Dewasa ini banyak muda mudi merasa rendah diri, stres dan gejolak rasa ingin memiliki menjadikan mereka berusaha memenangi hati dalam memiliki seseorang tanpa mengenal halal dan haram. Yang penting dapat.
Pilu hati melihat remaja yang merana karena cinta. Mereka merasakan perihnya pinangan cinta dusta, tetapai tidak mampu mengarahkan diri mencari cinta hakiki. Tak segan lagi diperhambakan untuk menagih cinta sementara hingga sanggup berkonflik dengan pencipta cinta. Semua batas-Nya di langgar, tak kenal dosa dan pahala.
Benar bahwa lelakilah yang memulakan langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila wanita tidak setuju, lelaki itu tidak akan berani.
Cinta sebelm menikah itu hanya menjerumus ke lembah dosa dan zina. Jika mampu bertahan ke jenjang pelamin sekalipun bahwa rumahtangga itu takkan berkah.
Apa tidaknya, asasnya di bina dari dosa dan maksiat. Mana mungkin dapat menegakkan tiang takwa yang utuh kecuali dengan taubat.
Rumahtangga akan menjadi tawar dan hambar. Semuanya sudah di rasa dan terbiasa, hendakkan rasa nikmatnya apalagi ? Anak-anaklah yang akan menjadi mangsa. Terimalah ia sebagai hukuman di dunia. Amat pedih. Namun, terlalu sedikit berbanding pedihnya hukuman abadi di negeri sana.
Bagi yang belum berpunya, Andalah pilihan Allah untuk mekar terpelihara sehingga tiba pula giliran anda mendapat seruan. Yakinlah ! Jangan risau jika masih belum berpunya karena mungkin Allah ingin bagi ketenangan dulu, untuk terus melangkah menggapai cita-cita.
Begitu juga buat pemuda yang belum berpunya, utamakan yang lebih penting daripada apa yang penting. kenali prioritas. Jika memang sudah sampai saat ingin memiliki, pastilah waktunya akan tiba, berusaha, jika memang sudah betul-betul mampu dan bersedia.
Memiliki seorang isteri solehah ibarat memiliki dunia dan seisinya, sudah tentu jalan untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa amat berliku dan banyak tantangan. Berusaha memperbaiki diri dan sebaik-baiknya gunakan orang perantaraan untuk lebih menjaga warak dan iman jika menghendakinya untuk menikahi.
Seringkali, seseorang mencari kekasih ibarat dia mendaki gunung yang tinggi. Pepohon berduri sanggup di redah, curam dan jurang sabar ditempuh. Namun apabila dia memilikinya, di dapati insan yang di kejar itu cuma dedaunan kering. Begitulah perumpamaan sia-sia usaha yang tak di salur dengan suluhan petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah.
Urusan jodoh tak kemana. Sudah tercatat di lauh mahfudz, pasti. Apa yang tak pasti adalah adakah kita mendapatkannya secara mulia atau sebaliknya.
Sahabat ...
Janganlah engkau layu .. Jika kau terpisah dengan cinta manusia yang palsu. Berarti Allah inginkan kau kembali, Allah yang akan menjaga mu .. Jangan layu !!!
Semoga bermanfaat.
SENYUM SANTUN ^_^
Salam Setulus Kasih Karena Allah
Pilu hati melihat remaja yang merana karena cinta. Mereka merasakan perihnya pinangan cinta dusta, tetapai tidak mampu mengarahkan diri mencari cinta hakiki. Tak segan lagi diperhambakan untuk menagih cinta sementara hingga sanggup berkonflik dengan pencipta cinta. Semua batas-Nya di langgar, tak kenal dosa dan pahala.
Benar bahwa lelakilah yang memulakan langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila wanita tidak setuju, lelaki itu tidak akan berani.
Cinta sebelm menikah itu hanya menjerumus ke lembah dosa dan zina. Jika mampu bertahan ke jenjang pelamin sekalipun bahwa rumahtangga itu takkan berkah.
Apa tidaknya, asasnya di bina dari dosa dan maksiat. Mana mungkin dapat menegakkan tiang takwa yang utuh kecuali dengan taubat.
Rumahtangga akan menjadi tawar dan hambar. Semuanya sudah di rasa dan terbiasa, hendakkan rasa nikmatnya apalagi ? Anak-anaklah yang akan menjadi mangsa. Terimalah ia sebagai hukuman di dunia. Amat pedih. Namun, terlalu sedikit berbanding pedihnya hukuman abadi di negeri sana.
Bagi yang belum berpunya, Andalah pilihan Allah untuk mekar terpelihara sehingga tiba pula giliran anda mendapat seruan. Yakinlah ! Jangan risau jika masih belum berpunya karena mungkin Allah ingin bagi ketenangan dulu, untuk terus melangkah menggapai cita-cita.
Begitu juga buat pemuda yang belum berpunya, utamakan yang lebih penting daripada apa yang penting. kenali prioritas. Jika memang sudah sampai saat ingin memiliki, pastilah waktunya akan tiba, berusaha, jika memang sudah betul-betul mampu dan bersedia.
Memiliki seorang isteri solehah ibarat memiliki dunia dan seisinya, sudah tentu jalan untuk mendapatkan sesuatu yang istimewa amat berliku dan banyak tantangan. Berusaha memperbaiki diri dan sebaik-baiknya gunakan orang perantaraan untuk lebih menjaga warak dan iman jika menghendakinya untuk menikahi.
Seringkali, seseorang mencari kekasih ibarat dia mendaki gunung yang tinggi. Pepohon berduri sanggup di redah, curam dan jurang sabar ditempuh. Namun apabila dia memilikinya, di dapati insan yang di kejar itu cuma dedaunan kering. Begitulah perumpamaan sia-sia usaha yang tak di salur dengan suluhan petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah.
Urusan jodoh tak kemana. Sudah tercatat di lauh mahfudz, pasti. Apa yang tak pasti adalah adakah kita mendapatkannya secara mulia atau sebaliknya.
Sahabat ...
Janganlah engkau layu .. Jika kau terpisah dengan cinta manusia yang palsu. Berarti Allah inginkan kau kembali, Allah yang akan menjaga mu .. Jangan layu !!!
Semoga bermanfaat.
SENYUM SANTUN ^_^
Salam Setulus Kasih Karena Allah
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kasih Jempolnya..