Jumat, 30 Desember 2011

PERAYAAN TAHUN BARU DAN PANDANGAN ISLAM...

 Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).


Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)

Kalo yang jomblo yaa.. tiup terompet, baik terompet milik sendiri ataupun minjem (bagi yang nggak punya duit). Kalo yang kismin, ya minimal jalan-jalan naik truk bak sapi lah, sambil teriak-teriak nggak jelas.

Dan bagi kaum adam yang normal menurut pandangan jaman ini, kesemua perayaan itu tidaklah lengkap tanpa kehadiran kaum hawa. Karena seperti kata iklan “nggak ada cewe, nggak rame”

Bahkan di kota-kota besar, tak jarang setelah menunggu semalaman pergantian tahun itu mereka mengakhirinya dengan perbuatan-perbuatan terlarang di hotel atau motel terdekat.

Yah itulah sedikit cuplikan fakta yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan menjelang malam-malam pergantian tahun. Ini dialami oleh kaum muslimin, khususnya para anak muda yang memang banyak sekali warna dan gejolaknya. Nah, sebagai pemuda-pemudi muslim yang cerdas, agar kita nggak salah langkah di tahun baruan ini, maka kita harus menyimak gimana seharusnya kita menyikapi momen yang satu ini.

Asal muasal tahun baruan
Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.

Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)

Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.

Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.

Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)

Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.

Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.

Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.

Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.

Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.

Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.

Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir. Wallahua’lam

Kamis, 29 Desember 2011

RENUNGAN, MUHASABAH, DAN DO’A AKHIR TAHUN


TAK TERASA SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENINGGALKAN TAHUN 2011   DAN MENYONGSONG TAHUN BARU 2012 MASEHI. INI BERARTI UMUR KITA SEMAKIN BERKURANG. OTOMATIS KEMATIAN SEMAKIN DEKAT..DEKAT..DAN DEKAT. DENGAN BERKURANGNYA UMUR KITA, SUDAHKAH KITA DI AKHIR TAHUN 2011  INI MEMPERSIAPKAN DIRI DAN MELUANGKAN WAKTU UNTUK MERENUNG, BERMUHASABAH (INTROSPEKSI) TENTANG APA-APA YANG TELAH KITA LAKUKAN.

MARILAH SEGERA KITA BERMUHASABAH SEBELUM ALLAH MENGHISAB KITA. MARILAH KITA RENUNGKAN APA YANG PERNAH DIUNGKAPKAN OLEH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB RA,” HISABLAH DIRI KALIAN SEBELUM KALIAN DIHISAB OLEH ALLAH SWT. KELAK. BERSIAPLAH MENGHADAPI HARI PERHITUNGAN YANG AMAT DAHSYAT. SESUNGGUHNYA HISAB PADA HARI KIAMAT AKAN TERASA RINGAN BAGI ORANG YANG SELALU MENGHISAB DIRI KETIKA DI DUNIA.”

ATAUKAH MALAH SEBALIKNYA. KITA BUKAN MEMPERSIAPKAN MENGEVALUASI DIRI, TAPI MEMPERSIAPKAN UNTUK MEMPERINGATI MALAM TAHUN BARU 2012 DENGAN SEGALA KEGIATAN YANG TIDAK BERMANFAAT, BERFOYA-FOYA DAN MUBADZIR. MEMBELI SEABREK PETASAN, KEMBANG API, TEROMPET BERMACAM-MACAM BENTUK, TOPI, PESTA MINUMAN KERAS BAHKAN PESTA SEX. NA’UDZUBILLAHI MIN DZALIK.

INGATLAH FIRMAN ALLAH SWT.,” SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG PEMBOROS ITU ADALAH SAUDARA SETAN DAN SETAN ITU SANGAT INGKAR KEPADA TUHANNYA.” ( QS.AL-ISRO’{17} : 27).


COBA TENGOK TETANGGA KITA ! APA MASIH ADA YANG KELAPARAN DAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN ? KALAU SEMUA ITU MASIH ADA DI SEKITAR KITA, BUKANKAH LEBIH BAIK MEMBERIKAN UANG YANG KITA HAMBUR-HAMBURKAN ITU KEPADA MEREKA? ATAU KALAU KITA MASIH “ENGGAN” MEMBERIKANNYA KEPADA MEREKA, MINIMAL KITA TIDAK MEMBELANJAKAN HARTA KITA UNTUK KEMAKSIATAN.

ATAU IKUTILAH KEGIATAN-KEGIATAN SEPERTI MUHASABAH NASIONAL, ISTIGHOSAH NASIONAL, ISTIGHFAR NASIONAL YANG MARAK MENJELANG PERGANTIAN TAHUN BARU. ITU LEBIH BERMANFAAT DAN LEBIH BAIK BAGI KITA DAN ORANG DISEKITAR KITA.

SAUDARAKU !
SEKALI LAGI MARI KITA MENGHITUNG-KALAU SEMPAT- BERAPA BANYAK AMAL BAIK YANG TELAH LAKUKAN. DAN BERAPA BANYAK AMAL BURUK YANG KITA PERBUAT. KALAU KIRA-KIRA MASIH BANYAK AMAL BAIK YANG KITA LAKUKAN, JANGAN BERBAGGA DULU. PERBANYAKLAH ISTIGHFAR. BUKANKAH NABI SAW. SETIAP HARI BERISTIGHFAR 70 SAMPAI 100 KALI ? PADAHAL DOSA-DOSA BELIAU YANG LALU DAN YANG AKAN DATANG TELAH DIAMPUNI ALLAH SWT.

KALAU TERNYATA DOSA KITA LEBIH BANYAK, JANGANLAH BERPUTUS ASA, KARENA ALLAH MAHA PENGAMPUN. ALLAH BERFIRMAN,” SESUNGGUHNYA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA SEMUANYA. SESUNGGUHNYA DIA-LAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG.” (QS. AZ-ZUMAR: 53)

RASULULLLAH SAW. BERSABDA,”“SETIAP MANUSIA PASTI BANYAK BERBUAT SALAH, DAN SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERBUAT SALAH ADALAH ORANG YANG SERING BERTAUBAT” (HR. TIRMIDZI N?.2687. AT TIRMIDZI BERKATA: “HADITS INI GHARIB”. DI-HASAN-KAN AL ALBANI DALAM AL JAMI ASH SHAGHIR, 291/18)

DO’A AKHIR TAHUN
DO’A INI BUKAN HANYA DIKHUSUSKAN UNTUK MALAM AKHIR TAHUN SAJA, TAPI SETIAP WAKTU KITA BISA MENGGUNAKANNYA.

YA ALLAH
PADA MALAM INI KUSERAHKAN JIWA DAN RAGAKU HANYA KEPADA-MU. JADIKANLAH HAMBA ORANG YANG SELALU IKHLAS DAN KOMITMEN PADA JALAN-MU.
YAA ALLAH YA RAHMAN, YA RAHIIM, YA JABBAR, YA ‘ALIMUN HALIIM. YA AZIZUL HAKIM.
YA ALLAH SAYA ADALAH HAMBAMU YANG DHOIF, BANYAK KEKURANGAN DAN PENUH DENGAN DOSA DAN KESALAHAN.
YAA ALLAH KAMI MOHON KEPADA-MU, DENGAN RAHMAT-MU YANG MELIPUTI SEGALA SESUATU, DENGAN KEKUASAAN-MU YANG DENGANNYA ENGKAU TAKLUKAN SEGALA SESUATU.

YA ALLAH, KAMI BERLINDUNG ATAS CAHAYA ROBBANI-MU, YANG MEMENUHI SEGALA SESUATU, KEKUASAAN-MU YANG MENGATASI SEGALA SESUATU, ILMU-MU YANG MENCAKUP SEGALA SESUATU. WAHAI NUR, WAHAI YANG MAHA AWAL DAN SEGALA YANG AWAL, WAHAI MAHA AKHIR DARI SEGALA YANG AKHIR.

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MENDATANGKAN BENCANA,

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MERUSAK KARUNIA,

AMPUNILLAH DOSA-DOSA KAMI YANG MENAHAN DOA,

YA AMPUNILAH DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, KASIHANILAH BELIAU SEBAGAIMANA BELIAU MENGASIHI KAMI SEWAKTU KECIL.
YA ALLAH, AMPUNILAH DOSA-DOSA KEDUA ORANG TUA KAMI, KHUSUSNYA YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA. TERANGILAH KUBURNYA, LAPANGKALAH KUBURNYA, YA ALLAH JADIKAN DOA KAMI SAAT INI MENJADI PENYEJUK RUHNYA RUH ORANG TUA KAMI DI KUBUR,

YAA ALLAH, JANGANLAH ENGKAU AZAB KEDUA ORANG TUA KAMI, DISEBABKAN KARENA MAKSIAT DAN DOSA –DOSA DARI PUTRA-PUTRINYA. YAA , ALLAH, SUNGGUH DARI PERMINTAAN KAMI YANG PALING DALAM, SEMOGA ENGKAU AMPUNI DOSA DAN KESALAHAN KEDUA ORANG TUA KAMI, JIKA MEREKA SEWAKTU HIDUP TIDAK MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN AKAN AGAMA INI SEBAGAIMANA KAMI FAHAMI SAAT INI. YAA ALLAH , ENGKAULAH MAHA PENGAMPUN .

YA ALLAH, JADIKANLAH KELUARGA KAMI MENJADI KELUARGA SAKINAH, MAWADAH, DAN RAHMAH, YAITU SEBUAH KELUARGA YANG SELALU ENGKAU BERIKAN CAHAYA , PETUNJUK DAN KASIH SAYANG DALAM KELUARGA KAMI. JAUHKANLAH KAMI DARI PERSELISIHAN, SALING MENCARI KESALAHAN, SERTA MUDAHKANLAH KAMI DALAM MENYELESAIKAN PERSOLAN HIDUP KAMI.

YA ALLAH, JADIKANLAH PUTRA-PUTRI KAMI MENJADI ORANG-ORANG YANG SHOLEH DAN SHOLEHAT.

YAA ALLAH, IZINKANLAH KAMI UNTUK BERTEMU KEMBALI DENGAN SELURUH ORANG TUA KAMI, DAN SAUDARA KAMI UNTUK BERTEMU KEMBALI DI SYURGAMU DENGAN PENUH KERIDHOAN.

YA ALLAH, JADIKANLAH ANAK DIDIK KAMI ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MEREKA, TANAMKANLAH SEMANGAT BELAJAR MEREKA. JAUHKANLAH MEREKA DARI MAKSIAT YANG SEDANG MERAJALELA DI NEGERI KAMI. SELAMATKANLAH MEREKA DARI PERZINAHAN, MINUMAN KERAS, NARKOBA, DAN PORNOGRAFI.

YA ALLAH, JADIKAN NEGRI INI NEGRI YANG BERKAH, BERIKAN KEPADA KAMI PEMIMPIN YANG BERKUALITAS DAN BIJAK, TIDAK MEMIHAK KEPADA KEBATHILAN ATAU EGOIS DENGAN DIRINYA SENDIRI, TIDAK MENGUMPULKAN HARTA DAN HAUS KEKUASAAN, SEMENTARA RAKYATNYA KELAPARAN, MENDERITA, SERTA MALAPETAKA ADA DIMANA-MANA.

YA ALLAH JADIKAN NEGRI INI, SEPERTI NEGRI MADINAH SEWAKTU RASULULLAH MEMIMPINNYA, SEBUAH NEGRI YANG AMAN, MAKMUR DAN SEMUA ORANG MERAS TENANG.

YA ALLAH KABULKANLAH DO’A KAMI INI.

"..KETIKA CINTA BERBALAS DURHAKA..."




Bismillahirr Rahimanirr Rahim....

"..Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS An Nisaa' [4]: 19).

Dalam sebuah forum konsultasi keluarga, seorang istri mengadukan perlakuan suaminya kepada Ketua Majlis Ulama Besar Arab Saudi, waktu itu masih dijabat oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz –rahimahullah.

"Suami saya, meskipun ia seorang berakhlak mulia dan takut kepada Allah, namun ia tidak pernah memberi perhatian sama sekali di rumah. Dia selalu murung dan cemberut terus padahal Allah Maha Mengetahui bahwa saya sudah menunaikan semua kewajiban sebagai istri dan memberinya ketenangan. Tapi, saya tetap sabar dengan perlakuannya. Setiap kali saya tanya sesuatu, dia langsung marah dan emosi, lalu berkomentar, bahwa itu ucapan sepele dan tidak berguna.

Dia selalu bahagia dan ceria jika berkumpul dengan teman-temannya. Sementara saya tidak mendapatkan darinya kecuali cacian dan perlakuan kasar. Sungguh dia sering menyakiti dan menganiaya saya sehingga saya berkali-kali ingin kabur dari rumah ..” (Fataawa Al Mar'ah, Muhammad Al Musnid, h. 115, cet. I, Riyadh, 1414 H).

Perlakuan kasar dan kejam terhadap istri tidak terjadi pada masa Jahiliyah saja, melainkan juga terjadi di zaman modern seperti contoh di atas. Rumah dengan situasi dan kondisi semacam itu bak neraka. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terbilang tidak sedikit.

Perlakuan yang baik terhadap pasangan

Ayat di atas mempersembahkan satu kiat agar rumah kita tidak seperti neraka, yaitu memperlakukan pasangan dengan baik. Allah swt berfirman, ".. Dan pergaulilah istri-istri dengan baik (patut).” Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat tersebut adalah "Perbaguslah ucapanmu (wahai para suami) terhadap mereka. Perbaikilah perbuatanmu dan perindahlah tampilanmu sesuai kemampuanmu sebagaimana engkau menginginkan hal itu dari istrimu. Maka, lakukanlah terhadap istrimu seperti yang ingin ia lakukan terhadapmu (Tafsir Ibnu Katsir, II/22). Sebagaimana firman Allah, "..Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf (benar dan patut)” (QS Al Baqarah [2]: 28).

Dengan demikian perlakuan ma'ruf dalam ayat di atas maknanya sangat integral dan universal. Termasuk di dalamnya berusaha untuk berpenampilan baik dan menarik. Nabi saw memberi kiat agar suami menjadi dambaan bagi istrinya, "Cucilah wahai para lelaki pakaianmu, pakailah minyak rambut, bersikat gigilah, mandilah dan bersucilah; karena kaum Bani Israel tidak melakukan hal itu kepada istri-istri mereka” (HR Thabrani).

Dalam perspektif Nabi saw, manusia terbaik di dunia bukanlah manusia yang paling kaya atau paling tinggi jabatannya atau paling tinggi gelarnya atau paling keren tampilannya atau variabel-variabel dunia lainnya. Melainkan, manusia yang paling baik dalam memperlakukan pasangannya, memberikan banyak perhatian terhadap keluarganya. Beliau saw bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya” (HR Tirmidzi, no. 3830 dan Ibnu Majah, no. 1967. Menurut Tirmidzi, hadits tersebut hasan gharib shahih).

Karenanya, Rasulullah adalah orang yang selalu baik dalam bergaul, selalu ceria, mesra dengan istrinya, lemah lembut terhadap mereka, memberi mereka nafkah yang cukup untuk kebutuhan mereka (lihat QS Ath Thalaq [65]: 7), bersenda gurau dan bercanda dengan istrinya. Misalnya, beliau saw pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah ra. Faktor ini tidak bisa dipungkiri–selain pertolongan Allah–juga memiliki andil besar dalam mengantarkan keberhasilan Rasulullah saw dalam berdakwah dan membangun peradaban manusia serta mengeluarkan mereka dari beragam kezhaliman dan kegelapan di semua aspek kehidupan. Perlakuan yang baik terhadap keluarga membuat keluarga menjadi kreatif, energik dan produktif. Maka, meneladani Nabi saw dalam menjaga keharmonisan rumah tangga merupakan keniscayaan, karena ini perintah Allah, sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS Al Ahzaab [33]: 21).

Ujian cinta

Termasuk memperlakukan pasangan dengan ma'ruf (baik dan patut) adalah setia dan tidak mengkhianatinya dalam suka dan duka. Tidak sedikit rumah tangga yang lulus ujian ketika diuji oleh Allah swt dengan kemiskinan dan kesempitan. Sehingga saat itu janji seiya sekata dan sehidup semati telah menjadi komitmen berdua.

Namun, ketika Allah menguji dengan kekayaan dan kemudahan, tidak sedikit yang berguguran dan tidak lulus ujian illa man rahimallah (kecuali orang yang dirahmati oleh Allah). Ketika harta melimpah, rumah luas, mobil mewah, jabatan bergengsi dan sejenisnya terkadang mudah membuat sebagian suami atau istri lalai sehingga menggerus sedikit demi sedikit cinta terhadap pasangannya. Bahkan, ada juga yang secara cepat mematikan api cinta sehingga melupakan pasangannya. WIL (Wanita Idaman Lain) atau PIL (Pria Idaman Lain) menjadi pelariannya dan puncaknya kehancuran biduk rumah tangga, yaitu cerai. Maka, cinta tulus itu pun telah dibalas dengan durhaka yang memicu prahara rumah tangga. Tentu, semua itu bisa terjadi ketika rumah tangga jauh dari iman dan lupa terhadap tujuan rumah tangga yang hakiki, membangun ‘istana' takwa sebagaimana firman Allah swt, "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah..” (QS An Nisaa' [4]: 1). Begitu pentingnya rumah tangga, sampai-sampai dalam ayat ini, diapit oleh dua kali perintah takwa.

Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan

Bagian akhir ayat di atas, "Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa termasuk perlakuan yang baik adalah menghargai kelebihan pasangan dan memaklumi kekurangannya. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt semata.

Maka, mengharapkan kesempurnaan istri atau suami kita adalah sama saja mengharapkan kemustahilan. Karenanya, seorang yang beriman dituntut untuk mampu memenej (mengelola) kelebihan dan kekurangan pasangannya menjadi sebuah kekuatan yang dapat memancarkan cahaya sakinah, mawaddah wa rahmah dalam kehidupan rumah tangganya.

Karena itu Umar bin Khaththab ra, seperti dikutip oleh Sayyid Quthb, pernah marah besar kepada seorang suami yang ingin menceraikan istrinya lantaran sudah tidak mencintainya, dengan mengatakan, "Celaka kamu ini! Bukankah rumah tanggamu selama ini dibangun di atas ‘pondasi' cinta? Lalu, mana usaha kerasmu untuk memelihara cinta itu?” (Tafsir Fii Zhilal Al Qur'an, I/600).

Perlakuan yang ma'ruf, memahami dan menghargai kewajiban dan hak masing-masing, ta'awun dalam kebajikan dan takwa, komunikasi efektif dalam rumah tangga dan selalu mengiringi dengan doa adalah kunci-kunci kebahagiaan rumah tangga sehingga menjadikan rumah kita damai, tidak seperti neraka.

Jika cinta kasih sudah diberikan dan perlakuan ma'ruf (baik dan patut) sudah ditegakkan, namun dibalas pasangan dengan durhaka dan ketidakpatuhan, maka nerakalah balasan dan tempatnya kelak.

Ancaman ini disampaikan Rasulullah saw dalam haditsnya, "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang berbuat kufur” Beliau lalu ditanya, "Apakah maksudnya mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, "(Maksudnya) kaum wanita itu mengkufuri suami (tidak mentaatinya dan durhaka kepadanya) dan mengkufuri kebaikan (perlakuan suami). Jika kamu telah berbuat baik kepada seorang di antara mereka sepanjang waktu, kemudian dia melihat sesuatu darimu, dia berkomentar, ‘Aku tidak melihat darimu ada kebaikan sedikitpun'” (HR Bukhari no. 28).oleh Ahmad Kusyairi Suhail

Semoga Allah Ta'alla tidak menjadikan rumah kita seperti neraka (panas, kering, tidak ada ketenangan dan cinta kasih) dan menjauhkan kita semua dari neraka akhirat. Aamiin.

Salam Ukhuwah krnNya & senyum santun

Selasa, 27 Desember 2011

WANITA ITU IBARAT BUNGA

Yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya,menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri,ia ibarat selembar sutra yg mudah robek oleh terpaan badai.terombang ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air,oleh karenanya,jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yg menyakitkan karena hatinya begitu lembut,jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dgn menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman,sebaiknya tdk sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yg mengecewakan,karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak membasahi kelopak matanya.

WANITA ITU MUTIARA

Orang perlu menyeram jauh ke dasarnya utk mendapatkan kecantikan sesungguhnya,karenanya,melihat dgn tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yg seringkali mampu mengelabui mata,orang perlu berjuang menyusur ombak,menahan arus dan menantang semua bahayanya utk bisa meraihnya,dan tentu utk itu,orang harus memiliki bekal yg cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.

WANITA ITU SEPARUH DARI JIWA YG HILANG

Maka orang harus mencarinya dgn seksama,memilihnya dgn teliti,melihat dgn hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa,karena jika salah,ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yg bisa menghasilkan bunga-bunga cinta,melainkan noktah merah menyemai pertikaian,ia tak akan bisa menyamakan langkah,selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian,ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya di kerahkan utk melakukannya,dan yg jelas ia tak bisa menjadi cermin diri di saat lengah dan larut.

WANITA MEMILIKI KEKUATAN LUAR BIASA YG TAK PERNAH DI PUNYAI LAWAN JENISNYA DGN LEBIH BAIK

Yakni kekuatan cinta,empati dan kesetian,dgn cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yg bersamanya,empatinya membangkitkan mereka yg jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu tak lebur oleh perubahaan,dan wanita adalah sumber kehidupan,yg mempertaruhkan hidupnya utk sebuah kehidupan baru,yg dari dadanya di alirkan air susu yg menghidupkan,sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya pada kemuliaan surga,jg keagungan penghormatan.tdk berlebihan pula jika Rasulullah menjadi seorang wanita(Fatimah)sebagai orang pertama yg kelak mendampinginya di surga.

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan
Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan
Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at,

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.
Prinsip ABC
A mbil yang baik
B uang yang buruk
C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH

♥ Salam Ukhuwah Fillah♥

*♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•. ♥♥~*♥**♥*~♥♥ .•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•*♥*
(¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥
`·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´
Semoga bermanfaat...
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

By_Abdullah Zahid Mubarok Al-Miski III

Jumat, 23 Desember 2011

Duhai ibunda… Bukakanlah pintu ridhomu....

 Seorang ibu berperan sebagai seorang pendidik pertama dan utama. Dia adalah madrasah pertama saat mujahid-mujahid terlahir di dunia. Apa pun profesinya ia tetap seorang ibu dengan tugas pokoknya adalah mendidik anak-anaknya. Sebagai seorang pengusaha sukses, Khadijah, istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, tetap seorang ibu yang mendidik anak-anaknya.

Sungguh, berbuat jahat kepada ibu hanya akan mengantarkan pelakunya ke dalam neraka. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Celakalah, celakalah, celakalah! Beliau kemudian ditanya, “Siapa yang celaka wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Siapa yang mendapati salah satu dari orang tuanya atau keduanya, namun ia tidak berusaha untuk memasukkannya ke dalam surga” (HR Ahmad).

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu Bapanya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.” (QS. Luqman : 14).

    Seorang wanita…
    Bermahkota ibu..
    Menggenggam jari jari kecil..
    Ikatan ini tidak akan terurai..
    Karena ikatan ini..
    Ikatan darah dan akidah..
    Dan Rahmat dari Allah..

    Kini Ibu..
    Peganglah tanganku ini..
    Biar ku bawa ibu menjelajah..
    Hasil titik peluhmu..
    Biar ku bawa ke alamku..
    Hasil ukiranmu selama ini..

    Ibu..
    Jika belum pernah..
    Kau dengar..
    Ucapan terima kasihku..
    Ketauhilah doaku ini..
    Semoga Allah menyayangimu..
    Seperti engkau mengasihiku..
    Dari dulu hingga ini..
    Dan untuk selama lamanya..
    Amin..

Duhai ibunda… Bukakanlah pintu ridhomu, hingga Allah pun meridhoiku.Amin

DARI BILIK SEDERHANA.....


Seperti biasa, ketika akad di deklarasikan..
Dan di malam hari setelah dirimu dan istrimu..
Menunaikan hak..
Hak sebagai pakaian bagi istrimu..
Dan hak dirimu merasakan kenikmatan surgawi
Dari istrimu

Maka jangan terlena..
Maka jangan terlupa..
Dalam hanyut..
Atau romantisme sesaat..
Sebagai Pengantin Baru..

Justru disanalah..
Peta mulai di bentangkan..
Tujuan mulai direncanakan..
Dan cita-cita di gelorakan..

Mau dibawa kemana kapal ini..
Mau di suasanakan seperti apa rumah tangga ini..
Di saat itulah komunikasi di bangun..
Dan komitmen di sepakati..

Agar Rumah Tangga tak berlayar tanpa arah..
Agar suasana rumah suhunya bisa di kondisikan..
Agar Cinta selalu berkembang..
Mekar.
Mewangi..
Dan tak layu

Disinilah Peranan Suami Memaikan akalnya..
Untuk membingkai rumah Tangga..

Disinilah Peranan Istri memainkan Perasaannya.
Untuk memperindah suasana rumah tangga..

Jadi terlalu sempit..
Jika Menikah hanya focus pada kenikmatan seksual
Setelah puasa lama…

Jadi terlalu sempit
Jika Menikah sebagai kemenangan, berhasil menikahi
Orang yang kau cinta

Jika itu yang terjadi
Maka rumah tanggamu tak akan mampu
Menahan badai atau topan yang menerjang

Jika itu yang terjadi
Cinta akan luntur, seiring usia pernikahanmu…

Sahabatku
Ketika peluh keringat mengucur
Di hangatnya malam pengantin
Janganlah engkau tertidur

Tapi tatap mata Istrimu
Katakan padanya
“hari ini engkau sudah halal menjadi Istriku…
“aku ingin rumah tangga ini sampai ke Jannahnya kelak….
“Engkau harus tahu…
“Engkau tidak menikahi malaikat yang tak punya salah
“dan aku tak menikahi bidadari yang sempurna….
“duhai cintaku……!
“Maka ingatkanlah aku, jika aku melalaikan tugasku sebagai suami dan ayah…
“duhai cintaku…!
“jangan Marah…jika ku melihat ada yang janggal pada dirimu, dan aku menegurmu…”
“Ini semua demi cita-cita kita ke surgaNya…
“Bersediakah dirimu Cinta…”bunga

Tataplah matanya..
Dan ia pasti akan tersenyum dan mengedipkan matanya
Itu tanda ia setuju……

Setelah itu tariklah dirinya kedalam selimut..
Dan silahkan lanjutkan indahnya ke nikmatan surgawi..
Yang engkau memang halal merasakannya..

Hingga desah nafasmu
Nafas istrimu

Dilirik senyum oleh Bulan dan Bintang
Di langit sana

Inilah Komitmen..
Dari Bilik Sederhana..

Yang Allah Ridho akan semuanya..
Cinta adalah buhulnya iman, di mana orang tidak akan masuk tanpa cinta. Seorang hamba tidak akan sejahtera maupun selamat dari ancaman siksa Allah tanpa cinta.Maka hendaklah hamba itui berperilaku atas dasar cinta. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

Selasa, 20 Desember 2011

PASANGANKU TETAP YANG TERBAIK..

PUKUL 4.05, ALERM DI HPKU MEMBANGUNKAN. IA IKUT BANGUN. PADAHAL, AKU TAHU BARU PUKUL 23.30, IA BISA TIDUR SETELAH BERJIBAKU DENGAN KERJANYA, KERJA RUMAH TANGGA, MENGURUS ANAKKU YG BARU SATU, DAN MENGURUSI AKU SEBAGAI SUAMI. BELUM LAGI, PUKUL 01.15 TERBANGUN UNTUK SEBUAH INTERUPSI.

UPS, RUPANYA IA LUPA MENYETRIKA BAJU KANTORKU. AKU MANDI, SHALAT LAIL DAN SHALAT SUBUH. IA SELESAI PULA MENYELESAIKAN ITU. PLUS, SATU STEL PAKAIAN KERJAKU TELAH SIAP.

AKU SIAP BERANGKAT. AH, ADA YANG TERTINGGAL RUPANYA. AKU LUPA MEMANDANGI WAJAHNYA PAGI INI. “BUNDA, KAMU CANTIK SEKALI HARI INI,” KATAKU MEMUJI.
 
IA TERSENYUM. “AYAH TEBAK SUDAH BERAPA LAMA KITA MENIKAH?” AKU TERGAGAP SEBENTAR. MELONGO. LHO, KOQ NANYA ITU. HATIKU MEMBATIN. AKU BERHENTI SEBENTAR DAN MENGHITUNG SUDAH BERAPA LAMA KAMI BERSAMA. KARENA, PERASAANKU BARU KEMARIN AKU DATANG KE RUMAHNYA UNTUK MEMINANGNYA.”LHO, BARU KEMARIN AKU DATANG UNTUK MEMINTA KAMU JADI ISTRIKU DAN AKU NYATAKAN ‘AKU TERIMA NIKAHNYA DENGAN MAS KAWIN SEBAGAIMANA TERSEBUT TUNAI.” KATAKU CUEK SEMBARI MENGADUK KOPI HANGAT RASA CINTA DAN PERHATIAN DARINYA.

IA TERTAWA. WUIH, MANIS SEKALI. MUNGKIN, BILA KOPI YANG AKU SRUPUT TAK PERLU GULA. CUKUPLAH PANDANGI WAJAHNYA. “KITA SUDAH LIMA TAHUN AYAH.” KATANYA MEMBERIKAN TAS KERJAKU.



“AKU BERANGKAT YA BUND, ASSALAMUALAIKUM,” KATAKU BERGEMING DARI KALIMAT TERAKHIR YANG IA AJUKAN.



AKU BURU-BURU. “HATI-HATI YAH DIJALAN.” SEJATINYA, AKU INGIN NGOBROL TERUS. SAYANG, AKU DI JALAN BERSAMA SEJUMLAH PERASAAN. ADA SESUATU YANG HILANG. MUNGKIN BENAR KATA DEWA, SEPARUH NAFASKU HILANG SAAT KAU TIDAK BERSAMAKU. KEMBALI WAJAHNYA MENGUNTIT SEPERTI HANTU. HM, CANTIKNYA ISTRIKU. SAYANG, WAKTU TIDAK BERPIHAK KEPADAKU UNTUK LEBIH LAMA MENIKMATINYA.

SUNGGUH, KALA ITU KUPIKIR HANYA WANITA BODOH SAJA YANG MAU MENERIMAKU, SEORANG JEJAKA TANPA HARAPAN DAN MASA DEPAN. TANPA KERJA DAN ORANG TUA MAPAN. TANPA SELEMBAR MODAL IJAZAH SARJANA. TANPA DUKUNGAN DARI KELUARGA BESAR UNTUK MENANGGUNG BIAYA-BIAYA OPERASIONAL.


KEHIDUPAN HARUS TERUS BERJALAN. KUTARIK SEGEPOK UDARA UNTUK MENGISI PARU-PARUKU. KURASAKAN SYUKUR MENDALAM. WALAU TANPA KERJA DAN ORANG TUA MAPAN, ‘KAPAL’KU TERUS BERLABUH. BAHKAN, KINI SUDAH MENGARUNG LEBIH STABIL DIBANDING DUA DAN TIGA TAHUN PERTAMA.



TERNYATA, MEMANG BENAR ALLAH AKAN MENJAMIN REZEKI SEORANG YANG MENIKAH. ALLAH AKAN MEMBERIKAN REZEKI DARI ARAH YANG TIDAK TERDUGA. WALAUPUN TETAP SEMUA JANJI ITU MUNCUL DENGAN SUNATULLAH, KERJA KERAS. KERJA KERAS ITU TERASA NIKMAT DENGAN DOA DAN DAMPINGAN SEORANG WANITA YANG RELA DAN IKHLAS MENJADI ISTRIKU.



NAMUN, AKU TAHU WAJAH CANTIK ISTRI KU MUNGKIN AKAN MEMUDAR DENGAN SEGALA KESIBUKAN, MEMPERSIAPKAN MAKANAN UNTUK SI AYAH DAN DEDE, BELUM LAGI MENGURUSI TETEK BENGEK RUMAH TANGGA. KELELAHAN SEOLAH MENGGESER KECANTIKAN DAN KESEGARANNYA. UNTUNGLAH, SAAT AKU PULANG, IA BISA MENGEMBALIKAN SEMUA KECERIAAN ITU DENGAN SEULAS SENYUM YANG MENYELINAP DIBALIK PENAT DAN KELELAHAN.



ISTRIKU CANTIK SEKALI PAGI INI. MAAFKAN AKU TAK BISA MENEMANIMU. NAMUN, DOA DAN RIDHAKU SELALU BERSAMAMU.





SAYANGKU,KUMOHON DEKAT DI SINI, TEMANI JASADKU YANG BELUM MATI (DDG)

LIHATLAH KEKURANGAN SEBELUM MEMUTUSKAN MENJADI PASANGAN, LIHATLAH KELEBIHAN DAN KEBAIKAN SEBELUM MEMUTUSKAN PERPISAHAN…



SEMOGA BERMANFAAT….

KEBESARAN JIWA SEORANG IBU


Sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali-kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita… Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewek2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewek2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.



Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.
 
Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.


Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.

 Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. “Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”. Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.

 Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik.

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu ya…

Belajar Mencintai Seseorang yang Tidak Sempurna dengan Cara yang Sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itulah kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, malah dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.

Malah ketika kita menyedari bahawa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya, itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpati, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu petikan dari film yang mungkin sangat tepat : “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil”

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Malah sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap kembali padamu.

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Senin, 19 Desember 2011

KETIKA CINTAKU MENYAPAMU YA UKHTI....


Cinta tak berwujud,
Namun dia menguasai hidup
Siang menjadi malam,dan malam menjelma kenangan
Tatkala hati tersentuh cinta,
Cinta tidak berwarna, Tetapi dia bernuansa biru di kalbu

Merah merona dibibir yang bergetar oleh hasrat Cinta
Cinta tak beraroma
Namun dia mewangi bagai sejuta kuntum mawar ditaman hati
Semerbak harumnya membuai mimpi-mimpi indah
Disepanjang hari
Memberi semangat jiwa yang tiada lelah mengejarnya

Wahai sang maha pencipta,
Indahnya cinta adalah karunia-Mu
Tatkala dua hati terpaut menjadi satu memuja-Mu
Wahai sang Maha Kuasa
Satukanlah dua hati hamba-hamba-Mu yang dibuai cinta
Ajarilah hamba bahasa cintaMu yang tulus dan kudus
Berilah makna CintaMu yang damai dan penuh kasih
Bersemi disepanjang musim tanpa pupus

Sesungguhnya engkaulah Dewa Cinta
Yang menguasai kerajaan cinta yang abadi
Bawalah hamba kedalam lembah cinta-Mu
Nan indah tiada tara, dan izinkanlah hamba
Memasuki mahligai cinta-Mu
Menikmati manisnya Anggur Kasih-Mu
sebagai pembasuh jiwa
Berselimut sutra nan lembut,Dalam lindungan kasih
Dan sayang-Mu
Jadikanlah kami pemuja Cinta, yang berjalan diatas
Jalan kasih-Mu

    Ya Allah teguhkanlah hati ini hanya untuk-Mu dan Rasul-Mu
    karunikanlah hamba-Mu ini cinta,hanya karena mengharapkan ridho-Mu…

.............DUNIA SEWANGI BUNGA....


Dunia indah di ciptakan menawan hati
Kadang menggoda
Jelita di pandang terasa harum
Semerbak mewangi bunga dunia

Mencinta tiada akhirnya
Merindu menjadi pilu
Mendamba entah pastinya
Terlena hampa sembilu

Wahai diri berapa lama lagi
Kau terus begini
Terus menghianati

Kapankah lagi
Engkau khan kembali
Berserah diri
Setulus sepenuh hati

Tundukan pandangan mata dan hatiku
Dari gemerlap dunia yang palsu memperdaya jiwa
Ku memohon kepadamu Yaa Rabbi
Selamatkanlah duniaku dan akhiratku yang pasti

Ampuni dosa khilafku
Dimasa laluku kini dan nanti

Kita jangan sampai tertipu oleh gemerlapnya dunia yang palsu ini ;)

Minggu, 18 Desember 2011

MAKNA CINTA DALAM SIFAT PENDIAMKU...


Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan… :D

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…

Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

    “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)

    “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, danorang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelakidan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akanmemampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmuisteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tandabagi kaum yang berfikir. ” (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk matamaka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…

    ” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untukmenikah,maka menikahlah,sesungguhnya menikah itu memelihara mata,danmemelihara kemaluan,maka bila diantara kamu belum sanggup untukmenikah,berpuasalah,karena ssungguhnya puasa tersebut sebagaipenahannya ” (Hadist)

    “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatuperbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaankarena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangankarena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaanmengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan
karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?

    “
    …boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat burukbagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)

    “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, danlaki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), danwanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-lakiyang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yangdituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduhitu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

karena tiada yang tahu rencana Tuhan…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan

karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya…

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)

UNTUKMU..... BUNDA.........


Teruntuk kasih hatiku yang slalu kurindu
Kuingin menghiasi mimpi bersamamu
Melepaskan segala keresahan dalam jiwa
Dalam bimbingan dan belaian bunda tercinta

Kala menatap wajahmu nan lembut
Kuingin kau tau selalu dihati
Ingin kurengkuh semua harapan
Disetiap desah nafas panjangmu

Dalam tidur menggapai mimpi
Kulihat kau tersenyum penuh kedamaian
Menyisakan gelora dihati
Tuk selalu membuatmu bahagia

Wahai bunda tercintaku
Yang selalu menemani dalam malamku :(

Setiap alunan doa yang kau panjatkan
Kutau kau tujukan untukku
Setiap derai tangismu :(
Kutau kau mengkhawatirkanku

Dalam dekapan kuingin berbagi
Dalam tatapan kuingin menghargai
Dalam setiap doa kuingin berharap
Dalam kebahagiaan kuingin kau menyertaiku :(

Yang Selalu Merindu

AYAH

RINTIHAN DOAKU.....


Maafkanlah segala kekuranganku .
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.

Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku
tidak merugikan-Mu.
begitu pula semua ketaatanku
tidak menguntungkan-Mu”

“Wahai Tuhan, pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!”

Ya Allah, Walaupun aku begitu jauh
dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku
untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

YA ALLAH Yang Maha Mulia,
muliakanlah kami dengan ketakwaan…
Ya Rabb…Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkan ku
Selain penyelamatan dari MU

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku dimasa lalu,
sekarang dan yang akan datang

Ya Rabb…Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini…. Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..
Ya Allah…Aku takut…. Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang

Saat Engkau menegakkan keadilan-MU
Bagaimana aku menghadap-MU?

Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

Yaa Rabb…
Andai waktu masih ada

Di sisa usia ini ….Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu

Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku Merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…
Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

YA ALLAH… Tuhanku, sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung
dan menjumlahkannya

Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabar
dan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)

“Ya Tuhanku , tak layak bagiku
menghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim.

Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
karena hanya Engkaulah yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.
Ya Allah Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan

Kamis, 15 Desember 2011

JALAN TERDEKAT MENUJU SYURGA

 Bismillahirrahmanirrahim

Surga…negeri indah yang jauh di mata, tapi setiap jiwa mengharapkannya. Ada yang berusaha sungguh-sungguh, ada pula yang jatuh bangun untuk mendapatkannya. Tapi…adapula yang putus asa, sehingga membiarkan dirinya tenggelam dalam kubangan dosa. Mengapa? Karena, ia merasa jalan ke surga itu sulit, melelahkan serta banyak rintangan.

Sungguh, wahai kawan yang hampir putus asa, atau telah berputus asa, dan kawan-kawan yang tak ingin berputus asa, telah ku dapati percakapan penuh nasehat dalam tulisan yang singkat, tentang jalan paling mudah dan dekat menuju surga…

Inilah percakapan yang ku maksud…

Si Fulan bertanya pada temannya,

“Wahai saudaraku tercinta! Apakah engkau menginginkan surga?”

Temannya menjawab,

“Siapakah dari kita yang tidak ingin masuk surga? Siapa di antara kita yang tak ingin mendapatkan kenikmatan yang kekal abadi? Dan siapakah di antara kita yang tak ingin merasakan kesenangan yang kekal, serta kelezatan-kelezatan yang terus menerus, yang tak kan lenyap dan tak pula terputus?”

Si Fulan berkata,

“Kalau begitu…maka mengapa engkau tak beramal shalih yang dapat menyampaikanmu ke surga?”

Temannya menjawab,

“Sesungguhnya jalan ke surga itu sulit, panjang, penuh rintangan dan duri. Sedangkan diriku ini lemah, tak dapat aku bersabar atas kesulitan dan kesusahan yang terdapat di jalan itu.”

Si Fulan berkata,

“Saudaraku…jika engkau merasa tidak dapat bersabar dalam mentaati perintah-perintah Allah, serta bersabar untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat selama di dunia, lalu bagaimana engkau akan bersabar jika nanti di akhirat engkau menjadi penghuni neraka Jahannam?! semoga Allah melindungi aku darinya.”

Temannya menjawab,

“Inilah yang mempengaruhiku dan menjadikanku bimbang dalam urusanku. Akan tetapi, aku tidak mengetahui apa yang harus kulakukan dan dari mana aku harus memulainya…. Dan sungguh aku telah terlanjur terjerumus ke jalan maksiat dan hal-hal yg diharamkan.”

Si Fulan berkata,

“Aku akan menunjukkan padamu jalan pintas yang akan menyampaikanmu ke surga. Dan jalan ini adalah jalan yang mudah, tidak ada kesulitan maupun usaha yang berat di dalamnya.”

Temannya berkata,

“Tunjukkan padaku jalan itu, semoga Allah merahmatimu. Sungguh aku selalu ingin memngetahui jalan yang mudah itu.”

Si Fulan berkata,

“Jalan yang dimudahkan ini, dijelaskan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Al-Fawaaid”, dimana beliau berkata,

’Marilah masuk ke surga Allah…serta berdekatan denganNya di Negeri Keselamatan…tanpa ada letih…tanpa ada kesulitan…dan tanpa ada susah payah…bahkan melalui jalan yang terdekat dan yang termudah…’

’Sesungguhnya, engkau saat ini sedang berada pada satu masa di antara dua masa…dan pada hakikatnya masa itu adalah umurmu…yaitu dimana saat ini engkau ada…di antara masa yang telah lalu dan masa yang akan datang…’

’Adapun masa yang telah lalu…maka ia diperbaiki dengan taubat, penyesalan serta permohonan ampun…dan itu bukanlah sesuatu yang sulit bagimu…serta tidak memerlukan amal-amal yang berat…karena sesungguhnya ia hanyalah amalan hati…’

’Dan pada masa yang akan datang…berusahalah menjauhi dosa-dosa…

dan usahamu untuk menjauhi dosa itu adalah hanya berupa usaha untuk meninggalkan dan bukanlah ia merupakan amalan anggota badan yang menyusahkanmu karena sesungguhnya ia hanyalah berupa kesungguhan serta niat yang kuat…yang akan menyenangkan jasadmu, hatimu serta rahasia-rahasiamu…’

“Apa yang terjadi pada masa lalu, diperbaiki dengan taubat…dan di masa mendatang diperbaiki dengan penghindaran (dari yang haram) dengan kesungguhan serta niat… dan tidak ada kesusahan bagi anggota tubuh atas dua usaha ini.”

“Akan tetapi, yang terpenting dalam masa kehidupanmu adalah masa di antara dua masa (yaitu dimana saat ini engkau berada). Jika engkau menyia-nyiakannya maka engkau telah menyia-nyiakan kebahagiaan dan kesuksesanmu. Namun, jika engkau menjaganya dengan perbaikan dua masa, yaitu masa sebelum dan sesudahnya, dengan cara yang telah disebutkan…maka engkau akan selamat dan menang dengan mendapatkan kelapangan, kelezatan serta kenikmatan…”

Maka, inilah jalan ke surga yang mudah itu….

Bertaubat atas apa yang telah lalu kemudian beramal sholeh serta meninggalkan maksiat pada masa yang akan datang.

Si Fulan menambahkan,

Dan kusampaikan pula padamu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Setiap ummatku akan masuk surga, kecuali yang enggan!” maka shahabat bertanya, siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah? Nabi menjawab, “Siapa yang mentaatiku maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat padaku maka ialah yang enggan” (HR Al-Bukhari)

Dan juga sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

“Surga itu lebih dekat kepada salah seorang dari kalian dibandingkan dekatnya tali sendalnya terhadapnya, demikian pula dengan neraka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Bismillahirrahmanirrahim

Surga…negeri indah yang jauh di mata, tapi setiap jiwa mengharapkannya. Ada yang berusaha sungguh-sungguh, ada pula yang jatuh bangun untuk mendapatkannya. Tapi…adapula yang putus asa, sehingga membiarkan dirinya tenggelam dalam kubangan dosa. Mengapa? Karena, ia merasa jalan ke surga itu sulit, melelahkan serta banyak rintangan.

Sungguh, wahai kawan yang hampir putus asa, atau telah berputus asa, dan kawan-kawan yang tak ingin berputus asa, telah ku dapati percakapan penuh nasehat dalam tulisan yang singkat, tentang jalan paling mudah dan dekat menuju surga…

Inilah percakapan yang ku maksud…

Si Fulan bertanya pada temannya,

“Wahai saudaraku tercinta! Apakah engkau menginginkan surga?”

Temannya menjawab,

“Siapakah dari kita yang tidak ingin masuk surga? Siapa di antara kita yang tak ingin mendapatkan kenikmatan yang kekal abadi? Dan siapakah di antara kita yang tak ingin merasakan kesenangan yang kekal, serta kelezatan-kelezatan yang terus menerus, yang tak kan lenyap dan tak pula terputus?”

Si Fulan berkata,

“Kalau begitu…maka mengapa engkau tak beramal shalih yang dapat menyampaikanmu ke surga?”

Temannya menjawab,

“Sesungguhnya jalan ke surga itu sulit, panjang, penuh rintangan dan duri. Sedangkan diriku ini lemah, tak dapat aku bersabar atas kesulitan dan kesusahan yang terdapat di jalan itu.”

Si Fulan berkata,

“Saudaraku…jika engkau merasa tidak dapat bersabar dalam mentaati perintah-perintah Allah, serta bersabar untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat selama di dunia, lalu bagaimana engkau akan bersabar jika nanti di akhirat engkau menjadi penghuni neraka Jahannam?! semoga Allah melindungi aku darinya.”

Temannya menjawab,

“Inilah yang mempengaruhiku dan menjadikanku bimbang dalam urusanku. Akan tetapi, aku tidak mengetahui apa yang harus kulakukan dan dari mana aku harus memulainya…. Dan sungguh aku telah terlanjur terjerumus ke jalan maksiat dan hal-hal yg diharamkan.”

Si Fulan berkata,

“Aku akan menunjukkan padamu jalan pintas yang akan menyampaikanmu ke surga. Dan jalan ini adalah jalan yang mudah, tidak ada kesulitan maupun usaha yang berat di dalamnya.”

Temannya berkata,

“Tunjukkan padaku jalan itu, semoga Allah merahmatimu. Sungguh aku selalu ingin memngetahui jalan yang mudah itu.”

Si Fulan berkata,

“Jalan yang dimudahkan ini, dijelaskan oleh Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Al-Fawaaid”, dimana beliau berkata,

’Marilah masuk ke surga Allah…serta berdekatan denganNya di Negeri Keselamatan…tanpa ada letih…tanpa ada kesulitan…dan tanpa ada susah payah…bahkan melalui jalan yang terdekat dan yang termudah…’

’Sesungguhnya, engkau saat ini sedang berada pada satu masa di antara dua masa…dan pada hakikatnya masa itu adalah umurmu…yaitu dimana saat ini engkau ada…di antara masa yang telah lalu dan masa yang akan datang…’

’Adapun masa yang telah lalu…maka ia diperbaiki dengan taubat, penyesalan serta permohonan ampun…dan itu bukanlah sesuatu yang sulit bagimu…serta tidak memerlukan amal-amal yang berat…karena sesungguhnya ia hanyalah amalan hati…’

’Dan pada masa yang akan datang…berusahalah menjauhi dosa-dosa…

dan usahamu untuk menjauhi dosa itu adalah hanya berupa usaha untuk meninggalkan dan bukanlah ia merupakan amalan anggota badan yang menyusahkanmu karena sesungguhnya ia hanyalah berupa kesungguhan serta niat yang kuat…yang akan menyenangkan jasadmu, hatimu serta rahasia-rahasiamu…’

“Apa yang terjadi pada masa lalu, diperbaiki dengan taubat…dan di masa mendatang diperbaiki dengan penghindaran (dari yang haram) dengan kesungguhan serta niat… dan tidak ada kesusahan bagi anggota tubuh atas dua usaha ini.”

“Akan tetapi, yang terpenting dalam masa kehidupanmu adalah masa di antara dua masa (yaitu dimana saat ini engkau berada). Jika engkau menyia-nyiakannya maka engkau telah menyia-nyiakan kebahagiaan dan kesuksesanmu. Namun, jika engkau menjaganya dengan perbaikan dua masa, yaitu masa sebelum dan sesudahnya, dengan cara yang telah disebutkan…maka engkau akan selamat dan menang dengan mendapatkan kelapangan, kelezatan serta kenikmatan…”

Maka, inilah jalan ke surga yang mudah itu….

Bertaubat atas apa yang telah lalu kemudian beramal sholeh serta meninggalkan maksiat pada masa yang akan datang.

Si Fulan menambahkan,

Dan kusampaikan pula padamu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Setiap ummatku akan masuk surga, kecuali yang enggan!” maka shahabat bertanya, siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah? Nabi menjawab, “Siapa yang mentaatiku maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat padaku maka ialah yang enggan” (HR Al-Bukhari)

Dan juga sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam,

“Surga itu lebih dekat kepada salah seorang dari kalian dibandingkan dekatnya tali sendalnya terhadapnya, demikian pula dengan neraka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Rabu, 14 Desember 2011

MENJADI BENALU...APA TIDA MALU SAHABATKU...????

Menyenangkan ketika kita melihat orang yang dibantu tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih. Akhirnya yang memberi bantuan pun ikut tersenyum dan secara lahir juga terlihat ikhlas. Nah, bagaimana kalau si peminta bantuan ini esoknya meminta bantuan lagi padanya, kemudian esoknya lagi, dan esoknya lagi…

Kita mungkin sering melihat teman, saudara atau tetangga kita meminta bantuan kepada orang lain, atau bahkan ke diri kita sendiri. Seperti ada yang kurang ketika bantuan itu tidak kunjung datang atau tidak ada yang memenuhi. Akhirnya kita yang tidak dimintai bantuan sedikit-sedikit mencoba membantu. Apalagi jika ingat sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Barang siapa menghilangkan satu kesulitan dari orang muslim maka Allah mebalasnya dengan menghilangkan daripadanya satu kesulitan dari kesulitan-kesulitan yang ada pada hari kiamat” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun, bagaimanakah jadinya bila orang tersebut terus menerus meminta bantuan kepada kita, atau kepada orang-orang sekitarnya. Alhasil, setiap ia memanggil seseorang, sudah dapat diperkirakan ia akan merepotkan orang tersebut kalau tidak bisa dibilang menyusahkan.

Seorang muslim yang beriman disyari’atkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Namun, tidak berarti setiap saat kita boleh terus menerus meminta bantuan kepada orang lain. Karena di samping diperintahkan untuk saling tolong menolong, kita juga diperintahkan untuk menjadi muslim yang kuat. Kita dapat melihat contoh salah satu sahabat dari kalangan muhajirin yaitu Abdurrahman bin ‘Auf radhiallahu ‘anhu. Ketika baru saja hijrah ke Madinah, ia tidak membawa harta kekayaannya yang ada di Mekah. Ia yang dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ Al-Anshari radhiallahu ‘anhu ditawari begitu banyak kenikmatan berupa istri, harta dan kebun. Tetapi ia menolak semua itu dan memilih untuk berusaha sendiri dan mengembangkan usahanya sendiri lewat jual beli di pasar. Allah Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Sepulang dari pasar itu, ia sudah dapat membawa pulang sebiji emas.

Yang perlu diingat lagi adalah, ketika kita mendapat kebaikan dari orang lain (dan mendapat bantuan itu sama saja dengan mendapat kebaikan dari orang lain), maka kita juga diperintahkan untuk membalas kebaikan tersebut dengan kebaikan yang serupa atau yang lebih baik lagi. Kalaupun tidak dapat membalasnya, maka kita dapat mendoakan kebaikan untuk orang tersebut. Ada dua syarat utama dalam Islam ketika kita meminta tolong kepada makhluk (manusia).
1.Yang dimintai bantuan memiliki kemampuan. Kemampuan di sini adalah kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut. Karena sesungguhnya manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan memiliki banyak kekurangan. Hanya Allah-lah yang Maha Kuasa untuk mengabulkan semua permintaan hamba-Nya.
2.Hadir atau berstatus hadir. Maksudnya di sini adalah orang tersebut ada di hadapan kita sehingga dapat melaksanakannya, atau bisa juga ketika kita menggunakan sarana komunikasi yang mengatasi masalah jarak. Nah, lain lagi kalau kita meminta tolong kepada yang sudah meninggal. Misalnya dengan mengatakan, “Mbah, atau Bu, saya mau ujian nasional besok, doain saya ya Bu, Mbah”. Padahal keduanya telah meninggal atau berada di tempat jauh, sementara tidak ada komunikasi langsung dengan mereka. Dengan kalimat ini, kita sudah melakukan dosa yang sangat besar, yang dapat mengeluarkan kita dari Islam. karena dosa itu statusnya berbuat kesyirikan kepada Allah Azza wa Jalla.

Di samping syarat utama tadi, ada beberapa hal yang perlu diingat dan diperhatikan ketika kita meminta bantuan kepada orang lain untuk menjaga hubungan baik kita dengan saudara muslim lainnya.

Waktu.

Apakah kita akan menyita banyak waktunya atau tidak. Kalau ya, akan lebih baik kita berusaha sendiri, atau kalau perlu membalas dengan kebaikan yang lebih besar lagi. Karena waktu merupakan harta yang tidak dapat dikembalikan kepada seseorang. Dan setiap orang diperintahkan untuk memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya.

Kondisi

Bagaimana keadaan orang yang dimintai bantuan. Apakah lebih sibuk dari kita. Kalau seperti ini keadaannya, maka kita perlu mencari orang lain atau lebih baik lagi berusaha sendiri. Apalagi jika ternyata orang tersebut sedang sakit atau terkena musibah. Maka menjadi giliran kita untuk memberi bantuan padanya.

Kontinuitas

Meminta bantuan sekali-kali memang masih membuat orang yang dimintai bantuan tersenyum atau melakukannya dengan senang hati. Akan tetapi kalau berlangsung terus menerus, setiap hari, atau bahkan menjadi rutinitas si pemberi bantuan, ini mesti dihindari. Hal ini bisa menyebabkan sesuatu yang menjadi ladang kebaikan bagi si pemberi bantuan, malah menjadi sebuah kedzoliman untuknya. Sudah dimintai bantuan, didzolimi pula. Duh, siapa yang senang kalau keadaannya seperti ini. Padahal seorang muslim dilarang untuk mendzolimi saudaranya.

Empati

Inilah yang perlu diperbesar dan dilatih dari diri kita. Ketika kita memperbesar rasa empati kita, maka kita dapat memperkirakan, bagaimana jika kita dalam posisi yang dimintai bantuan. Kalau kemudian kamu membela diri, “Ah, kalau aku diminta, kalau aku bisa ya aku lakuin kok!”. Nah, kalimat seperti ini sebenarnya telah menunjukkan rasa empati yang kurang. Masalahnya, kalau kita yang terus meminta tolong, bagaimana kita bisa berempati.

“Tolong menolong” merupakan kata yang menunjukkan adanya dua orang yang melakukan pekerjaan “saling” menolong. Jangan menjadikan ayat atau hadits tentang berbuat kebaikan sebagai pembenaran bagi kita untuk terus menerus membuat beban bagi orang lain dengan mengatakan, “Kamu kan jadi tambah pahala!”. Bagaimana jadinya kalau tidak ada yang ingin dekat-dekat dengan kita karena takut akan terus menerus dimintai tolong. Kalau sudah begitu, siapa juga yang rugi.

Wallahu A’lam.