Tuhan...saat
aku menyukai seorang teman,
ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir
sehingga aku tetap bersama yang tidak pernah berakhir.
Tuhan...jika aku hendak mencintai seseorang temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU agar bertambah kuat cintaku padaMU.
Tuhan...ketika aku sedang jatuh cinta jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku padaMU.
Tuhan...ketika
aku berucap aku cinta padamu biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya
tertaut padaMU agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU.
Sebagaimana orang bijak berucap "Mencintai
seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseorang adalah sesuatu. Dicintai
oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti. Tapi, dicintai oleh Sang
Pencipta adalah segalanya."
Untaian
kalimat di atas saya terima lewat sms dari seseorang yang sudah saya
anggap adik saya. Untuaian kalimat yang seakan menusuk ulu hati saya,
teringat bahwa selama beberapa bulan yang lalu begitu saya dibutakan
oleh cinta yang semu. Yah, cinta telah melumpuhkan logika saya dan
memainkan emosi saya dengan begitu mudah hem....terima kasih de' telah
mengingatkan saya kepada Sang Pemilik Cinta
Cinta...
Saya
pernah dibuat mabuk kepayan oleh yang namanya cinta, entah kapan saya
mulai berkenalan dengannya, dengan yang namanya cinta yang membuat saya
seperti bukan diri saya kata orang-orang terdekat saya. Cinta yang
membuat saya rela melanggar prinsip yang bertahun-tahun saya
bertahankan, yang telah membuat saya buta dan tuli dan mampu melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan, membenarkan sesuatu
atas nama cinta. Intinya cinta tidak membuat saya berubah menjadi lebih
baik tetapi sebaliknya.
Cinta
yang dulu saya kenal membuat saya mudah sekali menangis sampai mata
saya sembab, entahlah kalau dikumpulkan mungkin air mata saya sudah
seember lebih hehehe lebay.com :) cinta itu membuat saya mampu terbangun
tengah malam dan membuat kesadaran saya terkumpul penuh saat HP saya
berdering karena telfon dari seseorang bahkan membuat saya rela begadang
sampai pagi menjelang hanya untuk berbincang-bincang dengannya. Padahal
jika alerm pukul 03.00 wib berbunyi yang membangunkan saya untuk
bertemu Sang Pemilik Jiwa sering saya matikan dan terlelap kembali,
kalaupun terbangun dan tahajut curhat saya ke DIA tidak selama saya
berbincang-bincang dengan seseorang itu. Duh...separah itu cinta
membutakan saya saat itu.
Dan
kini, bagaimana kabarnya cinta itu? dimana seseorang yang dulu selalu
ada untuk saya? semua sudah tidak ada lagi bersama saya. Sedangkan DIA
yang selalu saya nomor sekiankan, yang selalu saya datangi hanya ketika
saya membutuhkanNYA, DIA tidak pernah beranjak menjauh dari saya bahkan
ketika saya sendirian DIA yang selalu menemani saya, menghapus air mata
saya, mengobati luka hati saya. DIAlah yang menggantikan apa yang hilang
dari saya dengan yang lebih baik, jauh lebih baik dari yang saya
harapkan. Tidak ingin lagi diri ini terjerumus pada cinta yang seperti
itu lagi, saya ingin mengenal cinta yang datangnya hanya dari DIA dan
kepada DIA saya persembahkan.
meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu
maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta
[Rapuh by Opick]
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Kasih Jempolnya..