Senin, 24 Oktober 2011

CINTA YANG SESUNGGUHNYA....

Segala puji hanya bagi Allah Ta’ala yang telah menciptakan rasa cinta di hati hamba-hambaNya. Cinta dengan karakteristiknya yang khas, akan mampu menciptakan segala rasa pada diri seorang anak manusia: rasa yang indah, semangat, kemauan, berkorban, saling mengerti …

Dan… saat Allah jadikan pernikahan sebagai saluran cinta yang halal, maka keindahan itu menjadi semakin sempurna, bahkan bernilai ibadah di sisiNya…

Khusus cinta dua insan yang terjalin dalam bahtera rumah tangga, maka perlu diupayakan untuk menjadikan cinta itu semakin berkualitas dan dewasa, bahkan mampu mengantarkan pada keridhaan Allah dan surgaNya…

Cinta Kurang Dewasa
------------------------->>

Cinta ini hanya bertolok ukur pada tatanan fisik semata, dan berhenti di sana… Dibangun di atas egoisme pribadi, dan menjadikan dunia dan kenikmatannya sebagai tujuan akhirnya…

Cinta semacam ini sangat rapuh, keindahannya hanya bersifat semu dan sesaat… Tak banyak manfaat yang dirasakan oleh manusia dari rumah tangga dengan warna cinta seperti ini…

Cinta Dewasa
---------------------->>

It’s the amazing of love… Cinta yang lahir dari ilmu dan iman yang kokoh. Terpancar dari hati sanubari, dan bahkan mampu ‘mendaki’ ke langit tuk menjadikan Allah Ta’ala sebagai muaranya yang tertinggi… menjadikan ridhaNya sebagai tolok ukur dalam mencintai seluruh manusia, termasuk pasangan hidupnya… Dengan semangat ibadah dan kerinduan meraih surgaNya, cinta itu akan mengalir ke dunia…

Cinta inilah yang kan melahirkan ketenangan hidup sejati, menjadi pembangkit energi tuk melahirkan karya-karya keumatan yang luar biasa, serta prestasi hidup yang kan terukir indah dengan tinta sejarah…

Cinta ini kan melahirkan kesabaran tanpa batas dan ketawakalan yang paripurna, hingga segala pahit getir ujian kehidupan, tak menggetarkan pijakan kakinya di dunia ini.. Seberat apapun pengorbanan dantuntutan perjuangan, kan ikhlas dijalaninya…

Kedewasaan Cinta
---------------------->>>

^_^ Allah-lah Tujuannya

Saat Dia menjadi dasar dan tujuan cintanya, maka segala hal dalam rumah tangga kan dikendalikan atas dasar ini. Hubungannya dengan anggota keluarga senantiasa berpijak pada rambu-rambu syariat, selalu mengindahkan aturanNya…


^_^ Kan Kuterima Dia Apa Adanya

Saat akad nikah telah berlangsung, sambutlah pasangan hidupmu dengan segenap kesiapan dan teimalah dia apa adanya. Penerimaan tulus akan segala kekurangannya akan melahirkan perasaan saling menghargai…

Jiwa yang kurang bijak akan selalu mengungkit kekurangan pasangannya, padahal… tiada yang sempurna di dunia ini…


^_^ Bersamaku Kau Semakin Maju

Alangkah indahnya, jika berlalunya tahun-tahun pernikahan kan berbanding lurus dengan peningkatan kualitas diri kita dan pasangan hidup kita. Romantisme yang ada, bukanlah semu belaka, keceriaan yang tercipta, bukanlah sesuatu yang sia-sia..

Semua agenda kehidupannya selalu memperhatikan kemajuan pasangan hidupnya…

Berbahagialah mereka yang setelah sekian tahun menikah telah merasakan sekian banyak kemajuaan, untuk kehidupan dunia dan akhirat..

Bersedihlah mereka yang tahun-tahun kehidupan pernikahannya justru berbuah kemunduran dari berbagai sisi kehidupan…

^_^ Memberi Bukan Meminta

Kebanyakan yang mendorong manusia untuk menikahi seseorang disebabkan karena ingin mendapatkan sesuatu dari pasangannya, entah itu ketampanan, kecantikan, kekayaan, kecerdasan dan keluasan ilmunya, walau ini semua tidaklah dilarang…

Semakin besar harapan yang dipancang pada awal pernikahan, akan makin besar pula potensi kecewa yang akan didapat….

Ubahlah paradigma cinta dari meminta menjadi memberi… “Aku berumahtangga dengannya, agar aku bisa membuatnya lebih baik, agar aku bisa membantunya untuk lebih taat, lebih sukses… “


^_^ Dia Adalah Milik Allah

Suami isteri memang saling memiliki, namun harus disadari dengan beanr, bahwa pasangan hidup kita adalah milik Allah… Dia mempunyai tugas-tugas keumatan, waktunya tidak hanya untuk kita. Relakan waktu, tenaga, fikiran, harta dan jiwanya jika ummat memerlukan keberadaannya di tengah mereka..

Dan… kelakpun… dia kan kembali untuk menghadapNya…


^_^ Pengorbanan dan Kesabaran

Kedewasaan cinta berbuah pada kesabaran dan ketawakkalan yang paripurna. Tiada satupun musibah dan ujian dalam rumah tangga yang kan mampu meruntuhkan iman dan jati dirinya. Hanya keyakinan padaNya, bahwa Dia Maha Sempurna ilmuNya dan Maha Adil KetetapanNya..

Bahkan dia mampu menikmati badai ujian dalam musibah karena berharap pahala dari kesabarannya..

Tidaklah ujian itu datang, dan dia bersabar, kecuali Allah akan angkat derajatnya dan mengampuni dosa-dosanya, kelak… dia kan menghadap Allah dalam keadaan dicintaiNya…


^_^ Karya, Prestasi dan Sinergi

Dunia adalah ladang tuk mengumpulkan bekal akhirat, rumah tangga juga harus dapat menjadi ladang kebaikan dan pahala… Jadilah tim hidup yang kompak dan solid tuk meretas kehidupan bersama di dunia, abaikan dominasi ego tuk mewujudkan karya bersama.. dunia akhirat…

^_^ Di Surga Kita Kan Bertemu…

Mencintai pasangan hidup dengan tulus, menyemangatinya dalam kebaikan, menjaganya dari keburukan… agar cinta itu tak kan berakhir… saat jasad ditimbun tanah… karena, …

cinta itu kan terus berlanjut, hingga di surga kita kan bertemu…

^_^ Semoga Bermanfaat ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Kasih Jempolnya..