ya Tuhanku, Yang Maha Penyayang
Sayangilah ibu bapakku, ampuni dosa-dosanya
Bimbinglah keluargaku,
menuju jalan lurus jalan yang Engkau Ridhai.
Malu... malu aku dengan memohon pinta
yang tak pantas
aku panjatkan pada-MU
Ya Tuhanku yang Maha Perkasa, tobatku kini tiada bermakna
Karena kini aku telah berada dihadapanMu
(Iqbal Hamdi"Menggapai hidup bermakna")
Mereka berjalan beriringan, diam membisu tanpa kata. Mereka mengantarkan orang yang tercinta dalam hidupnya, yang telah pergi membawa segala kenangan hidup bahagia.
Aku melihat tetangga, teman sekerja, sanak saudara, istri tercinta bersama bocah kecilku si buah hati didalam pangkuannya.
Aku menyaksikan wajah tua yang telah di gerogoti usia , wajah ayah dan ibuku dipapah langkah demi langkah, menuju lubang pusara.
Satu persatu, wajah- wajah sembam dengan linangan air mata, mendekati tubuh yang terbujur kaku sebagai penghormatan terakhir dengan langkah yang berat, akupun menapaki tanah merah yang membasah untuk turut memberi salam perpisahan pula kepadanya.
YA ALLAH... YA RABB ! betapa terkejutnya aku , tubuh yang terbujur kaku dengan wajah pucat , diselimuti kain putih itu adalah ... AKU !
Ya Tuhan-ku , tiada sempat aku memohon ampunan kepada-MU
Tidak pernah selintaspun aku mengingat akan Kebesaran-MU
Betapa nistanya aku , kini aku harus berhadapan dengan-MU
Sang Maha Pencipta , semesta alam beserta isinya.
Alangkah hinanya diriku di hadapan-MU
Betapa menyesalnya aku saat ini ,
Bocah kecilku nan lucu , belum sempat ku persiapkan
sesuatu yang berarti untuk masa depannya.
Tiada satupun jasa yang dapat aku balas untuk
kedua orang tuaku .
Hari -hari yang aku lalui hanya di isi untuk masalah duniawi semata
Tanpa pernah mengikuti perintah-Nya.
Sesaat lagi , tubuh kaku akan diturunkan keliang
lahat yang sunyi dan sepi ,
Hanya dingin dan beku yang setia menemani.
Semua kenikmatan dan keramaian dunia hilang tak bertepi,
Kini berubah menjadi gelap dan pengap didalam
liang lahat yang sempit.
Aku menyesal di akhir dari perjalanan ujung dunia,
dan tidak dapat merubah perjalanan waktu .
Ya Allah yang Maha Pengampun
Ampunilah aku ya Allah , sayangilah aku...
Begitu kotornya diriku ketika akan menghadapMu
Tubuh berlumur lumpur noda dan dosa, penuh nista
tiada bekal amal saleh yang dapat aku
sertakan untuk-Mu,
tiada akhlak terpuji yang aku jalani.
Apakah masih ada pengampunan bagi hambamu ini?
Ya Tuhanku, Yang Maha Penyayang
Sayangilah ibu bapakku, ampuni dosa-dosanya
Bimbinglah keluargaku,
menuju jalan lurus jalan yang Engkau Ridhai.
Malu... malu aku dengan memohon pinta
yang tak pantas
aku panjatkan pada-MU
Ya Tuhanku yang Maha Perkasa, tobatku kini tiada bermakna
Karena kini aku telah berada dihadapanMu
(Iqbal Hamdi"Menggapai hidup bermakna")
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kasih Jempolnya..